32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Bayi Terancam Lumpuh

Stok Vaksin Polio Habis

LUBUK PAKAM- Eriwayati (31) warga Jalan Agus Salim, Lubuk Pakam, satu diantara puluhan ibu yang mengaku resah dengan habisnya vaksin polio sejak dua bulan ini. Kekhawatiran itu disebabkan, anaknya berusia 2 bulan, belum mendapat vaksin polio, sehingga ditakutkan terjadi kelumpuhan, Selasa (22/11).

Dia pun menjelaskan, selama dua bulan ini, dia sudah berulang kali mendatangi Posyandu untuk mem vaksin polio anaknya, namun sampai kini tak kunjung divaksin.

Menurut wanita beranak tiga ini, setiap kali datang ke Posyandu, dia selalu menerima jawaban dari petugas Posyandu kalau vaksi polio belum ada.

Padahal, menurutnya, sesuai jadwal Posyandu, setiap sebulan sekali, tim Posyandu selalu turun melakukan imunisasi dan vaksin polio kepada para bayi, tapi kali ini, tim posyandu tak kunjung turun.

“Jawab petugas disana (Posyandu), vaksin polio belum ada, padahal sesuai jadwal, bayi harus mendapat vaksin polio sampai tiga tahap,” ungkapnya.

Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Pemkab Deliserdang, Bahtera Barus, membenarkan tiga bulan terakhir, vaksin polio di Kabupaten Deliserdang habis. Kondisi ini telah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Sumut. Namun, belum ada respon Dinas Kesehatan Sumut. Kondisi ini memaksa Dinas Kesehatan Deliserdang menunggu sampai adanya vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi.

Dilanjutkanya, asal vaksin polio itu, berasal dari Kementrian Kesehatan, selanjutnya di salurkan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan dilanjutkan ke Dinas Kesehatan kabupaten/ kota.

Disis lain, lanjut Bahtera, pihaknya saat ini hanya bisa mengimbau warga yang memiliki bayi belum medapat vaksin polio, agar menerapkan pola hidup sehat. Soalnya, penyakit polio ditularkan melalui virus. Penyebaran virus polio disebarkan melalui kotoran manusia.

Pihaknya, berharap warga yang berada di pedesaan agar menjaga kesehatan lingkungan serta kebersihan perseorangan. “Untuk mengempang menyebarnya virus polio hanya dengan menjaga kebersihan, sembari menunggu datangnya vaksin polio,” katanya.

Disebutkan, Kabupaten Deliserdang membutuhkan vaksin polio sekitar 24.000 piar (botol obat). Tetapi cara mengambilnya, pertiap bulan 2.000 piar. Soalnya, vaksi itu sukar diproduksi dan sudah ditentukan Kementrian Kesehatan.(btr)

Stok Vaksin Polio Habis

LUBUK PAKAM- Eriwayati (31) warga Jalan Agus Salim, Lubuk Pakam, satu diantara puluhan ibu yang mengaku resah dengan habisnya vaksin polio sejak dua bulan ini. Kekhawatiran itu disebabkan, anaknya berusia 2 bulan, belum mendapat vaksin polio, sehingga ditakutkan terjadi kelumpuhan, Selasa (22/11).

Dia pun menjelaskan, selama dua bulan ini, dia sudah berulang kali mendatangi Posyandu untuk mem vaksin polio anaknya, namun sampai kini tak kunjung divaksin.

Menurut wanita beranak tiga ini, setiap kali datang ke Posyandu, dia selalu menerima jawaban dari petugas Posyandu kalau vaksi polio belum ada.

Padahal, menurutnya, sesuai jadwal Posyandu, setiap sebulan sekali, tim Posyandu selalu turun melakukan imunisasi dan vaksin polio kepada para bayi, tapi kali ini, tim posyandu tak kunjung turun.

“Jawab petugas disana (Posyandu), vaksin polio belum ada, padahal sesuai jadwal, bayi harus mendapat vaksin polio sampai tiga tahap,” ungkapnya.

Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Pemkab Deliserdang, Bahtera Barus, membenarkan tiga bulan terakhir, vaksin polio di Kabupaten Deliserdang habis. Kondisi ini telah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Sumut. Namun, belum ada respon Dinas Kesehatan Sumut. Kondisi ini memaksa Dinas Kesehatan Deliserdang menunggu sampai adanya vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi.

Dilanjutkanya, asal vaksin polio itu, berasal dari Kementrian Kesehatan, selanjutnya di salurkan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan dilanjutkan ke Dinas Kesehatan kabupaten/ kota.

Disis lain, lanjut Bahtera, pihaknya saat ini hanya bisa mengimbau warga yang memiliki bayi belum medapat vaksin polio, agar menerapkan pola hidup sehat. Soalnya, penyakit polio ditularkan melalui virus. Penyebaran virus polio disebarkan melalui kotoran manusia.

Pihaknya, berharap warga yang berada di pedesaan agar menjaga kesehatan lingkungan serta kebersihan perseorangan. “Untuk mengempang menyebarnya virus polio hanya dengan menjaga kebersihan, sembari menunggu datangnya vaksin polio,” katanya.

Disebutkan, Kabupaten Deliserdang membutuhkan vaksin polio sekitar 24.000 piar (botol obat). Tetapi cara mengambilnya, pertiap bulan 2.000 piar. Soalnya, vaksi itu sukar diproduksi dan sudah ditentukan Kementrian Kesehatan.(btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/