26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Umar Zunaidi Minta NSI Utamakan Investor Lokal

TERIMA: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menerima penyerahan uang kertas Rp 75 ribu dari Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO-Wali Kota Tebing tinggi Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Kadis Kominfo Dedi Parulian Siagian menghadiri Sosialisasi North Sumatra lnvest (NSI) dan Quick Response Code Indonesian Standard (ORIS) yang diselenggarakan  Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, Selasa (21/9).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widayat dalam paparannya mengatakan, fungsi NSI dalam upaya membantu pengembangan pembangunan di berbagai sektor di Sumatera Utara.

“Sebagai mana diketahui North Sumatra Invest atau  disebut NSI adalah tim kerja lintas lembaga di Sumatera Utara, yang bertujuan untuk meningkatkan investasi di Sumatera Utara melalui kegiatan promosi investasi dan perdagangan dalam rangka peningkatan perekonomian Sumatera Utara,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan meminta kepada Bank Indonesia untuk bisa menekan bank bank yang ada di daerah agar lebih responsif, dalam arti kata mengerti apa yang terjadi di daerah.

Umar Zunaidi mengungkapkan, para pengusaha yang ada di Kota Tebingtinggi seperti pengusaha pengolahan karet dan kayu mengaku hampir bangkrut dikarenakan adanya persaingan yang tidak sehat terhadap pengusaha asing. Dan hal itu akan berdampak menghabisi para pengusaha lokal.

“Seharusnya North Sumatera ini harus bisa memberikan keringanan kepada pengusaha lokal, karena selama ini biaya mereka sangat tinggi. Pengusaha di Tebingtinggi sudah mengolah barang dari awal hingga jadi, bahkan bisa mengekspor ke negara luar, akan tetapi dengan adanya persaingan yang tidak sehat, membuat pengusaha daerah hampir gulung tikar,”terang Umar Zunaidi.

Untuk itu, lanjut Umar Zunaidi, NSI diminta untuk mengutamakan investor daerah bukan investor asing. Menurutnya, akan bahaya jika investasi asing melakukan distribusi dari luar untuk bekerja di Indonesia. “Bisa-bisa nantinya masyarakat kita menjadi penonton,”katanya.

“Kita harus menggalang potensi penanaman modal dalam negeri, jika ada pengusaha yang berhasil di luar negeri untuk dipanggil pulang ke Indonesia untuk berinvestasi,”sambungnya. Dalam kesempatan itu juga, Umar Zunaidi mendapat uang pecahan khusus Rp75 ribu dari Wiwiek Sisto Widayat. (ian/han)

TERIMA: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menerima penyerahan uang kertas Rp 75 ribu dari Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO-Wali Kota Tebing tinggi Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Kadis Kominfo Dedi Parulian Siagian menghadiri Sosialisasi North Sumatra lnvest (NSI) dan Quick Response Code Indonesian Standard (ORIS) yang diselenggarakan  Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, Selasa (21/9).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widayat dalam paparannya mengatakan, fungsi NSI dalam upaya membantu pengembangan pembangunan di berbagai sektor di Sumatera Utara.

“Sebagai mana diketahui North Sumatra Invest atau  disebut NSI adalah tim kerja lintas lembaga di Sumatera Utara, yang bertujuan untuk meningkatkan investasi di Sumatera Utara melalui kegiatan promosi investasi dan perdagangan dalam rangka peningkatan perekonomian Sumatera Utara,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan meminta kepada Bank Indonesia untuk bisa menekan bank bank yang ada di daerah agar lebih responsif, dalam arti kata mengerti apa yang terjadi di daerah.

Umar Zunaidi mengungkapkan, para pengusaha yang ada di Kota Tebingtinggi seperti pengusaha pengolahan karet dan kayu mengaku hampir bangkrut dikarenakan adanya persaingan yang tidak sehat terhadap pengusaha asing. Dan hal itu akan berdampak menghabisi para pengusaha lokal.

“Seharusnya North Sumatera ini harus bisa memberikan keringanan kepada pengusaha lokal, karena selama ini biaya mereka sangat tinggi. Pengusaha di Tebingtinggi sudah mengolah barang dari awal hingga jadi, bahkan bisa mengekspor ke negara luar, akan tetapi dengan adanya persaingan yang tidak sehat, membuat pengusaha daerah hampir gulung tikar,”terang Umar Zunaidi.

Untuk itu, lanjut Umar Zunaidi, NSI diminta untuk mengutamakan investor daerah bukan investor asing. Menurutnya, akan bahaya jika investasi asing melakukan distribusi dari luar untuk bekerja di Indonesia. “Bisa-bisa nantinya masyarakat kita menjadi penonton,”katanya.

“Kita harus menggalang potensi penanaman modal dalam negeri, jika ada pengusaha yang berhasil di luar negeri untuk dipanggil pulang ke Indonesia untuk berinvestasi,”sambungnya. Dalam kesempatan itu juga, Umar Zunaidi mendapat uang pecahan khusus Rp75 ribu dari Wiwiek Sisto Widayat. (ian/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/