26 C
Medan
Friday, July 5, 2024

WHO Ungkap Kasus Covid-19 di 6 Provinsi Meroket, Sumut Kedua Terbanyak

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus mingguan Covid-19 di sejumlah provinsi mengalami lonjakan. Bahkan, lonjakan kasus baru Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara mencapai 238 persen dan menempati urutan kedua, setelah Provinsi Banten yang mencapai 540 persen.

DATA lonjakan jumlah kasus ini disampaikan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam Situation Report-64 yang dirilis pada Kamis (22/7). Situation report ini rutin dirilis setiap pekan oleh WHO. Ini merupakan laporan per 21 Juli 2021.

WHO mulanya memaparkan, 32 provinsi di Indonesia mengalami lonjakan jumlah kasus. Sebanyak 17 provinsi di antaranya bahkan mengalami peningkatan hingga 50 persen. “Selama sepekan, antara 12 hingga 18 Juli, 32 dari 34 provinsi melaporkan peningkatan jumlah kasus, sementara 17 di antaranya mengalami peningkatan kasus yang mengkhawatirkan sebesar 50 persen atau lebih; 21 provinsi (8 provinsi baru ditambahkan sejak minggu sebelumnya) sekarang telah melaporkan varian Delta; dan tes positif proporsinya lebih dari 20 persen di 33 dari 34 provinsi,” tulis WHO dalam laporannya.

WHO juga menyebut, ada enam provinsi di Indonesia yang mengalami lonjakan jumlah kasus Corona mingguan hingga lebih dari 150 persen. Banten menjadi provinsi dengan lonjakan tertinggi sebanyak 540 persen. Selanjutnya disusul Sumatera Utara dengan lonjakan 238 persen.

“Dari jumlah tersebut, enam provinsi mengalami peningkatan lebih dari 150 persen: Banten (540%), Sumatera Utara (238%), Papua (233%), Kalimantan Selatan (196%), Jawa Timur (187%) dan Jambi (152%),” demikian paparan data WHO. Ini merupakan data pekan lalu pada 12-16 Juli 2021.

Berdasarkan data tersebut, WHO menyatakan Indonesia sedang menghadapi tingkat penularan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, WHO menyarankan agar pembatasan yang ketat diberlakukan.

“Indonesia saat ini menghadapi tingkat penularan yang sangat tinggi, dan ini merupakan indikasi tentang betapa sangat pentingnya untuk menerapkan pembatasan kegiatan sosial dan penanganan kesehatan masyarakat yang ketat (public health and social measures/PHSM), khususnya pembatasan pergerakan, di seluruh wilayah negara,” lanjutnya.

Sehari Tambah 1.235 Kasus Baru

Sementara, berdasarkan data laporan harian milik Kemenkes RI yang disampaikan BNPB, penambahan kasus baru positif Covid-19 di Sumut masih terus melonjak. Pada Kamis (22/7), tercatat penambahannya sebanyak 1.235 kasus positif. Dengan penambahan itu, Sumut tercatat sebagai penyumbang terbanyak kesembilan dari total 49.509 kasus baru nasional. Dengan begitu, akumulasi positif Covid-19 Sumut naik, dari 47.000 kasus menjadi 48.235 kasus.

Untuk angka kesembuhan, Sumut bertambah sebanyak 323 kasus. Dengan jumlah itu, mencatatkan Sumut sebagai daerah ke-14 penyumbang 36.370 angka kesembuhan di Indonesia. Sementara total kasus sembuh Sumut, kini menjadi 36.275 kasus dari 35.952 kasus.

Selanjutnya, untuk kasus kematian, bertambah 3 kasus baru sehingga totalnya menjadi 1.353 orang. Dengan demikian, kasus aktif di Sumut kembali melonjak dari 9.698 orang menjadi 10.607 orang.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah yang dikonfirmasi menyatakan, peningkatan jumlah kasus harian yang terjadi di Sumut itu memang tidak terlepas dari Tracing, Testing dan Treatment (3T) yang tengah masif dilakukan. Karenanya, berdasarkan penilaian sejumlah indikator dan surveilans yang dilakukan membuat peningkatan zonasi risiko Covid-19 di Sumut.

Namun, Aris menyatakan, kendati Sumut saat ini tengah mengalami lonjakan kasus, akan tetapi dia meyakini penanganan pasien Covid-19 masih tetap dapat terlayani. Karena Bed Occupancy Rate (BOR) Sumut sejauh ini masih berada di angka 60 persen.

“Selain itu, untuk saat ini data kasus konfirmasi tidak hanya mengacu pada swab PCR saja. Tapi saya melihat ada sekitar 30 persen merupakan hasil pemeriksaan antigen yang masuk new all record (NAR) dari sejumlah laboratorium. Ini juga yang mungkin membuat angka kasus baru konfirmasi menjadi meningkat,” tandasnya.

