TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Penjabat (Pj) Wali Kota Tebingtinggi, Muhammad Dimiyathi mengungkapkan banyak program-program yang diajukan, tapi anggarannya minim dan belum diketahui darimana.
“Karena kemungkinan DAU kita kecil, jadi kalau memang program itu mau jalan, data-data yang dibutuhkan nantinya harus dilengkapi,”ujar Muhammad Dimiyathi saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2022 bersama Tim Bidang PAPK Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Utara di Aula Lantai IV Gedung Balai Kota, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Kamis (22/9).
Lebih lanjut, Pj Wali Kota Muhammad Dimiyathi juga menyampaikan rendahnya masyarakat yang melahirkan di fasilitas kesehatan, dan ini harus menjadi perhatian bersama. Begitu juga dengan kegiatan lainnya, tahun ini masalah stunting juga menjadi satu penilaian.
“Jadi data ini juga tolong diinput. Juga Pendidikan, PUPR, dan lainnya, semua harus diinput, jangan datanya dibiarkan di atas meja,” ujar Dimiyathi.
Sementara itu, Kepala Bidang PAPK Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Utara, Mercy Monika R Sitompul mengungkapkan bawah terlalu banyaknya uang diam mengendap di bank, meskipun uang tersebut Silva.
“Uang Silva itu baru bisa dipakai setelah P-APBD. Silva ditiap pemerintah daerah se-Indonesia ini cukup besar, sementara kas negara empot-empotan,”sebutnya.
Kemudian lanjut Monika, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) saat ini dibayarkan melalui KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara. Jika data sekolah sudah lengkap baru dibayarkan.
Monika mengapresiasi Pemko Tebingtinggi dimana di tahun-tahun sebelumnya telah mendapatkan penghargaan WTP, ini menunjukkan Pemerintah Kota Tebingtinggi terus semakin baik. (ian/han)