26.7 C
Medan
Friday, May 10, 2024

2021 Medan Punya Sistem Transportasi Andal

Bus Rapid Transit - Ilustrasi
Bus Rapid Transit – Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Guna mewujudkan Medan menjadi Smart City, Pemerintah Kota Medan merencanakan membangun sistem transportasi andal pada tahun 2021 atau empat tahun mendatang nanti.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Zulkarnain  mengatakan, Kota Medan akan menjadi kota masa depan, sesuai dengan visi dan misi kepala daerahnya. Inspirasi ini karena Medan ingin menjadi kota kelas dunia.”Jadi kota ini nantinya didukung oleh sistem digital layanan publik. Semua pelayanan publik berdasarkan digital web,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (22/12).

Ia mengatakan sistem transportasi yang akan dibangun di Medan seperti Light Rail Transit (LRT). Biayanya berkisar Rp6-7 triliun. Kemudian Bus Rapid Transit (BRT) yang membutuhkan biaya sekitar Rp600 sampai Rp700 miliar. Belum lagi pembangunan jalan layang tol, adanya elevated rail way sehingga tak membutuhkan lagi yang namanya operator.Pembangunan ini didukung oleh Kementerian PU, Bappenas dan Kementerian Keuangan.

Ia menyebutkan, pembangunan itu juga bisa didukung oleh pihak swasta. Perencanaan ini telah didiskusikan dan dibahas oleh Pemko Medan sejak 2014 lalu.”Jadi sekarang ini, tinggal tahap implementasinya. Termasuk lah itu underpass, pembangunan jalan layang di Aksara, Pondok Kelapa, Kampung Lalang, Jamin Ginting, dan Amplas yang sebelumnya sudah terealisasi. Itu adalah bagian dari Medan menuju 2021,” katanya.

Koridor yang mesti dirancang seperti Jalan Gatot Subroto sampai Bandar Selamat dan Jalan Gagak Hitam sampai Tanjung Mulia dibangun jalan tol. Jalur LRT dibangun dari Laucih sampai Bandar Selamat/Aksara. Kemudian BRT dari Jalan Sisingamangaraja menuju pusat kota.

Dengan pembangunan itu, kata Zulkarnain, maka Kota Medan juga bisa menjadi pusat pendidikan dan pelayanan regional. Kegiatan ekonomi pun akan menggeliat. Sehingga menumbuhkan lapangan pekerjaan baru.”Dengan begitu kita berharap juga sektor yang lain ikut berkembang, seperti pariwisata. Kami juga sudah pernah berkomunikasi dengan Organda. Waktu itu Dishub yang menyosialisasikan

Menuju Medan 2021,” katanya sembari menyebut sudah ada investor yang berminat untuk berinvestasi soal rencana tersebut.

Selain transportasi, lanjut pria berkumis itu, Kota Medan pun serius menuju pelayanan e-government, sehingga pelayanan publik akan semakin mudah dan akuntabel. Bahkan tahun depan, ungkap dia, Pemko Medan berencana membangun pusat data dan server yang saling terintergrasi.

“Kita bangun common center-nya, juga ruang publikasi agar kota ini memberikan pelayanan publik yang handal. Inilah tahapan-tahapan perencanaan. Koneksi tersistem dan terintegrasi dengan baik. Setelah itu barulah masuk ke dalam smart city,” katanya. (prn/ila)

 

Bus Rapid Transit - Ilustrasi
Bus Rapid Transit – Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Guna mewujudkan Medan menjadi Smart City, Pemerintah Kota Medan merencanakan membangun sistem transportasi andal pada tahun 2021 atau empat tahun mendatang nanti.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Zulkarnain  mengatakan, Kota Medan akan menjadi kota masa depan, sesuai dengan visi dan misi kepala daerahnya. Inspirasi ini karena Medan ingin menjadi kota kelas dunia.”Jadi kota ini nantinya didukung oleh sistem digital layanan publik. Semua pelayanan publik berdasarkan digital web,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (22/12).

Ia mengatakan sistem transportasi yang akan dibangun di Medan seperti Light Rail Transit (LRT). Biayanya berkisar Rp6-7 triliun. Kemudian Bus Rapid Transit (BRT) yang membutuhkan biaya sekitar Rp600 sampai Rp700 miliar. Belum lagi pembangunan jalan layang tol, adanya elevated rail way sehingga tak membutuhkan lagi yang namanya operator.Pembangunan ini didukung oleh Kementerian PU, Bappenas dan Kementerian Keuangan.

Ia menyebutkan, pembangunan itu juga bisa didukung oleh pihak swasta. Perencanaan ini telah didiskusikan dan dibahas oleh Pemko Medan sejak 2014 lalu.”Jadi sekarang ini, tinggal tahap implementasinya. Termasuk lah itu underpass, pembangunan jalan layang di Aksara, Pondok Kelapa, Kampung Lalang, Jamin Ginting, dan Amplas yang sebelumnya sudah terealisasi. Itu adalah bagian dari Medan menuju 2021,” katanya.

Koridor yang mesti dirancang seperti Jalan Gatot Subroto sampai Bandar Selamat dan Jalan Gagak Hitam sampai Tanjung Mulia dibangun jalan tol. Jalur LRT dibangun dari Laucih sampai Bandar Selamat/Aksara. Kemudian BRT dari Jalan Sisingamangaraja menuju pusat kota.

Dengan pembangunan itu, kata Zulkarnain, maka Kota Medan juga bisa menjadi pusat pendidikan dan pelayanan regional. Kegiatan ekonomi pun akan menggeliat. Sehingga menumbuhkan lapangan pekerjaan baru.”Dengan begitu kita berharap juga sektor yang lain ikut berkembang, seperti pariwisata. Kami juga sudah pernah berkomunikasi dengan Organda. Waktu itu Dishub yang menyosialisasikan

Menuju Medan 2021,” katanya sembari menyebut sudah ada investor yang berminat untuk berinvestasi soal rencana tersebut.

Selain transportasi, lanjut pria berkumis itu, Kota Medan pun serius menuju pelayanan e-government, sehingga pelayanan publik akan semakin mudah dan akuntabel. Bahkan tahun depan, ungkap dia, Pemko Medan berencana membangun pusat data dan server yang saling terintergrasi.

“Kita bangun common center-nya, juga ruang publikasi agar kota ini memberikan pelayanan publik yang handal. Inilah tahapan-tahapan perencanaan. Koneksi tersistem dan terintegrasi dengan baik. Setelah itu barulah masuk ke dalam smart city,” katanya. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/