Kasus Kematian Pecah Rekor

Sementara, setelah dikritik selama 5 hari berturut-turut karena jumlah tes spesimen rendah, kemarin (22/7) angka tes kembali digenjot. Dengan tes 300 ribu sehari, kasus baru Covid-19 bertambah 49.509 kasus. Kini total sudah 3.033.339 orang terinfeksi Covid-19.

Kemarin, tes digenjot dengan total 294.470 spesimen mendekati 300 ribu tes. Upaya ini dilakukan setelah sejak Sabtu (17/7) jumlah tes anjlok di bawah 200 ribu spesimen. Setelah dikritik, hari ini jumlah tes mencapai rekor tertinggi. Indonesia pernah mencapai rekor tes tertinggi pada Jumat (16/7) sebanyak 258.532 tes.

Meningkatnya tes membuat angka kasus baru Covid-19 ikut naik. Meski begitu, jumlah tes ini masih belum memenuhi target Koordinator PPKM Luhut Binsar Pandjaitan yang sempat menyebut dalam sehari harus dilakukan 400 ribu tes spesimen.

Paling miris, angka kematian hari ini pecah rekor lagi yakni 1.449 jiwa sehari. Angka itu lebih tinggi dari kemarin, Rabu (21/7) sebanyak 1.383 jiwa sehari. Angka kematian mencapai rekor tertinggi selama pandemi seiring dengan angka ketersediaan tempat tidur (BOR) di RS yang semakin penuh.

Jawa Tengah mencatat angka kematian terbanyak dengan 402 jiwa sehari. Jawa Timur mengekor dengan 270 jiwa. DKI Jakarta 194 jiwa. Jawa Barat 141 jiwa.

Kasus Covid-19 terbanyak harian disumbang Jawa Barat 10.499 kasus. DKI Jakarta 7.058 kasus. Jawa Timur 6.625 kasus. Jawa Tengah 5.371 kasus. Banten 3.333 kasus.

Kasus aktif naik drastis 11.690, naik drastis dibanding kemarin 498 kasus sehari. Jumlah pasien aktif kini sebanyak 561.384 orang.

Ada 228.702 orang yang diperiksa dengan metode TCM, PCR, dan antigen. Angka positivity rate mencapai 21,65 persen.

Pasien sembuh harian bertambah 36.370 orang. Paling banyak kasus sembuh terjadi di DKI Jakarta sebanyak 10.631 orang. Dan total angka kesembuhan saat ini sebanyak 2.392.923 orang.

Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Tak ada provinsi di bawah 10 kasus. Dan tak ada satupun provinsi dengan nol kasus. (dtc/ris/jpc)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus mingguan Covid-19 di sejumlah provinsi mengalami lonjakan. Bahkan, lonjakan kasus baru Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara mencapai 238 persen dan menempati urutan kedua, setelah Provinsi Banten yang mencapai 540 persen.

DATA lonjakan jumlah kasus ini disampaikan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam Situation Report-64 yang dirilis pada Kamis (22/7). Situation report ini rutin dirilis setiap pekan oleh WHO. Ini merupakan laporan per 21 Juli 2021.

WHO mulanya memaparkan, 32 provinsi di Indonesia mengalami lonjakan jumlah kasus. Sebanyak 17 provinsi di antaranya bahkan mengalami peningkatan hingga 50 persen. “Selama sepekan, antara 12 hingga 18 Juli, 32 dari 34 provinsi melaporkan peningkatan jumlah kasus, sementara 17 di antaranya mengalami peningkatan kasus yang mengkhawatirkan sebesar 50 persen atau lebih; 21 provinsi (8 provinsi baru ditambahkan sejak minggu sebelumnya) sekarang telah melaporkan varian Delta; dan tes positif proporsinya lebih dari 20 persen di 33 dari 34 provinsi,” tulis WHO dalam laporannya.

WHO juga menyebut, ada enam provinsi di Indonesia yang mengalami lonjakan jumlah kasus Corona mingguan hingga lebih dari 150 persen. Banten menjadi provinsi dengan lonjakan tertinggi sebanyak 540 persen. Selanjutnya disusul Sumatera Utara dengan lonjakan 238 persen.

“Dari jumlah tersebut, enam provinsi mengalami peningkatan lebih dari 150 persen: Banten (540%), Sumatera Utara (238%), Papua (233%), Kalimantan Selatan (196%), Jawa Timur (187%) dan Jambi (152%),” demikian paparan data WHO. Ini merupakan data pekan lalu pada 12-16 Juli 2021.

Berdasarkan data tersebut, WHO menyatakan Indonesia sedang menghadapi tingkat penularan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, WHO menyarankan agar pembatasan yang ketat diberlakukan.

“Indonesia saat ini menghadapi tingkat penularan yang sangat tinggi, dan ini merupakan indikasi tentang betapa sangat pentingnya untuk menerapkan pembatasan kegiatan sosial dan penanganan kesehatan masyarakat yang ketat (public health and social measures/PHSM), khususnya pembatasan pergerakan, di seluruh wilayah negara,” lanjutnya.

