26.7 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Wali Kota Semprot SKPD

TEBINGTINGGI- Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaedi Hasibuan mencak-mencak pada sejumlah SKPD pada saat melakukan penanaman seribu pohon dalam memperingati hari Lingkungan Hidup Nasional (HLHN) Jumat (22/6) yang dipusatkan di SMK Negeri 4 Tebingtinggi.

Yang membuat Umar Zunaedi berang, ketika dirinya melihat jalan yang baru dibangun itu sudah hancur berlubang. Ia menilai pengerjaan proyek pembangunan Jalan Abdul Hamid menuju SMK Negeri 4 Tebingtinggi, sepanjang 120 meter dan lebar 2 meter, dikerjakan rekanan Pamko Tebingtinggi asal jadi.

“ Ini siapa pemborongnya, mengapa proyek ini asal jadi,” tanya Umar Zunaedi pada beberapa SKPD usai kegiatan penanaman seribu pohon dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Nasional (HLHN). Amarah Wali Kota Tebinggitinggi ini memuncak disaat mobil dinasnya melintas, ia melihat kondisi tepi jalan yang baru dibangun tiga hari tersebut sudah runtuh.

Kasek SMK Negeri 4, Suriadi tidak mengetahui proyek pembuatan jalan menuju sekolah yang dipimpinnya.Pembangunan Jalan Abdul Hamid itu, karena pusat kegiatan HLHN dipusatkan di SMK Negeri 4 Tebingtinggi.

“Tiba-tiba pemborong langsung mengerjakan proyek pembuatan jalan selebar 2 meter menuju sekolah, dana dan anggaran apa yang diperuntukan pada pembangunan pengecoran jalan, saya juga tidak tahu. Proyek ini bukan dari dinas pendidikan “ujar Suriadi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi, Drs Pardamean Siregar, juga menegaskan proyek jalan Jalan Abdul Hamid bukan dari Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi. Tapi dari proyek rutin Dinas Pekerjaan Umum Tebingtinggi. “Proyek ini milik Dinas PU. Pantas saja orang PU yang hadir semuanya menghindar, karena bapak Wali Kota marah melihat proyek yang dikerjakan tidak baik dan terkesan asal jadi,’’ ucap Pardamean.
Sementara itu rekanan proyek berinisial H, yang juga anggota OKP di Kota Tebingtinggi marah-marah pada pekerja yang mengerjakan proyek pembangunan jalan setapak itu hancur ketika dilintasi mobil pejabat.

Bahkan usai acara HLHN pekerja terpaksa harus memperbaiki kembali bangunan cor jalan yang rusak. Bahkan, rekanan ini sempat berang pada wartawan ketika ingin mengambil gambar para pekerja yang memperbaiki proyek tersebut. “Beritakan saja dan poto yang besar-besar,” ucap H pada wartawan.(mag-3)

TEBINGTINGGI- Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaedi Hasibuan mencak-mencak pada sejumlah SKPD pada saat melakukan penanaman seribu pohon dalam memperingati hari Lingkungan Hidup Nasional (HLHN) Jumat (22/6) yang dipusatkan di SMK Negeri 4 Tebingtinggi.

Yang membuat Umar Zunaedi berang, ketika dirinya melihat jalan yang baru dibangun itu sudah hancur berlubang. Ia menilai pengerjaan proyek pembangunan Jalan Abdul Hamid menuju SMK Negeri 4 Tebingtinggi, sepanjang 120 meter dan lebar 2 meter, dikerjakan rekanan Pamko Tebingtinggi asal jadi.

“ Ini siapa pemborongnya, mengapa proyek ini asal jadi,” tanya Umar Zunaedi pada beberapa SKPD usai kegiatan penanaman seribu pohon dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Nasional (HLHN). Amarah Wali Kota Tebinggitinggi ini memuncak disaat mobil dinasnya melintas, ia melihat kondisi tepi jalan yang baru dibangun tiga hari tersebut sudah runtuh.

Kasek SMK Negeri 4, Suriadi tidak mengetahui proyek pembuatan jalan menuju sekolah yang dipimpinnya.Pembangunan Jalan Abdul Hamid itu, karena pusat kegiatan HLHN dipusatkan di SMK Negeri 4 Tebingtinggi.

“Tiba-tiba pemborong langsung mengerjakan proyek pembuatan jalan selebar 2 meter menuju sekolah, dana dan anggaran apa yang diperuntukan pada pembangunan pengecoran jalan, saya juga tidak tahu. Proyek ini bukan dari dinas pendidikan “ujar Suriadi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi, Drs Pardamean Siregar, juga menegaskan proyek jalan Jalan Abdul Hamid bukan dari Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi. Tapi dari proyek rutin Dinas Pekerjaan Umum Tebingtinggi. “Proyek ini milik Dinas PU. Pantas saja orang PU yang hadir semuanya menghindar, karena bapak Wali Kota marah melihat proyek yang dikerjakan tidak baik dan terkesan asal jadi,’’ ucap Pardamean.
Sementara itu rekanan proyek berinisial H, yang juga anggota OKP di Kota Tebingtinggi marah-marah pada pekerja yang mengerjakan proyek pembangunan jalan setapak itu hancur ketika dilintasi mobil pejabat.

Bahkan usai acara HLHN pekerja terpaksa harus memperbaiki kembali bangunan cor jalan yang rusak. Bahkan, rekanan ini sempat berang pada wartawan ketika ingin mengambil gambar para pekerja yang memperbaiki proyek tersebut. “Beritakan saja dan poto yang besar-besar,” ucap H pada wartawan.(mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/