25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Tiga Pelabuhan di Kawasan Danau Toba Siap Beroperasi, Fasilitas Modern, Pemesanan Tiket via Online

TOBA, SUMUTPOS.CO – Pandemi Covid-19 tak menjadi penghalang bagi pemerintah dalam membangun dan mengembangkan infrastruktur di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba. Saat ini, sedikitnya tiga pelabuhan selesai direvitalisasi dan siap beroperasi.

BERSANDAR: Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Kaldera Toba bersandar di Pelabuhan Ajibata yang baru selesai direvitalisasi oleh Kemenhub. Saat ini, ada tiga pelabuhan yang selesai direvitalisasi dan siap beroperasi menyambut wisatawan yang ingin berlibur ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.

Direktur Keuangan, Umum, dan Komunikasi Publik Badan Pelaksanaan Otoritas Danau Toba (BPODT), Bambang Cahyo Murdoko mengatakan, berdasarkan arahan dari Kemenko Maritim dan Investasi serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pihaknya menargetkan revitasilasi sembilan pelabuhan akan selesai seluruhnya pada akhir 2021 ini. Adapun kesembilan pelabuhan itu, yakni Pelabuhan Ajibata, Ambarita, Tigaras, Simanindo, Balige, Onan Runggu, Muara, dan Sipanggan.

“Sesuai arahan Menko Marves dan Menparekraf, revitalisasi pelabuhan-pelabuhan ini oleh Kementerian Perhubungan. BPODT selalu mendorong untuk percepatan pengembangan pelabuhan ini. Pengembangan ini adalah upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan aksesibilitas di kawasan Danau Toba,” kata Bambang kepada wartawan, Jumat (6/8).

Dari 9 pelabuhan yang direvitalisasi ini, tiga diantaranya sudah rampung, yakni Pelabuhan Ajibata, Simanindo dan Tigaras. Sedangkan 6 pelabuhan lainnnya, dalam proses pengerjaan dan diprediksi empat diantaranya rampung pada akhir tahun ini, serta dua di antaranya awal 2022.

Bambang menjelaskan, selain bangunan yang modern, pelabuhan di kawasan Danau Toba ini dilengkapi fasilitas dengan sistem teknologi canggih, termasuk transaski pemesan tiket dilakukan secara online dan nontunai. “Berbagai fasilitas yang ada tentunya untuk memberikan kenyamanan wisatawan. Tentunya ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kita tahu, misalnya, Samosir yang menjadi salah satu andalan di kawasan Danau Toba. Dengan aksesibilitas yang mumpuni, Samosir bisa diakses dari banyak pelabuhan,” tutur Bambang.

Selain fasilitas di pelabuhan, armada penyebrangan juga terus ditingkatkan. Saat ini, sudah banyak kapal feri milik pemerintah yang beroperasi di Danau Toba. Sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan dan masyarakat yang akan menyebrang dan menikmati keindahan alam danau terbesar di Asia Tenggara itu.

“Untuk transportasi air, kita sudah punya banyak armada kapal penumpang. Di antaranya KMP Ihan Batak dan KMP Kaldera Toba. Ini merupakan usaha pemerintah untuk memberikan kenyamanan dalam transportasi air. Kapal-kapal ini mampu memuat kendaraan bermotor. Kapasitasnya sangat memadai,” ucap Bambang.

Dengan fasilitas ini, Bambang mengungkapkan, usai pandemi Covid-19, Danau Toba pastinya menjadi incaran wisatawan mancanegara untuk liburan. Hal ini, akan terus mendorong perekonomian masyarakat sekitar. “Dimasa Masa pandemik ini kita mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari destinasi, aksesibilitasnya, hingga kualitas Sumber Daya Manusianya. Jadi pelayanan dari segi akses, hospitality-nya, sarana dan prasarananya bisa meamenuhi standar Internasional,” tandas Bambang.(gus)

TOBA, SUMUTPOS.CO – Pandemi Covid-19 tak menjadi penghalang bagi pemerintah dalam membangun dan mengembangkan infrastruktur di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba. Saat ini, sedikitnya tiga pelabuhan selesai direvitalisasi dan siap beroperasi.

BERSANDAR: Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Kaldera Toba bersandar di Pelabuhan Ajibata yang baru selesai direvitalisasi oleh Kemenhub. Saat ini, ada tiga pelabuhan yang selesai direvitalisasi dan siap beroperasi menyambut wisatawan yang ingin berlibur ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.

Direktur Keuangan, Umum, dan Komunikasi Publik Badan Pelaksanaan Otoritas Danau Toba (BPODT), Bambang Cahyo Murdoko mengatakan, berdasarkan arahan dari Kemenko Maritim dan Investasi serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pihaknya menargetkan revitasilasi sembilan pelabuhan akan selesai seluruhnya pada akhir 2021 ini. Adapun kesembilan pelabuhan itu, yakni Pelabuhan Ajibata, Ambarita, Tigaras, Simanindo, Balige, Onan Runggu, Muara, dan Sipanggan.

“Sesuai arahan Menko Marves dan Menparekraf, revitalisasi pelabuhan-pelabuhan ini oleh Kementerian Perhubungan. BPODT selalu mendorong untuk percepatan pengembangan pelabuhan ini. Pengembangan ini adalah upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan aksesibilitas di kawasan Danau Toba,” kata Bambang kepada wartawan, Jumat (6/8).

Dari 9 pelabuhan yang direvitalisasi ini, tiga diantaranya sudah rampung, yakni Pelabuhan Ajibata, Simanindo dan Tigaras. Sedangkan 6 pelabuhan lainnnya, dalam proses pengerjaan dan diprediksi empat diantaranya rampung pada akhir tahun ini, serta dua di antaranya awal 2022.

Bambang menjelaskan, selain bangunan yang modern, pelabuhan di kawasan Danau Toba ini dilengkapi fasilitas dengan sistem teknologi canggih, termasuk transaski pemesan tiket dilakukan secara online dan nontunai. “Berbagai fasilitas yang ada tentunya untuk memberikan kenyamanan wisatawan. Tentunya ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kita tahu, misalnya, Samosir yang menjadi salah satu andalan di kawasan Danau Toba. Dengan aksesibilitas yang mumpuni, Samosir bisa diakses dari banyak pelabuhan,” tutur Bambang.

Selain fasilitas di pelabuhan, armada penyebrangan juga terus ditingkatkan. Saat ini, sudah banyak kapal feri milik pemerintah yang beroperasi di Danau Toba. Sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan dan masyarakat yang akan menyebrang dan menikmati keindahan alam danau terbesar di Asia Tenggara itu.

“Untuk transportasi air, kita sudah punya banyak armada kapal penumpang. Di antaranya KMP Ihan Batak dan KMP Kaldera Toba. Ini merupakan usaha pemerintah untuk memberikan kenyamanan dalam transportasi air. Kapal-kapal ini mampu memuat kendaraan bermotor. Kapasitasnya sangat memadai,” ucap Bambang.

Dengan fasilitas ini, Bambang mengungkapkan, usai pandemi Covid-19, Danau Toba pastinya menjadi incaran wisatawan mancanegara untuk liburan. Hal ini, akan terus mendorong perekonomian masyarakat sekitar. “Dimasa Masa pandemik ini kita mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari destinasi, aksesibilitasnya, hingga kualitas Sumber Daya Manusianya. Jadi pelayanan dari segi akses, hospitality-nya, sarana dan prasarananya bisa meamenuhi standar Internasional,” tandas Bambang.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/