31.8 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Kasus Covid-19 di Medan Mulai Naik Lagi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – ANGKA kasus Covid-19 di Kota Medan menunjukan peningkatan dalam sehari terakhir. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan pada Sabtu (22/1), terdapat peningkatan sebanyak 12 kasus konfirmasi dari total 48.126 menjadi 48.138 kasus. Sementara, untuk kasus meninggal dan sembuhin meningkat nihil dengan total masing-masing 919 dan 47.187 kasus.

Peningkatan kasus ini merupakan peningkatan tertinggi dalam beberapa bulan terakhir di Kota Medan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufik Ririansyah mengimbau warga Medan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan agar penyebaran kasus tidak terus meningkat.

“Penyebaran kasus memang ada peningkatan pada Sabtu kemarin. Kita minta warga tetap menjaga 5M. Juga agar mematuhi apa yang membuat kita tetap selamat dalam penularan-penularan ini,” ujar Taufik, Minggu (23/1).

Ia juga meminta warga tidak melakukan perjalanan ke luar negeri jika tidak untuk hal yang mendesak. Terlebih melakukan perjalanan ke negara dengan kasus Omicron yang tinggi.

“Kita imbau masyarakat kalau tidak sangat sangat penting atau mendesak janganlah perjalanan ke luar negeri dahulu terutama daerah-daerah yang endemik Omicron nya tinggi seperti Turki,” katanya.

Taufik juga meminta warga Medan untuk aktif mengikuti program vaksinasi dosis ketiga atau booster. “Kemudian untuk vaksinasi kita minta masyarakat untuk terus berpartisipasi terutama booster ini agar tercipta herd immunity,” pungkasnya.

Diketahui, saat ini Kota Medan sudah berada di status PPKM Level 1 berdasarkan SE Wali Kota Medan Nomor 443.2/0491. Fasilitas umum termasuk mal, tempat belanja, perkantoran dan lokasi hiburan sudah diperbolehkan buka dengan kapasitas maksimal 75 persen. Jam operasional juga diperpanjang hingga pukul 22.00 WIB.

Surat Edaran Wali Kota Medan ini mulai berlaku sejak tanggal 18 Januari sampai dengan tanggal 31 Januari 2022. Wali Kota Medan, Bobby Nasution menuturkan untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron, di dalam SE tetap diberlakukan WFH bagi perkantoran dan pembatasan pengunjung di tempat umum. “Kita tetap berlakukan WFH namun dengan ketentuan diwajibkan itu 25 persen yang WFH. 75 persennya boleh bekerja dari kantor. Semuanya sudah ada di SE,” ujarnya.

Namun, terkait kebijakan khusus mengenai penyebaran kasus Omicron, Bobby mengaku pihaknya masih mengikutinya aturan Instruksi Mendagri yang berlaku. “Semua masih sesuai Surat Edaran yang ada, di situ ada poin-poinnya,” katanya.

11 Kasus Baru di Sumut

Sementara, perkembangan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumut masih terus terjadi. Berdasarkan data milik Kemenkes RI yang disampaikan pada Minggu (23/1), Sumut memperoleh penambahan 11 kasus baru konfirmasi positif. Dengan demikian, total kasusnya menjadi 106.209 orang.

Sedangkan kasus sembuh, diperoleh penambahan 3 kasus sehingga menjadi 103.227 orang. Untuk kasus kematian, tidak ada penambahan dan tetap bertahan di angka 2.899 orang. Karena itu, saat ini kasus aktif atau jumlah penderita Covid-19 Sumut tersisa 83 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut drg Ismail Lubis mengingatkan, agar masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Apalagi, saat ini telah muncul varian baru Omicron. “Selalu terapkan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan,” ujarnya.

Ismail menambahkan, walaupun saat ini di beberapa daerah telah terjadi penurunan kasus Covid-19 secara signifikan, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi lonjakan. Bahkan, untuk daerah yang telah ditetapkan sebagai zona hijau sekalipun bisa meningkat kasus baru positif Covid-19. “Makanya, protokol kesehatan tetap harus dipatuhi. Pemerintah terus memonitor dan juga terus bekerja agar jumlah kasus baru tidak meningkat lagi. Kita harapkan semua aktivitas bisa berjalan normal dan virus corona hilang dari Sumut,” katanya. (ris/trb)

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – ANGKA kasus Covid-19 di Kota Medan menunjukan peningkatan dalam sehari terakhir. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan pada Sabtu (22/1), terdapat peningkatan sebanyak 12 kasus konfirmasi dari total 48.126 menjadi 48.138 kasus. Sementara, untuk kasus meninggal dan sembuhin meningkat nihil dengan total masing-masing 919 dan 47.187 kasus.

