26 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Tunawisma Bikin Resah Warga Kota Tebingtinggi

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO- Seminggu belakangan ini, Kota Tebingtinggi banyak ditemui tunawisma berkeliaran di jalan inti kota. Penampilan yang merusak pemandangan itu jelas sangat menggangu keindahan kota. Selain itu, para tunawisma itu kadang memaksa meminta makanan atupun uang kepada pedagang sehingga membuat resah.

Leli (27) pemilik rumah makan di Jalan sutomo mengatakan para tunawisma itu silih berganti datang meminta makanan sehingga para pelanggan yang makan takut. Bukan itu saja, selain itu tunawisma mulai dari yang tua hingga anak-anak kadang mengemis kepada masyarakat dengan cara memaksa.

“Tentu saja mengganggu ketertiban, apalagi ada pengemis yang minta uang ataupun makanan tidak diberi langsung marah,”jelas Leli, Minggu (22/2).

Banyak pedagang yang resah akibat ulah tunawisma itu. Bahkan ada yang tidak menggunakan pakaian sehingga tampak kemaluannya. Untuk itu, kami berharap kepada Pemko Tebingtinggi melalui istansi terkait untuk melakukan penertiban terhadap para tunawisma. “Biasanya setelah dirazia Satpol PP, setelah seminggu kemudian mereka sudah kembali lagi,” jelasnya.

Lain lagi pengungkapan penari becak bermotor (betor), Ramli (45). Warga Jalan Prof Dr Hamka Kota Tebingtinggi ini mengaku sering melihat gelandangan itu tidur di emperan toko pada pagi hari. Tetapi setelah siang, mereka berkeliaran. Banyak mereka nongkrong di pasar-pasar tradisional.

“Kebanyakan gelandangan itu ini adalah buangan dari daerah lain. Tentu saja mengganggu keindahan kota karena penampilannya tidak sopan dan menakutkan warga,” terang Ramli.

Kasat Pol PP Tebingtinggi, M Guntur Harahap berjanji akan menertibkan para tunawisma itu bersama dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dalam waktu dekat. Dia mengaku telah menurunkan anggota Satpol PP kelapangan untuk melakukan razia. Bagi gelandangan yang ditangkap nantinya akan dikembalikan ke daerah asalnya.

“Jadi yang kita tertibkan nanti orang gila, gelendangan, dan pengemis,” terangnya. (ian/azw)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO- Seminggu belakangan ini, Kota Tebingtinggi banyak ditemui tunawisma berkeliaran di jalan inti kota. Penampilan yang merusak pemandangan itu jelas sangat menggangu keindahan kota. Selain itu, para tunawisma itu kadang memaksa meminta makanan atupun uang kepada pedagang sehingga membuat resah.

Leli (27) pemilik rumah makan di Jalan sutomo mengatakan para tunawisma itu silih berganti datang meminta makanan sehingga para pelanggan yang makan takut. Bukan itu saja, selain itu tunawisma mulai dari yang tua hingga anak-anak kadang mengemis kepada masyarakat dengan cara memaksa.

“Tentu saja mengganggu ketertiban, apalagi ada pengemis yang minta uang ataupun makanan tidak diberi langsung marah,”jelas Leli, Minggu (22/2).

Banyak pedagang yang resah akibat ulah tunawisma itu. Bahkan ada yang tidak menggunakan pakaian sehingga tampak kemaluannya. Untuk itu, kami berharap kepada Pemko Tebingtinggi melalui istansi terkait untuk melakukan penertiban terhadap para tunawisma. “Biasanya setelah dirazia Satpol PP, setelah seminggu kemudian mereka sudah kembali lagi,” jelasnya.

Lain lagi pengungkapan penari becak bermotor (betor), Ramli (45). Warga Jalan Prof Dr Hamka Kota Tebingtinggi ini mengaku sering melihat gelandangan itu tidur di emperan toko pada pagi hari. Tetapi setelah siang, mereka berkeliaran. Banyak mereka nongkrong di pasar-pasar tradisional.

“Kebanyakan gelandangan itu ini adalah buangan dari daerah lain. Tentu saja mengganggu keindahan kota karena penampilannya tidak sopan dan menakutkan warga,” terang Ramli.

Kasat Pol PP Tebingtinggi, M Guntur Harahap berjanji akan menertibkan para tunawisma itu bersama dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dalam waktu dekat. Dia mengaku telah menurunkan anggota Satpol PP kelapangan untuk melakukan razia. Bagi gelandangan yang ditangkap nantinya akan dikembalikan ke daerah asalnya.

“Jadi yang kita tertibkan nanti orang gila, gelendangan, dan pengemis,” terangnya. (ian/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/