Dia membandingkan di Singapura program suscatin dilaksanakan selama 15 hari. Kemudia di Brunei Darussalam program suscatin digelar selama satu bulan. โDi Indonesia program suscatin cuma ceramah 1-2 jam saja,โ katanya.
Dengan pelatihan yang intensif itu, diharapkan pasangan calon pengantin benar-benar siap membina keluarga. Muharam menegaskan cerai itu tidak dilarang, tetapi dibenci agama. Jadi jika disimpulkan cerai itu tidak boleh, kecuali keadaan darurat seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Dosen Ahwalus Syakhsiyah (AS) IAIN Jember Dr Pujiono menuturkan, pendidikan pranikah memang harus digarap serius. Dia menjelaskan bahwa sesuatu yang halal tetapi dibenci Allah adalah perceraian. Baik itu cerai talak maupun cerai gugat. โNah pesan perceraian itu dibenci Allah selama ini tidak tertanam di calon-calon mempelai,โ kata dia.
Sehingga banyak pasangan muda yang gampang sekali cerai. โNikah lalu cerai. Nikah lagi, lalu cerai lagi. Itu dianggap bukan masalah,โ tandasnya. Dia berharap pelatihan pranikah digarap serius. Keberadaan Badan Penasehat Perwakinan, Perselisihan, dan Perceraian (BP4) di KUA dia anggap tidak efektif.
Pujiono mencontohkan pendidikan pranikah bagi umat Katholik. Dia mengatakan proses pendidikan pranikah di Katholik tidak main-main. Berlangsung lama dan gereja baru bersedia menikahkan setelah calon mempelai mendapatkan sertifikat. Sehingga setelah menikah, kehidupan rumah tanggal relatif lebih langgeng. (wan)