31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Warga Desa Nikahkan Paksa Anggota DPRD

Nikah paksa-Ilustrasi
Nikah paksa-Ilustrasi

MADINA, SUMUTPOS.CO – Tertangkap basah mengencani anak gadis yang masih di bawah umur, Ali Sahbana (35) anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terpilih periode 2014-2019, harus menanggung malu dinikahkan paksa oleh ratusan warga Desa Hutagodang Muda, Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal.

Selain wakil rakyat dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu, warga juga menikahkan teman sekampungnya, Ali Sangkot Efendi (36) dengan seorang janda yang masih menyusui. LM (17) adalah nama gadis yang jadi pasangan Sahbana. Sedang janda yang dinikahi Sangkot berinisial DL (25).

Prosesi pernikahan kedua pasangan ini dilangsungkan di salah satu rumah warga dan disaksikan kepala desa, tokoh masyarakat setempat dan ratusan warga, Senin (21/7) malam.

Info dihimpun dari warga, Sahbana dan Sangkot yang sama-sama menetap di Desa Mompang Jae, Kec. Panyabungan Utara itu dipaksa menikah karena tertangkap basah membawa ML dan DL kencan.

Roil, salah seorang warga setempat mengatakan, kejadian ini berawal saat mobil Nissan Xtrail BK 1990 BR yang dikemudikan Sahbana pengendara sepeda motor bernama Amir. Ironisnya, pasca kejadian, Sahbana malah berusaha kabur. Warga yang melihat hal itu melakukan pengejaran. Karena takut diamuk massa, Sahbana lantas keluar dari mobil dan langsung lari ke rumah salah seorang warga. Di sanalah ia berhasil diamankan.

Pasca Sahbana ditangkap, masyarakat yang emosi melihat isi dalam mobil pelaku. Saat itulah warga terkejut mendapati Sangkot, ML dan DL. Oleh warga, ketiganya pun dipaksa keluar dari mobil. Setelah ditanyai, ternyata kedua wanita masih berstatus warga desa itu juga. ”

Awalnya mereka menabrak anak-anak yang naik motor. Melihat kejadian itu warga langsung mengejar. Setelah sempat lari, akhirnya dia keluar dari mobil dan lari ke dalam rumah warga. Di situlah dia selamat. Karena warga melihat di dalam mobil ada prempuan, makanya dipaksa keluar, dan dimintai pertanggungjawaban,” tegas Roil.

Hal senada juga dikatakan warga lain bernama Tami. Katanya yang menyulut emosi masyarakat adalah karena ini bulan puasa, ditambah warga tau Sahbana adalah anggota DPRD. “Itu yang buat warga emosi, dan menurut warga, mobil ini sudah sering lewat belakangan ini dari desa kami. Rupanya inilah kejadiannya,” ucapnya.

Selain Tami, warga lain juga menerangkan, sore sebelum kejadian ada sejumlah warga yang melihat mobil itu menjemput LM dan DL, dan ternyata Sahbana menjemput kedua wanita tersebut untuk dibawa ke Sidojadi makan malam bersama.

Kepala Desa Hutagodang Muda, Zulkarnen SH yang dikonfirmasi membenarkan ada dua orang warganya yang ditangkap di dalam mobil Sahbana, yaitu LM yang masih gadis dan DL seorang janda dari warga bernama Andre Silalahi.

Zulkarnen juga membenarkan bahwa pihaknya bersama tokoh masyarakat sudah menikahkan kedua pasangan itu. “Mereka sudah dinikahkan atas tuntutan keluarga si prempuan,” tandas Zulkarnaen. (wan/deo)

Nikah paksa-Ilustrasi
Nikah paksa-Ilustrasi

MADINA, SUMUTPOS.CO – Tertangkap basah mengencani anak gadis yang masih di bawah umur, Ali Sahbana (35) anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terpilih periode 2014-2019, harus menanggung malu dinikahkan paksa oleh ratusan warga Desa Hutagodang Muda, Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal.

Selain wakil rakyat dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu, warga juga menikahkan teman sekampungnya, Ali Sangkot Efendi (36) dengan seorang janda yang masih menyusui. LM (17) adalah nama gadis yang jadi pasangan Sahbana. Sedang janda yang dinikahi Sangkot berinisial DL (25).

Prosesi pernikahan kedua pasangan ini dilangsungkan di salah satu rumah warga dan disaksikan kepala desa, tokoh masyarakat setempat dan ratusan warga, Senin (21/7) malam.

Info dihimpun dari warga, Sahbana dan Sangkot yang sama-sama menetap di Desa Mompang Jae, Kec. Panyabungan Utara itu dipaksa menikah karena tertangkap basah membawa ML dan DL kencan.

Roil, salah seorang warga setempat mengatakan, kejadian ini berawal saat mobil Nissan Xtrail BK 1990 BR yang dikemudikan Sahbana pengendara sepeda motor bernama Amir. Ironisnya, pasca kejadian, Sahbana malah berusaha kabur. Warga yang melihat hal itu melakukan pengejaran. Karena takut diamuk massa, Sahbana lantas keluar dari mobil dan langsung lari ke rumah salah seorang warga. Di sanalah ia berhasil diamankan.

Pasca Sahbana ditangkap, masyarakat yang emosi melihat isi dalam mobil pelaku. Saat itulah warga terkejut mendapati Sangkot, ML dan DL. Oleh warga, ketiganya pun dipaksa keluar dari mobil. Setelah ditanyai, ternyata kedua wanita masih berstatus warga desa itu juga. ”

Awalnya mereka menabrak anak-anak yang naik motor. Melihat kejadian itu warga langsung mengejar. Setelah sempat lari, akhirnya dia keluar dari mobil dan lari ke dalam rumah warga. Di situlah dia selamat. Karena warga melihat di dalam mobil ada prempuan, makanya dipaksa keluar, dan dimintai pertanggungjawaban,” tegas Roil.

Hal senada juga dikatakan warga lain bernama Tami. Katanya yang menyulut emosi masyarakat adalah karena ini bulan puasa, ditambah warga tau Sahbana adalah anggota DPRD. “Itu yang buat warga emosi, dan menurut warga, mobil ini sudah sering lewat belakangan ini dari desa kami. Rupanya inilah kejadiannya,” ucapnya.

Selain Tami, warga lain juga menerangkan, sore sebelum kejadian ada sejumlah warga yang melihat mobil itu menjemput LM dan DL, dan ternyata Sahbana menjemput kedua wanita tersebut untuk dibawa ke Sidojadi makan malam bersama.

Kepala Desa Hutagodang Muda, Zulkarnen SH yang dikonfirmasi membenarkan ada dua orang warganya yang ditangkap di dalam mobil Sahbana, yaitu LM yang masih gadis dan DL seorang janda dari warga bernama Andre Silalahi.

Zulkarnen juga membenarkan bahwa pihaknya bersama tokoh masyarakat sudah menikahkan kedua pasangan itu. “Mereka sudah dinikahkan atas tuntutan keluarga si prempuan,” tandas Zulkarnaen. (wan/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/