25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gubsu: Kadisdik Minta Setoran Dana BOS

Sebelumnya, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Taput berinisial Jamel Panjaitan, Kepsek SMA Negeri 1 Sipahutar berinisial BL dan  Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Pangaribuan berinisial  JUS  yang terjaring kasus operasi tangkap tangan (OTT) oleh Tim Saber Pungli Mabes Polri dan KPK menjalani pemeriksaan selama 16 jam di Mapolres Taput, mulai Rabu (21/12) pukul 10.00 WIB sampai Kamis (22/12)   pukul 02.15 WIB.

Amatan New Tapanuli (grup Sumut Pos), selama 16 jam proses pemeriksaan itu, penyidik juga turut memanggil  Bendahara Keuangan Disdikbud Taput berinisial BS bersama 3 staf keuangan yakni, RH, EP dan JH diperiksa sebagai saksi. Dalam proses pemeriksaan, BS dan 3 stafnya dicecar banyak pertanyaan oleh penyidik terkait penggunaan anggaran di Disdikbud yang diduga ada ketidak transparanan.

Setelah proses pemeriksaan, Kadisdikbud dan Kepsek SMAN 1 Pangaribuan dibawa Tim Krimsus Polda Sumut. JP dan LS dibawa dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner warna hitam bernomor polisi BK 98 RZ. Kasus  JP dan JS diserahkan oleh Tim Saber Pungli untuk ditangani oleh Krimsus Polda Sumut.  Sedangkan Kepsek SMAN 1 Sipahutar berinisial BL tidak terlihat turut dibawa bersama JP dan JS.

Informasi yang dihimpun New Tapanuli dari salah seorang penyidik Saber Pungli Mabes Polri yang tidak mau menyebutkan namanya mengungkapkan, JP selama ini merupakan  target karena sudah banyak laporan yang masuk ke Mabes Polri atas prilaku JP yang sering meminta uang terhadap  kepala sekolah dan guru.

“Kita mendengar sikap JP yang banyak menekan para guru. Apalagi sering memutasi kepala sekolah sesuka hatinya. Seperti yang terjadi dengan Ka UPT Pendidikan Parmonangan WM yang dimutasi oleh JP sesuka hatinya, ” ungkapnya.

Selain itu, dia mengungkapkan,  pihaknya juga mengamankan buku hitam satu unit mobil Toyota Fortuner tahun 2016 sebagai barang bukti.

“Selama dalam penggedahan, kita juga menemukan uang ratusan juta dan dua tiket ke luar negeri. Satu tiket untuk perjalanan ke Malaysia dan satu lagi ke Thailand, ” ungkapnya.

Dia menuturkan, penanganan  kasus JP akan diserahkan ke Polda Sumut. Namun prosesnya akan terus diawasi oleh pihaknya. (as/spg/mag-1/adz)

Sebelumnya, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Taput berinisial Jamel Panjaitan, Kepsek SMA Negeri 1 Sipahutar berinisial BL dan  Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Pangaribuan berinisial  JUS  yang terjaring kasus operasi tangkap tangan (OTT) oleh Tim Saber Pungli Mabes Polri dan KPK menjalani pemeriksaan selama 16 jam di Mapolres Taput, mulai Rabu (21/12) pukul 10.00 WIB sampai Kamis (22/12)   pukul 02.15 WIB.

Amatan New Tapanuli (grup Sumut Pos), selama 16 jam proses pemeriksaan itu, penyidik juga turut memanggil  Bendahara Keuangan Disdikbud Taput berinisial BS bersama 3 staf keuangan yakni, RH, EP dan JH diperiksa sebagai saksi. Dalam proses pemeriksaan, BS dan 3 stafnya dicecar banyak pertanyaan oleh penyidik terkait penggunaan anggaran di Disdikbud yang diduga ada ketidak transparanan.

Setelah proses pemeriksaan, Kadisdikbud dan Kepsek SMAN 1 Pangaribuan dibawa Tim Krimsus Polda Sumut. JP dan LS dibawa dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner warna hitam bernomor polisi BK 98 RZ. Kasus  JP dan JS diserahkan oleh Tim Saber Pungli untuk ditangani oleh Krimsus Polda Sumut.  Sedangkan Kepsek SMAN 1 Sipahutar berinisial BL tidak terlihat turut dibawa bersama JP dan JS.

Informasi yang dihimpun New Tapanuli dari salah seorang penyidik Saber Pungli Mabes Polri yang tidak mau menyebutkan namanya mengungkapkan, JP selama ini merupakan  target karena sudah banyak laporan yang masuk ke Mabes Polri atas prilaku JP yang sering meminta uang terhadap  kepala sekolah dan guru.

“Kita mendengar sikap JP yang banyak menekan para guru. Apalagi sering memutasi kepala sekolah sesuka hatinya. Seperti yang terjadi dengan Ka UPT Pendidikan Parmonangan WM yang dimutasi oleh JP sesuka hatinya, ” ungkapnya.

Selain itu, dia mengungkapkan,  pihaknya juga mengamankan buku hitam satu unit mobil Toyota Fortuner tahun 2016 sebagai barang bukti.

“Selama dalam penggedahan, kita juga menemukan uang ratusan juta dan dua tiket ke luar negeri. Satu tiket untuk perjalanan ke Malaysia dan satu lagi ke Thailand, ” ungkapnya.

Dia menuturkan, penanganan  kasus JP akan diserahkan ke Polda Sumut. Namun prosesnya akan terus diawasi oleh pihaknya. (as/spg/mag-1/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/