BINJAI- Perselisihan ratusan warga Kelurahan Bhakti Karya, Kecamatan Binjai Selatan dengan PTPN 2 Sei Semayang, terus berlanjut, Minggu (22/5).
Bahkan ratusan karyawan PTPN 2 Sei Semayang, didampingi petugas keamanan Kota Binjai, Sabtu (21/5), berhasil meratakan tanaman warga.
Menurut S Tarigan, warga setempat sedikitnya 80 hektar lahan yang sudah ditanami warga Bhakti Karya diratakan petugas.
“Tanaman dirusak. Apa ini yang dinamakan kemerdekaan,” ujar S Tarigan berang dan disambut yel-yel warga lainnya.
Pantawan wartawan koran ini di lokasi kejadian, ratusan warga Bhakti Karya tampak siap siaga, berbaris guna menghadang traktor PTPN 2, untuk tidak meratakan tanaman mereka. Sementara itu, pihak PTPN 2 juga membariskaan alat beratnya dan terlihat hanya tinggal menunggu perintah.
Melihat aksi warga dan PTPN 2 ini, tak ubah seperti perang di zaman kerajaan. Dimana, petugas PTPN 2 dan ratusan warga, sudah terlihat saling berhadapan. Sementara, S Samosir, kepala rayon C PTPN 2 Sei Semayang, Kapolres Binjai AKBP Dra Rina Sari Ginting, serta Payoh dan Abdin Zaini, selaku perwakilan warga, tampak mencari solusi.
Berselang bebarapa jam, pertemuan itu usai. Namun, hasilnya tampak mengecewakan warga. Dimana, warga dipaksa mundur untuk menghargai Kapolres Binjai. “Kami mundur bukan berarti kalah, kami mundur karena menghargai ibu Kapolres Binjai, dimana kami tidak ingin terjadi tindakan anarkis,” ujar Abdin Zaini, kepada wartawan koran ini, setelah negosiasi selesai.
Lebih jauh dikatakan Abdin Zaini alias Zeni, pihaknya tetap akan menguasai lahan eks HGU PTPN 2 tersebut, sampai titik darah penghabisan.
“Warga kami saat ini benar-benar ingin berjuang. Jadi, kami tetap akan menanami lahan itu, sebab dahulunya adalah tanah nenek moyang kami,” tegas Zeni.(dan)