30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Panah Menancap di Kepala Kadis

Foto: Raja/PM Sahat Situmorang kritis di rumah sakit, setelah kepalanya dipanah penggarap kebun PTPN 2.
Foto: Raja/PM
Sahat Situmorang kritis di rumah sakit, setelah kepalanya dipanah penggarap kebun PTPN 2.

HAMPARAN PERAK, SUMUTPOS.CO – Aksi Kelompok Tani Manunggal Lestari Indonesia (KTMLI) untuk menguasai lahan seluas 1851 hektar di areal perkebunan PTPN 2 Klambir, menelan korban luka. Kepala Kadis Tanaman PTPN2, Sahat Situmorang (45), tertancap anak panah dan harus dilarikan ke RS Columbia Asia.

Info dihimpun, Selasa (22/7) sekira pukul 10.00 WIB, sekitar tiga puluh orang penggarap yang dilengkapi senjata tajam kelwang dan panah, mengendarai sepeda motor langsung melakukan penyerangan.

Hasilnya, para karyawan PTPN 2 yang sedang melakukan akitifitas di areal tersebut kocar-kacir. Hingga membuat suasana menjadi mencekam, pasalnya lemparan batu dan anak panah berhamburan di lokasi kejadian. Dalam peristiwa tersebut, kepala Sahat Situmorang terkena busur panah kelompok penyerang pada saat melakukan pemantauan tanaman di lokasi perkebunan.

“Kami sedang melakukan renovasi jembatan penyeberangan di areal perkebunan, tiba-tiba segrombolan pemuda datang langsung menyerang secara brutal. Karena dibawah tekanan kami sempat melakukan perlawanan dengan melempar batu ke arah pengarap,” ucap karyawan PTPN 2 yang enggan disebut namanya.

Asisten Manajer perkebunan PTPN 2 Klambir, David Ginting yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah melaporkan peristiwa tersebut. “Kami sudah melaporkan peristiwa penyerangan tersebut ke Polda. Kami mengharapkan kepada pihak kepolisian untuk serius menangapi persoalan ini. Akibat kerusakan lahan tersebut, pihak PTPN mengalami kerugian mencapai Rp1,5 miliar,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja PTPN 2 Klambir, Jumirin, mengatakan kalau pihaknya akan melakukan aksi damai ke kantor polisi.

“Hingga sampai saat ini petugas kepolisian belum ada yang memproses laporan kami. Sudah berapa banyak korban yang jatuh akibat kebrutalan para pengarap, oleh itu kami minta kepada petugas kepolisian untuk segera memproses laporan tersebut,” ungkapnya.

Kanit Reskrim Polsek Hamparan Perak, Iptu Ponijo berkata, “Ya memang ada peristiwa penyerangan tersebut. Untuk mengantisipasi adanya penyerangan susulan, anggota sudah berada di lokasi kejadian,” ujarnya mengaku belum juga ada memeriksa saksi-saksi kedua belah pihak.(mag-1/deo)

Foto: Raja/PM Sahat Situmorang kritis di rumah sakit, setelah kepalanya dipanah penggarap kebun PTPN 2.
Foto: Raja/PM
Sahat Situmorang kritis di rumah sakit, setelah kepalanya dipanah penggarap kebun PTPN 2.

HAMPARAN PERAK, SUMUTPOS.CO – Aksi Kelompok Tani Manunggal Lestari Indonesia (KTMLI) untuk menguasai lahan seluas 1851 hektar di areal perkebunan PTPN 2 Klambir, menelan korban luka. Kepala Kadis Tanaman PTPN2, Sahat Situmorang (45), tertancap anak panah dan harus dilarikan ke RS Columbia Asia.

Info dihimpun, Selasa (22/7) sekira pukul 10.00 WIB, sekitar tiga puluh orang penggarap yang dilengkapi senjata tajam kelwang dan panah, mengendarai sepeda motor langsung melakukan penyerangan.

Hasilnya, para karyawan PTPN 2 yang sedang melakukan akitifitas di areal tersebut kocar-kacir. Hingga membuat suasana menjadi mencekam, pasalnya lemparan batu dan anak panah berhamburan di lokasi kejadian. Dalam peristiwa tersebut, kepala Sahat Situmorang terkena busur panah kelompok penyerang pada saat melakukan pemantauan tanaman di lokasi perkebunan.

“Kami sedang melakukan renovasi jembatan penyeberangan di areal perkebunan, tiba-tiba segrombolan pemuda datang langsung menyerang secara brutal. Karena dibawah tekanan kami sempat melakukan perlawanan dengan melempar batu ke arah pengarap,” ucap karyawan PTPN 2 yang enggan disebut namanya.

Asisten Manajer perkebunan PTPN 2 Klambir, David Ginting yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah melaporkan peristiwa tersebut. “Kami sudah melaporkan peristiwa penyerangan tersebut ke Polda. Kami mengharapkan kepada pihak kepolisian untuk serius menangapi persoalan ini. Akibat kerusakan lahan tersebut, pihak PTPN mengalami kerugian mencapai Rp1,5 miliar,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja PTPN 2 Klambir, Jumirin, mengatakan kalau pihaknya akan melakukan aksi damai ke kantor polisi.

“Hingga sampai saat ini petugas kepolisian belum ada yang memproses laporan kami. Sudah berapa banyak korban yang jatuh akibat kebrutalan para pengarap, oleh itu kami minta kepada petugas kepolisian untuk segera memproses laporan tersebut,” ungkapnya.

Kanit Reskrim Polsek Hamparan Perak, Iptu Ponijo berkata, “Ya memang ada peristiwa penyerangan tersebut. Untuk mengantisipasi adanya penyerangan susulan, anggota sudah berada di lokasi kejadian,” ujarnya mengaku belum juga ada memeriksa saksi-saksi kedua belah pihak.(mag-1/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/