Sehari Tambah 1.235 Kasus Baru

Sementara, berdasarkan data laporan harian milik Kemenkes RI yang disampaikan BNPB, penambahan kasus baru positif Covid-19 di Sumut masih terus melonjak. Pada Kamis (22/7), tercatat penambahannya sebanyak 1.235 kasus positif. Dengan penambahan itu, Sumut tercatat sebagai penyumbang terbanyak kesembilan dari total 49.509 kasus baru nasional. Dengan begitu, akumulasi positif Covid-19 Sumut naik, dari 47.000 kasus menjadi 48.235 kasus.

Untuk angka kesembuhan, Sumut bertambah sebanyak 323 kasus. Dengan jumlah itu, mencatatkan Sumut sebagai daerah ke-14 penyumbang 36.370 angka kesembuhan di Indonesia. Sementara total kasus sembuh Sumut, kini menjadi 36.275 kasus dari 35.952 kasus.

Selanjutnya, untuk kasus kematian, bertambah 3 kasus baru sehingga totalnya menjadi 1.353 orang. Dengan demikian, kasus aktif di Sumut kembali melonjak dari 9.698 orang menjadi 10.607 orang.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah yang dikonfirmasi menyatakan, peningkatan jumlah kasus harian yang terjadi di Sumut itu memang tidak terlepas dari Tracing, Testing dan Treatment (3T) yang tengah masif dilakukan. Karenanya, berdasarkan penilaian sejumlah indikator dan surveilans yang dilakukan membuat peningkatan zonasi risiko Covid-19 di Sumut.

Namun, Aris menyatakan, kendati Sumut saat ini tengah mengalami lonjakan kasus, akan tetapi dia meyakini penanganan pasien Covid-19 masih tetap dapat terlayani. Karena Bed Occupancy Rate (BOR) Sumut sejauh ini masih berada di angka 60 persen.

“Selain itu, untuk saat ini data kasus konfirmasi tidak hanya mengacu pada swab PCR saja. Tapi saya melihat ada sekitar 30 persen merupakan hasil pemeriksaan antigen yang masuk new all record (NAR) dari sejumlah laboratorium. Ini juga yang mungkin membuat angka kasus baru konfirmasi menjadi meningkat,” tandasnya.

Kasus Kematian Pecah Rekor

Sementara, setelah dikritik selama 5 hari berturut-turut karena jumlah tes spesimen rendah, kemarin (22/7) angka tes kembali digenjot. Dengan tes 300 ribu sehari, kasus baru Covid-19 bertambah 49.509 kasus. Kini total sudah 3.033.339 orang terinfeksi Covid-19.

Kemarin, tes digenjot dengan total 294.470 spesimen mendekati 300 ribu tes. Upaya ini dilakukan setelah sejak Sabtu (17/7) jumlah tes anjlok di bawah 200 ribu spesimen. Setelah dikritik, hari ini jumlah tes mencapai rekor tertinggi. Indonesia pernah mencapai rekor tes tertinggi pada Jumat (16/7) sebanyak 258.532 tes.

Meningkatnya tes membuat angka kasus baru Covid-19 ikut naik. Meski begitu, jumlah tes ini masih belum memenuhi target Koordinator PPKM Luhut Binsar Pandjaitan yang sempat menyebut dalam sehari harus dilakukan 400 ribu tes spesimen.

Paling miris, angka kematian hari ini pecah rekor lagi yakni 1.449 jiwa sehari. Angka itu lebih tinggi dari kemarin, Rabu (21/7) sebanyak 1.383 jiwa sehari. Angka kematian mencapai rekor tertinggi selama pandemi seiring dengan angka ketersediaan tempat tidur (BOR) di RS yang semakin penuh.

Jawa Tengah mencatat angka kematian terbanyak dengan 402 jiwa sehari. Jawa Timur mengekor dengan 270 jiwa. DKI Jakarta 194 jiwa. Jawa Barat 141 jiwa.

Kasus Covid-19 terbanyak harian disumbang Jawa Barat 10.499 kasus. DKI Jakarta 7.058 kasus. Jawa Timur 6.625 kasus. Jawa Tengah 5.371 kasus. Banten 3.333 kasus.

Kasus aktif naik drastis 11.690, naik drastis dibanding kemarin 498 kasus sehari. Jumlah pasien aktif kini sebanyak 561.384 orang.

Ada 228.702 orang yang diperiksa dengan metode TCM, PCR, dan antigen. Angka positivity rate mencapai 21,65 persen.

Pasien sembuh harian bertambah 36.370 orang. Paling banyak kasus sembuh terjadi di DKI Jakarta sebanyak 10.631 orang. Dan total angka kesembuhan saat ini sebanyak 2.392.923 orang.

Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Tak ada provinsi di bawah 10 kasus. Dan tak ada satupun provinsi dengan nol kasus. (dtc/ris/jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/