25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

2 Juta Orang Mengungsi

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Air masih menggenang sampai ke dalam rumah setelah aliran Sungai Babura meluap, menyebabkan banjir di Komplek Pamen Padang Bulan Medan, dan warga sekitar yang tinggal di pinggir aliran sungai 10 Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan Kota Medan, Minggu (3/12/2017).

SUMUTPOS.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Senin (4/12), tercatat ada 2.175 bencana di Indonesia. Yang terbanyak adalah banjir dengan jumlah kejadian 737 kali. Sedikitnya 130 orang meninggal dan hilang, sementara yang mengungsi dan terdampak mencapai 2.013.701 orang.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo, pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap daerah yang rawan banjir. Di Sumatera ada Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Jambi. Sementara di Jawa, kawasan sungai Ciujung dan Cisadane dapat menyebabkan beberapa wilayah di Banten berisiko banjir. Ada pula aliran Suangai Pesanggrahan, Ciliwung, dan Angke yang patut mendapatkan perhatian masyarakat Jakarta.

BNPB menurut Sutopo, sudah melakukan beberapa hal untuk menangani banjir. ”Banjir itu bencana yang berulang setiap tahun. Sehingga daerah rawan sudah diprediksi waktu dan polanya,” ujarnya, Selasa (5/12).

Berbekal pemetaan yang sudah dilakukan BNPB, maka ada beberapa gladi atau simulasi yang sudah berjalan. ”Saat terjadi banjir, yang utama adalah pencarian korban, evakuasi, dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi,” kata Sutopo.

Selain itu menurut Sutopo, lembaganya telah  menyiapkan dana siap pakai (DPS) untuk daerah yang rawan banjir. DPS yang diberikan sebesar Rp 250 miliar. ”Pengelolaannya dilakukan oleh BPBD di wilayah yang berisiko banjir,” ungkap Sutopo.

Adanya siklon Dahlia dan Cempaka baru-baru ini juga mempengaruhi banjir di Indonesia. beberapa wilayah yang sebelumnya tidak pernah tercatat bajir, mengalami banjir. ”Di Pacitan karena siklon tropis Cempaka yang pusatnya dekat dengan kota tersebut. Akibatnya curah hujan tinggi,” ungkapnya.

Sutopo memastikan jika dua siklon tersebut sudah tidak mendekati Indonesia. Sehingga curah hujan diharapkan akan normal. ”Hanya saja di Aceh, Sumatera Utara, dan sebagian Sumatera Barat mohon waspada karena dari pantauan, ada bibit siklon cempaka yang mengarah ke Srilangka,” ujar Sutopo.

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Air masih menggenang sampai ke dalam rumah setelah aliran Sungai Babura meluap, menyebabkan banjir di Komplek Pamen Padang Bulan Medan, dan warga sekitar yang tinggal di pinggir aliran sungai 10 Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan Kota Medan, Minggu (3/12/2017).

SUMUTPOS.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Senin (4/12), tercatat ada 2.175 bencana di Indonesia. Yang terbanyak adalah banjir dengan jumlah kejadian 737 kali. Sedikitnya 130 orang meninggal dan hilang, sementara yang mengungsi dan terdampak mencapai 2.013.701 orang.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo, pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap daerah yang rawan banjir. Di Sumatera ada Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Jambi. Sementara di Jawa, kawasan sungai Ciujung dan Cisadane dapat menyebabkan beberapa wilayah di Banten berisiko banjir. Ada pula aliran Suangai Pesanggrahan, Ciliwung, dan Angke yang patut mendapatkan perhatian masyarakat Jakarta.

BNPB menurut Sutopo, sudah melakukan beberapa hal untuk menangani banjir. ”Banjir itu bencana yang berulang setiap tahun. Sehingga daerah rawan sudah diprediksi waktu dan polanya,” ujarnya, Selasa (5/12).

Berbekal pemetaan yang sudah dilakukan BNPB, maka ada beberapa gladi atau simulasi yang sudah berjalan. ”Saat terjadi banjir, yang utama adalah pencarian korban, evakuasi, dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi,” kata Sutopo.

Selain itu menurut Sutopo, lembaganya telah  menyiapkan dana siap pakai (DPS) untuk daerah yang rawan banjir. DPS yang diberikan sebesar Rp 250 miliar. ”Pengelolaannya dilakukan oleh BPBD di wilayah yang berisiko banjir,” ungkap Sutopo.

Adanya siklon Dahlia dan Cempaka baru-baru ini juga mempengaruhi banjir di Indonesia. beberapa wilayah yang sebelumnya tidak pernah tercatat bajir, mengalami banjir. ”Di Pacitan karena siklon tropis Cempaka yang pusatnya dekat dengan kota tersebut. Akibatnya curah hujan tinggi,” ungkapnya.

Sutopo memastikan jika dua siklon tersebut sudah tidak mendekati Indonesia. Sehingga curah hujan diharapkan akan normal. ”Hanya saja di Aceh, Sumatera Utara, dan sebagian Sumatera Barat mohon waspada karena dari pantauan, ada bibit siklon cempaka yang mengarah ke Srilangka,” ujar Sutopo.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/