TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO-Puluhan sopir angkutan Serbaguna trayek Tebingtinggi-Limapuluh kembali mendatangi Kantor Wali Kota Tebingtinggi, Selasa (23/6). Mereka menuding Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi tidak tegas menindak angkutan ilegal yang beroperasi.
Aksi puluhan sopir Serbaguna ini menuntut pihak Dishub Tebingtinggi untuk menghentikan operasi mobil Perdagangan Trans yang belum mempunyai izin Kartu Pengawasan (KPS) dan mengambil penumpang milik Serbaguna dengan mendirikan plang terminal kecil di Jalan Prof HM Yamin depan simpang Medan Kota Tebingtinggi.
Imbas dari beroperasinya Perdagangan Trans selama setahun ini, mengakibatkan puluhan sopir Serbaguna kehilangan penumpang. Sehingga penghasilan sopir tidak lagi sebanding dengan pengeluaran.
Hal ini dituturkan seorang sopir, Andi (35). Dia mengaku kecewa dengan Dinas Perhubungan (Dishub) karena permasalahan seperti ini sudah berlangsung setahun tetapi tidak ada jalan keluarnya.
“Pihak Dishub hanya berjanji saja, tetapi apa realisasinya tidak ada, ini masalah perut, apabila Dishub tidak mengambil tindakan kami akan melakukan tindakan sendiri menghadapi Perdagangan Trans,” cetus Andi.
Sementara Wali Kota Ir H Umar Zunaidi Hasibuan tidak berada di tempat saat puluhan sopir berunjuk rasa.Puluhan sopir mencoba merangsek ke kantor Wali Kota Tebingtinggi. Para sopir pun nyaris adu jotos dengan Satpol PP yang mencoba meng halang-halangi mereka. (cr-3/smg/azw)
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO-Puluhan sopir angkutan Serbaguna trayek Tebingtinggi-Limapuluh kembali mendatangi Kantor Wali Kota Tebingtinggi, Selasa (23/6). Mereka menuding Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi tidak tegas menindak angkutan ilegal yang beroperasi.
Aksi puluhan sopir Serbaguna ini menuntut pihak Dishub Tebingtinggi untuk menghentikan operasi mobil Perdagangan Trans yang belum mempunyai izin Kartu Pengawasan (KPS) dan mengambil penumpang milik Serbaguna dengan mendirikan plang terminal kecil di Jalan Prof HM Yamin depan simpang Medan Kota Tebingtinggi.
Imbas dari beroperasinya Perdagangan Trans selama setahun ini, mengakibatkan puluhan sopir Serbaguna kehilangan penumpang. Sehingga penghasilan sopir tidak lagi sebanding dengan pengeluaran.
Hal ini dituturkan seorang sopir, Andi (35). Dia mengaku kecewa dengan Dinas Perhubungan (Dishub) karena permasalahan seperti ini sudah berlangsung setahun tetapi tidak ada jalan keluarnya.
“Pihak Dishub hanya berjanji saja, tetapi apa realisasinya tidak ada, ini masalah perut, apabila Dishub tidak mengambil tindakan kami akan melakukan tindakan sendiri menghadapi Perdagangan Trans,” cetus Andi.
Sementara Wali Kota Ir H Umar Zunaidi Hasibuan tidak berada di tempat saat puluhan sopir berunjuk rasa.Puluhan sopir mencoba merangsek ke kantor Wali Kota Tebingtinggi. Para sopir pun nyaris adu jotos dengan Satpol PP yang mencoba meng halang-halangi mereka. (cr-3/smg/azw)