26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Hari Pertama Pelaksanaan UN SMP, Peserta Saling Contek

TEBINGTINGGI- Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP mulai digelar kemarin. Beragam kejanggalan pun terlihat saat ujian berlangsung, salah satunya peserta UN saling contek ketika mengerjakan soal ujian.

Aktivitas yang seharusnya dilarang keras itu, terlihat saat Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan meninjau langsung kondisi para peserta UN di sekolah MTS Negeri, Jalan AMD, Kota Tebingtinggi.

Para peserta dengan bebas melakukan pencotekan dan bebas berbicara dengan teman saat berlangsungnya UN. Tetapi, saat pelajar melihat wartawan mengambil gambar, mereka langsung ketakutan dan berdiam diri sejenak sembari berpura-pura mengisi lembar soal UN tersebut dengan tenang. Padahal, dalam kesempatan tersebut peserta UN ini diawasi oleh guru.

Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi mengungkapkan pelaksanaan UN kali ini berjalan lancar. Sementara, dia berharap kelulusan UN untuk tingkat SMP/MTS kali ini seratus persen. “Mereka akan melanjutkan kembali jenjang pendidikan ke tingkat SLTA,” ungkapnya.

Sementara itu, Kadis Pendidikan Kota Tebingtinggi Drs Pardamean Siregar mengatakan, pelaksanaan UN terdaftar sebanyak 3.319 peserta, namun dihari pertama pelaksanaan UN tidak hadir sebanyak 27 orang, diantaranya 2 orang berasal dari sekolah Tandean, 2 orang dari SMP Negeri 2, 6 orang dari SMP Negeri 3, 1 orang dari SMP Negeri 6 , 6 orang dari SMP Negeri 5, 7 orang dari SMP Dipanegara, 2 orang dari SMP Negeri 8, 1 orang dari SMP Negeri 9,  2 orang dari SMP Negeri 7, 1 orang dari MTS Percontohan dan 1 orang dari MTS Rahdatul Islamiah.

Sementara itu di Pakpak Bharat, dari 939 siswa yang terdaftar mengikuti UN, sebanyak 23 siswa tidak hadir pada hari pertama pelaksanaan UN.
Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu, saat meninjau pelaksanaan UN di SMP N 1 Salak dan SMP N 1 Siempat Rube mengungkapkan, pelaksanaan UN di dua sekolah berjalan lancar.

Terpisah, Sri Wahyuni (15) siswi Madrasah Tsanawiyah dari Lembaga Pendidikan Amaliyah Desa Secanggang, Kecamatan Secanggang, Langkat, mengikuti ujian nasional (UN) di kantor guru menyusul sakit radang paru-paru diderita sejak sembilan bulan sebelumnya.
“Saya sudah sembilan bulan menderita sakit, kata dokter radang paru-paru. Bukan hanya itu juga sakit radang usus, anemia, kekurangan yodium, tifus dan ada dua penyakit lagi tapi saya lupa. Biarpun begitu, tetap optimis akan sehat sekaligus berharap lulus serta melanjutkan ke jenjang lebih tinggi lagi,” kata Sri didampingi panitia UN Tsanawiyah Amaliyah Hermina S Pd, Senin (23/4).

Sri Wahyuni anak ke-3 dari 4 bersaudara pasangan Ali Syafar (42) dan Painem (37) warga Dusun Tanah Tinggi, Desa Secanggang, ketika mengikuti UN tampak tenang dan bersemangat mengerjakan soal-soal UN kendati sesekali tampak merasakan sesuatu di bagian perutnya. (mag-3/mag-4/jie)
“Ya modal semangat yang tinggi, Insya Allah bisa menjawab soal-soal sampai UN berakhir Kamis mendatang,” optimis Sri yang sudah berulangkali opname di Rumah Sakit.

TEBINGTINGGI- Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP mulai digelar kemarin. Beragam kejanggalan pun terlihat saat ujian berlangsung, salah satunya peserta UN saling contek ketika mengerjakan soal ujian.

Aktivitas yang seharusnya dilarang keras itu, terlihat saat Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan meninjau langsung kondisi para peserta UN di sekolah MTS Negeri, Jalan AMD, Kota Tebingtinggi.

Para peserta dengan bebas melakukan pencotekan dan bebas berbicara dengan teman saat berlangsungnya UN. Tetapi, saat pelajar melihat wartawan mengambil gambar, mereka langsung ketakutan dan berdiam diri sejenak sembari berpura-pura mengisi lembar soal UN tersebut dengan tenang. Padahal, dalam kesempatan tersebut peserta UN ini diawasi oleh guru.

Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi mengungkapkan pelaksanaan UN kali ini berjalan lancar. Sementara, dia berharap kelulusan UN untuk tingkat SMP/MTS kali ini seratus persen. “Mereka akan melanjutkan kembali jenjang pendidikan ke tingkat SLTA,” ungkapnya.

Sementara itu, Kadis Pendidikan Kota Tebingtinggi Drs Pardamean Siregar mengatakan, pelaksanaan UN terdaftar sebanyak 3.319 peserta, namun dihari pertama pelaksanaan UN tidak hadir sebanyak 27 orang, diantaranya 2 orang berasal dari sekolah Tandean, 2 orang dari SMP Negeri 2, 6 orang dari SMP Negeri 3, 1 orang dari SMP Negeri 6 , 6 orang dari SMP Negeri 5, 7 orang dari SMP Dipanegara, 2 orang dari SMP Negeri 8, 1 orang dari SMP Negeri 9,  2 orang dari SMP Negeri 7, 1 orang dari MTS Percontohan dan 1 orang dari MTS Rahdatul Islamiah.

Sementara itu di Pakpak Bharat, dari 939 siswa yang terdaftar mengikuti UN, sebanyak 23 siswa tidak hadir pada hari pertama pelaksanaan UN.
Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu, saat meninjau pelaksanaan UN di SMP N 1 Salak dan SMP N 1 Siempat Rube mengungkapkan, pelaksanaan UN di dua sekolah berjalan lancar.

Terpisah, Sri Wahyuni (15) siswi Madrasah Tsanawiyah dari Lembaga Pendidikan Amaliyah Desa Secanggang, Kecamatan Secanggang, Langkat, mengikuti ujian nasional (UN) di kantor guru menyusul sakit radang paru-paru diderita sejak sembilan bulan sebelumnya.
“Saya sudah sembilan bulan menderita sakit, kata dokter radang paru-paru. Bukan hanya itu juga sakit radang usus, anemia, kekurangan yodium, tifus dan ada dua penyakit lagi tapi saya lupa. Biarpun begitu, tetap optimis akan sehat sekaligus berharap lulus serta melanjutkan ke jenjang lebih tinggi lagi,” kata Sri didampingi panitia UN Tsanawiyah Amaliyah Hermina S Pd, Senin (23/4).

Sri Wahyuni anak ke-3 dari 4 bersaudara pasangan Ali Syafar (42) dan Painem (37) warga Dusun Tanah Tinggi, Desa Secanggang, ketika mengikuti UN tampak tenang dan bersemangat mengerjakan soal-soal UN kendati sesekali tampak merasakan sesuatu di bagian perutnya. (mag-3/mag-4/jie)
“Ya modal semangat yang tinggi, Insya Allah bisa menjawab soal-soal sampai UN berakhir Kamis mendatang,” optimis Sri yang sudah berulangkali opname di Rumah Sakit.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/