Peningkatan kasus ini merupakan peningkatan tertinggi dalam beberapa bulan terakhir di Kota Medan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufik Ririansyah mengimbau warga Medan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan agar penyebaran kasus tidak terus meningkat.

“Penyebaran kasus memang ada peningkatan pada Sabtu kemarin. Kita minta warga tetap menjaga 5M. Juga agar mematuhi apa yang membuat kita tetap selamat dalam penularan-penularan ini,” ujar Taufik, Minggu (23/1).

Ia juga meminta warga tidak melakukan perjalanan ke luar negeri jika tidak untuk hal yang mendesak. Terlebih melakukan perjalanan ke negara dengan kasus Omicron yang tinggi.

“Kita imbau masyarakat kalau tidak sangat sangat penting atau mendesak janganlah perjalanan ke luar negeri dahulu terutama daerah-daerah yang endemik Omicron nya tinggi seperti Turki,” katanya.

Taufik juga meminta warga Medan untuk aktif mengikuti program vaksinasi dosis ketiga atau booster. “Kemudian untuk vaksinasi kita minta masyarakat untuk terus berpartisipasi terutama booster ini agar tercipta herd immunity,” pungkasnya.

Diketahui, saat ini Kota Medan sudah berada di status PPKM Level 1 berdasarkan SE Wali Kota Medan Nomor 443.2/0491. Fasilitas umum termasuk mal, tempat belanja, perkantoran dan lokasi hiburan sudah diperbolehkan buka dengan kapasitas maksimal 75 persen. Jam operasional juga diperpanjang hingga pukul 22.00 WIB.

Surat Edaran Wali Kota Medan ini mulai berlaku sejak tanggal 18 Januari sampai dengan tanggal 31 Januari 2022. Wali Kota Medan, Bobby Nasution menuturkan untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron, di dalam SE tetap diberlakukan WFH bagi perkantoran dan pembatasan pengunjung di tempat umum. “Kita tetap berlakukan WFH namun dengan ketentuan diwajibkan itu 25 persen yang WFH. 75 persennya boleh bekerja dari kantor. Semuanya sudah ada di SE,” ujarnya.

Namun, terkait kebijakan khusus mengenai penyebaran kasus Omicron, Bobby mengaku pihaknya masih mengikutinya aturan Instruksi Mendagri yang berlaku. “Semua masih sesuai Surat Edaran yang ada, di situ ada poin-poinnya,” katanya.

11 Kasus Baru di Sumut

Sementara, perkembangan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumut masih terus terjadi. Berdasarkan data milik Kemenkes RI yang disampaikan pada Minggu (23/1), Sumut memperoleh penambahan 11 kasus baru konfirmasi positif. Dengan demikian, total kasusnya menjadi 106.209 orang.

Sedangkan kasus sembuh, diperoleh penambahan 3 kasus sehingga menjadi 103.227 orang. Untuk kasus kematian, tidak ada penambahan dan tetap bertahan di angka 2.899 orang. Karena itu, saat ini kasus aktif atau jumlah penderita Covid-19 Sumut tersisa 83 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut drg Ismail Lubis mengingatkan, agar masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Apalagi, saat ini telah muncul varian baru Omicron. “Selalu terapkan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan,” ujarnya.

Ismail menambahkan, walaupun saat ini di beberapa daerah telah terjadi penurunan kasus Covid-19 secara signifikan, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi lonjakan. Bahkan, untuk daerah yang telah ditetapkan sebagai zona hijau sekalipun bisa meningkat kasus baru positif Covid-19. “Makanya, protokol kesehatan tetap harus dipatuhi. Pemerintah terus memonitor dan juga terus bekerja agar jumlah kasus baru tidak meningkat lagi. Kita harapkan semua aktivitas bisa berjalan normal dan virus corona hilang dari Sumut,” katanya. (ris/trb)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/