27.8 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Jajaran Polsek Bandar Khalifah Pantau PMK Sapi di Desa Seiberong

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Jajaran Polsek Bandar Khalifah, Resor Tebingtinggi, memantau penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi di sejumlah peternakan wilayah Kecamatan Bandar Khalifah, Kabupaten Sergai, Jumat (22/7).

Kali ini personel Polsek Bandar Khalifah melakukan pantauan sekaligus sosialisasi penyebaran PMK pada kalangan peternak sapi di Desa Seiberong, Bandar Tengah, Kecamatan Bandar Khalfah, Kabupaten Sergai.

Kanit Binmas Polsek Bandar Khalifah, Aiptu Junaidi mengatakan, kegiatan ini terus dilakukan setiap Polres dan Polsek se-jajaran Polres Tebingtinggi, untuk mengetahui penyebaran PMK di wilayah Kecamatan Bandar Khalifah.

“Selama kegiatan pemantauan PMK di Bandar Khalifah, terutama pada hewan ternak sapi yang dimiliki warga, belum ditemukan adanya indikasi PMK. Tapi, peternak tetap diimbau untuk menjaga kesehatan hewan ternaknya,” ungkap Junaidi.

Junaidi juga mengatakan, selain menjaga kesehatan ternak sapi, warga juga diminta untuk menjaga kebersihan kandang dan keseimbangan pakan ternak sapi, dengan memberikan pakan bergizi.

“Warga harus tetap memantau kondisi hewan ternak setiap hari. Pantau terus kesehatan ternak, agar secara sigap warga mengetahui hewannya terpapar PMK atau tidak. Apabila menemukan gejala PMK, segera laporkan, agar ternak sapi bisa diselamatkan,” imbaunya.

Seorang peternak sapi di Desa Seiberong, Syamsul (52) mengatakan, saat ini ternak sapi yang dimilikinya berjumlah 15 ekor. Setiap hari, dia selalu memantau perkembangan kesehatan hewan ternaknya, dan selalu memberikan pakan sehat.

“Selain berkoordinasi dengan tim kesehatan di wilayah Bandar Khalifah, kami juga sesama peternak selalu bertukar ilmu dalam penanganan PMK pada ternak sapi kami. Sapi-sapi kami saat ini dalam kondisi aman dan sehat,” bebernya.

Dalam mengindetifikasi penyakit PMK, menurutnya, pengawasan selalu dilakukan dengan pengecekan mulut sapi dan kakinya.

“Begitu juga dengan bobot ternak sapi, ada penurunan atau tidak. Jika turun (bobot), ternak sapi akan kami berikan jamu, sebagai puding. Banyak yang kami lakukan untuk menghindari PMK pada ternak sapi kami. Pengawasan dan pemantaun setiap hari dikontrol, agar pencegahan PMK bisa terkendali,” pungkas Syamsul. (ian/saz)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Jajaran Polsek Bandar Khalifah, Resor Tebingtinggi, memantau penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi di sejumlah peternakan wilayah Kecamatan Bandar Khalifah, Kabupaten Sergai, Jumat (22/7).

Kali ini personel Polsek Bandar Khalifah melakukan pantauan sekaligus sosialisasi penyebaran PMK pada kalangan peternak sapi di Desa Seiberong, Bandar Tengah, Kecamatan Bandar Khalfah, Kabupaten Sergai.

Kanit Binmas Polsek Bandar Khalifah, Aiptu Junaidi mengatakan, kegiatan ini terus dilakukan setiap Polres dan Polsek se-jajaran Polres Tebingtinggi, untuk mengetahui penyebaran PMK di wilayah Kecamatan Bandar Khalifah.

“Selama kegiatan pemantauan PMK di Bandar Khalifah, terutama pada hewan ternak sapi yang dimiliki warga, belum ditemukan adanya indikasi PMK. Tapi, peternak tetap diimbau untuk menjaga kesehatan hewan ternaknya,” ungkap Junaidi.

Junaidi juga mengatakan, selain menjaga kesehatan ternak sapi, warga juga diminta untuk menjaga kebersihan kandang dan keseimbangan pakan ternak sapi, dengan memberikan pakan bergizi.

“Warga harus tetap memantau kondisi hewan ternak setiap hari. Pantau terus kesehatan ternak, agar secara sigap warga mengetahui hewannya terpapar PMK atau tidak. Apabila menemukan gejala PMK, segera laporkan, agar ternak sapi bisa diselamatkan,” imbaunya.

Seorang peternak sapi di Desa Seiberong, Syamsul (52) mengatakan, saat ini ternak sapi yang dimilikinya berjumlah 15 ekor. Setiap hari, dia selalu memantau perkembangan kesehatan hewan ternaknya, dan selalu memberikan pakan sehat.

“Selain berkoordinasi dengan tim kesehatan di wilayah Bandar Khalifah, kami juga sesama peternak selalu bertukar ilmu dalam penanganan PMK pada ternak sapi kami. Sapi-sapi kami saat ini dalam kondisi aman dan sehat,” bebernya.

Dalam mengindetifikasi penyakit PMK, menurutnya, pengawasan selalu dilakukan dengan pengecekan mulut sapi dan kakinya.

“Begitu juga dengan bobot ternak sapi, ada penurunan atau tidak. Jika turun (bobot), ternak sapi akan kami berikan jamu, sebagai puding. Banyak yang kami lakukan untuk menghindari PMK pada ternak sapi kami. Pengawasan dan pemantaun setiap hari dikontrol, agar pencegahan PMK bisa terkendali,” pungkas Syamsul. (ian/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/