26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hasil Penelitian: Perempuan Cantik Tidak Kooperatif

 

Gadis cantik sulit kooperatif
Gadis cantik cenderung tidak kooperatif

SUMUTPOS.CO – Apa definisi cantik menurut Anda? Sebenarnya tidak ada batasan akan penjabaran mengenai kecantikan. Sebab, segala sesuatu yang berkaitan dengan penampilan fisik selalu dipandang sebagai sesuatu yang relatif.

Seperti dikutip dari laman Psychology Today, interpretasi cantik selalu berubah-ubah dari masa ke masa. Apa yang dianggap rupawan dan cantik erat kaitannya dengan kultur, perilaku sosial, dan tren yang berkembang.

Namun, sebuah penelitian yang dilansir oleh laman harian The Guardian menunjukkan, para ilmuwan modern menganggap mereka yang memiliki bentuk wajah simetris dianggap lebih menarik dibandingkan bentuk wajah lainnya. Celakanya, penelitian juga membuktikan bahwa mereka (terutama perempuan) yang diklasifikasikan sebagai cantik dan penuh daya pikat cenderung egois dan sulit bekerja sama dengan orang lain.

Penelitian ini melibatkan sejumlah partisipan perempuan yang dibagi menjadi dua kelompok,  yaitu kelompok Burung Merpati yang mengharuskan para anggotanya untuk bisa saling bekerja sama dan kelompok Burung Elang yang tidak mewajibkan mereka bekerja sama dengan orang lain.

Dalam penelitian ini, kelompok Burung Elang dipenuhi dengan perempuan berwajah simetris atau cantik, dan kelompok Burung Merpati dipenuhi dengan perempuan yang dianggap berparas biasa-biasa saja. Akhirnya, disimpulkan bahwa perempuan cantik tak keberatan menolak pekerjaan yang  mengharuskan mereka untuk berinteraksi dengan banyak orang.

Lebih lanjut, penelitian menguraikan penjelasan dari hasil temuan tersebut, bahwa secara tidak sadar lingkungan menilai wajah yang cantik sebagai simbol kesehatan dan kebahagiaan. Selain itu, pada umumnya mereka yang berwajah simetris memiliki penyakit bawaan yang lebih sedikit.

Pujian dan perlakuan menyenangkan yang biasa diperoleh perempuan berwajah cantik membuat mereka memiliki pemikiran bahwa kemudahan tersebut dikarenakan wajah mereka yang memikat. Maka dari itu, terbentuklah sikap egois dan enggan bekerja sama dengan orang lain.

“Melalui seleksi alamiah yang telah berlaku lebih kurang ribuan tahun, karakteristik ini terus diadaptasi oleh orang-orang yang dianggap cantik atau tampan,” tulis para peneliti. (KC/NET)

 

Gadis cantik sulit kooperatif
Gadis cantik cenderung tidak kooperatif

SUMUTPOS.CO – Apa definisi cantik menurut Anda? Sebenarnya tidak ada batasan akan penjabaran mengenai kecantikan. Sebab, segala sesuatu yang berkaitan dengan penampilan fisik selalu dipandang sebagai sesuatu yang relatif.

Seperti dikutip dari laman Psychology Today, interpretasi cantik selalu berubah-ubah dari masa ke masa. Apa yang dianggap rupawan dan cantik erat kaitannya dengan kultur, perilaku sosial, dan tren yang berkembang.

Namun, sebuah penelitian yang dilansir oleh laman harian The Guardian menunjukkan, para ilmuwan modern menganggap mereka yang memiliki bentuk wajah simetris dianggap lebih menarik dibandingkan bentuk wajah lainnya. Celakanya, penelitian juga membuktikan bahwa mereka (terutama perempuan) yang diklasifikasikan sebagai cantik dan penuh daya pikat cenderung egois dan sulit bekerja sama dengan orang lain.

Penelitian ini melibatkan sejumlah partisipan perempuan yang dibagi menjadi dua kelompok,  yaitu kelompok Burung Merpati yang mengharuskan para anggotanya untuk bisa saling bekerja sama dan kelompok Burung Elang yang tidak mewajibkan mereka bekerja sama dengan orang lain.

Dalam penelitian ini, kelompok Burung Elang dipenuhi dengan perempuan berwajah simetris atau cantik, dan kelompok Burung Merpati dipenuhi dengan perempuan yang dianggap berparas biasa-biasa saja. Akhirnya, disimpulkan bahwa perempuan cantik tak keberatan menolak pekerjaan yang  mengharuskan mereka untuk berinteraksi dengan banyak orang.

Lebih lanjut, penelitian menguraikan penjelasan dari hasil temuan tersebut, bahwa secara tidak sadar lingkungan menilai wajah yang cantik sebagai simbol kesehatan dan kebahagiaan. Selain itu, pada umumnya mereka yang berwajah simetris memiliki penyakit bawaan yang lebih sedikit.

Pujian dan perlakuan menyenangkan yang biasa diperoleh perempuan berwajah cantik membuat mereka memiliki pemikiran bahwa kemudahan tersebut dikarenakan wajah mereka yang memikat. Maka dari itu, terbentuklah sikap egois dan enggan bekerja sama dengan orang lain.

“Melalui seleksi alamiah yang telah berlaku lebih kurang ribuan tahun, karakteristik ini terus diadaptasi oleh orang-orang yang dianggap cantik atau tampan,” tulis para peneliti. (KC/NET)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/