Pengunjung umumnya adalah wisatawan lokal, dan juga sering dari manca Negara. Yang tak heroik, dapat menyaksikan hewan primata (monyet) yang bebas berkeliaran. Tak jarang pengunjung memberikan jagung rebus atau bakar kepada hewan-hewan yang menjadi “penghuni tetap” lokasi Panatapan.
Selain itu pengunjung dapat menikmati merdunya kicauan burun-burung liar yang berterbangan di hutan tropis tersebut.
“Semenjak warga sekitar sini membangun kios, monyet-monyet langsung berdatangan. Tak jarang penjungung memberikan jagung rebus yang dibeli ke monyet-monyet menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung,” sebut Ardian Sebayang, yang berdagang jagung.
Harga jagung rebus dan bakar ditawarkan Rp3000 per buahnya. Sedangkan kopi panas Rp6000 per gelas. “Menikmati jagung rebus di sini memiliki kenikmatan tersendiri, udara sejuk membuat selera kita bergelora,” kata Santy, warga Medan yang sengaja berkunjung ke lokasi tersebut.
Tak hanya itu, Penatapan juga ramai dikunjungi muda-mudi untuk menghabiskan akhir pekan. Biasanya berkonvoi mengendarai sepeda motor dari arah Kota Medan. Nah, kalau Anda punya “geng”, tidak salah mencoba jalur Penatapan. (btr/yaa)