26.7 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Nadya Diselamatkan Suara Azan dan Mendiang Neneknya

Nadya

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Nadya siswi SMA Swasta Teladan, yang nyaris kehilangan nyawa dan hartanya, akibat perbuatan jahat DS (DPO) mulai angkat bicara.

Dia mengungkapkan, DS tidak sendirian saat hendak menghabisi nyawanya di sebuah rumah kosong, berlokasi areal eks kebun PTPN III Kebun Bangun, Batang Jeruk, Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, pada Rabu (18/10)‎ silam.

Kata Nadya, sesampai di lokasi ada seorang wanita yang menunggu di dalam rumah kosong, tempat DS mengajaknya untuk mengambil sebuah paketan yang diklaim dari Novri (teman Nadya domisili Bandung). Saat itu DS sempat memberikan sebuah isyarat, yang tak dimengerti Nadya.

“Ada seorang perempuan di rumah kosong itu. Iya ada wanita yang menunggu. Sempat dia (DS) mengasih isyarat gitu. Tapi Nadya gak kenal sama sekali,” ungkapnya di Rumah Sakit Tiara, Senin petang, (23/10).

“Tiba-tiba ditumbuknya muka Nadya kenak hidung. Dipijaknya mukaku, dipijaknya mataku. Decekiknya aku. Dibukanya jilbabku,” ujar Nadya sembari mengingat kejadian di sekitar pukul 18.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB, dan tak sadarkan diri lagi.

Sebelum pertemuan itu, Nadya menceritakan kronologi yang tidak jauh berbeda dengan keterangan dua rekan yang menjadi saksi pertemuan dangan Dede, yakni Umi dan Dwi. Ia hilang kontak, tak bisa memberi kabar lagi setelah tak sadarkan diri sekitar pukul 19.00 WIB.

“Nadya terbangun karena dengar suara azan kayaknya ada dari masjid, tapi gak ada masjidnya. Aku berusaha untuk jalan. Aku keluar dari lokasi (rumah kosong) itu dituntun sama nenek. Itu suara mendiang nenek,” ungkapanya.

Nadya sempat jatuh bangun saat hendak keluar dari area rumah kosong. Namun suara gaib mendiang neneknya terus membisiki dan menyemangatinya untuk terus bangun dan tersadar.

Dan Nadya akhirnya menemukan sebuah rumah wanita bermarga Purba sekitar pukul 06.00 WIB Kamis pagi. Keluarganya datang pukul 07.00 WIB setelah Nadya mengingat dan memberikan nomor telepon ibunya. (si/bdh)

Nadya

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Nadya siswi SMA Swasta Teladan, yang nyaris kehilangan nyawa dan hartanya, akibat perbuatan jahat DS (DPO) mulai angkat bicara.

Dia mengungkapkan, DS tidak sendirian saat hendak menghabisi nyawanya di sebuah rumah kosong, berlokasi areal eks kebun PTPN III Kebun Bangun, Batang Jeruk, Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, pada Rabu (18/10)‎ silam.

Kata Nadya, sesampai di lokasi ada seorang wanita yang menunggu di dalam rumah kosong, tempat DS mengajaknya untuk mengambil sebuah paketan yang diklaim dari Novri (teman Nadya domisili Bandung). Saat itu DS sempat memberikan sebuah isyarat, yang tak dimengerti Nadya.

“Ada seorang perempuan di rumah kosong itu. Iya ada wanita yang menunggu. Sempat dia (DS) mengasih isyarat gitu. Tapi Nadya gak kenal sama sekali,” ungkapnya di Rumah Sakit Tiara, Senin petang, (23/10).

“Tiba-tiba ditumbuknya muka Nadya kenak hidung. Dipijaknya mukaku, dipijaknya mataku. Decekiknya aku. Dibukanya jilbabku,” ujar Nadya sembari mengingat kejadian di sekitar pukul 18.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB, dan tak sadarkan diri lagi.

Sebelum pertemuan itu, Nadya menceritakan kronologi yang tidak jauh berbeda dengan keterangan dua rekan yang menjadi saksi pertemuan dangan Dede, yakni Umi dan Dwi. Ia hilang kontak, tak bisa memberi kabar lagi setelah tak sadarkan diri sekitar pukul 19.00 WIB.

“Nadya terbangun karena dengar suara azan kayaknya ada dari masjid, tapi gak ada masjidnya. Aku berusaha untuk jalan. Aku keluar dari lokasi (rumah kosong) itu dituntun sama nenek. Itu suara mendiang nenek,” ungkapanya.

Nadya sempat jatuh bangun saat hendak keluar dari area rumah kosong. Namun suara gaib mendiang neneknya terus membisiki dan menyemangatinya untuk terus bangun dan tersadar.

Dan Nadya akhirnya menemukan sebuah rumah wanita bermarga Purba sekitar pukul 06.00 WIB Kamis pagi. Keluarganya datang pukul 07.00 WIB setelah Nadya mengingat dan memberikan nomor telepon ibunya. (si/bdh)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/