27.8 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Pamer Kaya dengan Jet Pribadi

Jet pribadi menjadi simbol kekayaan di Tiongkok.
Jet pribadi menjadi simbol kekayaan di Tiongkok.

SHANGHAI, SUMUTPOS.CO – Lonjakan jumlah orang kaya di Tiongkok berdampak positif pada industri pesawat terbang. Khususnya, produsen pesawat pribadi. Warga Negeri Panda itu rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mendesain pesawat yang unik.

’’Kami akan melakukan apa pun yang Anda inginkan selama permintaan Anda selaras dengan sertifikasi kami,’’ kata Sean Gillespie, wakil presiden eksekutif Flying Colours, perusahaan jasa penerbangan asal Amerika Utara. Kemarin (23/7) seorang pelanggan asal Tiongkok mendatangi kantor Gillespie dan meminta interior pesawat pribadinya dilapisi fiber karbon hitam.

Bagi Gillespie, permintaan unik pemilik jet pribadi jenis Bombardier Challenger 850 tersebut adalah rezeki. Sebab, fiber karbon hitam adalah material yang sangat mahal. Sebelumnya, Gillespie hanya menggunakan fiber karbon sebagai pelengkap interior, bukan pelapis. Kali ini dia akan mendapat lebih banyak keuntungan dari sang klien yang tidak disebutkan namanya itu.

Pasar jet pribadi kali pertama masuk Tiongkok pada 2003. Saat itu tidak banyak pengusaha atau orang kaya yang memiliki armada eksklusif tersebut. Tetapi, hanya dalam waktu satu dekade, jumlah pemilik jet pribadi di Tiongkok meningkat pesat. Saat ini ada 248 jet pribadi yang malang melintang di langit Tiongkok. Selain untuk kepentingan bisnis, jet pribadi jadi ajang pamer. (AFP/hep/c23/tia)

Jet pribadi menjadi simbol kekayaan di Tiongkok.
Jet pribadi menjadi simbol kekayaan di Tiongkok.

SHANGHAI, SUMUTPOS.CO – Lonjakan jumlah orang kaya di Tiongkok berdampak positif pada industri pesawat terbang. Khususnya, produsen pesawat pribadi. Warga Negeri Panda itu rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mendesain pesawat yang unik.

’’Kami akan melakukan apa pun yang Anda inginkan selama permintaan Anda selaras dengan sertifikasi kami,’’ kata Sean Gillespie, wakil presiden eksekutif Flying Colours, perusahaan jasa penerbangan asal Amerika Utara. Kemarin (23/7) seorang pelanggan asal Tiongkok mendatangi kantor Gillespie dan meminta interior pesawat pribadinya dilapisi fiber karbon hitam.

Bagi Gillespie, permintaan unik pemilik jet pribadi jenis Bombardier Challenger 850 tersebut adalah rezeki. Sebab, fiber karbon hitam adalah material yang sangat mahal. Sebelumnya, Gillespie hanya menggunakan fiber karbon sebagai pelengkap interior, bukan pelapis. Kali ini dia akan mendapat lebih banyak keuntungan dari sang klien yang tidak disebutkan namanya itu.

Pasar jet pribadi kali pertama masuk Tiongkok pada 2003. Saat itu tidak banyak pengusaha atau orang kaya yang memiliki armada eksklusif tersebut. Tetapi, hanya dalam waktu satu dekade, jumlah pemilik jet pribadi di Tiongkok meningkat pesat. Saat ini ada 248 jet pribadi yang malang melintang di langit Tiongkok. Selain untuk kepentingan bisnis, jet pribadi jadi ajang pamer. (AFP/hep/c23/tia)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/