25 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Erry dan Edy Bakal Sengit

Foto: Kombinasi/Sumut Pos
Bakal calon Gubsu di Pilgubsu 2018, Erry Nuradi vs Edy Rahmayadi, diprediksi bakal sengit.

SUMUTPOS.CO – Pasangan Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumut (Balon Gubsu) 2018, Letjend TNI Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah alias Ijeck dipastikan akan mendapat dukungan “gemuk” dari partai politik, jauh melebihi syarat minimal untuk mendaftar ke KPU, yaitu 20 kursi DPRD Sumut.

Hingga saat ini, meski belum dideklarasikan secara resmi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerindra, dan Partai Hanura telah memantapkan diri untuk mendukung pasangan tersebut.

Dukungan gemuk itu, akan menjadikan kontestasi politik di Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sumut (Pilgubsu) 2018 berjalan dengan sengit.

Hal tersebut disampaikan oleh pengamat politik yang juga merupakan akademisi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Faisal Riza, diwawancarai wartawan, Rabu (22/11).

“Kita masih menunggu deklarasi resmi pasangan tersebut. Sambil menunggu itu, dapat dilihat bahwa kontestasi politik di Pilgub 2018 akan sangat seru karena incumbent mendapat pesaing yang cukup diperhitungkan,” katanya.

Kekuatan dukungan partai politik antara pasangan Letjend TNI Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah dan Tengku Erry Nuradi, diprediksi cukup berimbang
nantinya. “Kemungkinan dan peluang makin sulit diprediksi karena persaingan yang ketat,” sebut Faisal.

Oleh karena itu, hasil Pilgubsu 2018 nanti akan ditentukan oleh kreatifitas kampanye dan strategi pemenangan yang dilakukan oleh para pasangan calon.

“Ini semua akan sangat tergantung pada kreatifitas kampanye dan strategi pemenangan masing-masing calon,” jelas Faisal.

Kendati demikian, Faisal menilai pasangan Letjend TNI Edy Rahmadai-Musa Rajeckshah tidak memiliki jaminan untuk bisa menang.

Sebab, selain dukungan partai politik, faktor figur juga akan sangat menentukan hasil Pilgubsu 2018.

“Dukungan gemuk terhadap pasangan Edi-Ijeck adalah modal bagus meskipun tidak jaminan menang. Karena selain faktor mesin politik, faktor figure juga sangat menentukan,” tandas Faisal. (sfj/jpg/azw) 

Foto: Kombinasi/Sumut Pos
Bakal calon Gubsu di Pilgubsu 2018, Erry Nuradi vs Edy Rahmayadi, diprediksi bakal sengit.

SUMUTPOS.CO – Pasangan Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumut (Balon Gubsu) 2018, Letjend TNI Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah alias Ijeck dipastikan akan mendapat dukungan “gemuk” dari partai politik, jauh melebihi syarat minimal untuk mendaftar ke KPU, yaitu 20 kursi DPRD Sumut.

Hingga saat ini, meski belum dideklarasikan secara resmi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerindra, dan Partai Hanura telah memantapkan diri untuk mendukung pasangan tersebut.

Dukungan gemuk itu, akan menjadikan kontestasi politik di Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sumut (Pilgubsu) 2018 berjalan dengan sengit.

Hal tersebut disampaikan oleh pengamat politik yang juga merupakan akademisi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Faisal Riza, diwawancarai wartawan, Rabu (22/11).

“Kita masih menunggu deklarasi resmi pasangan tersebut. Sambil menunggu itu, dapat dilihat bahwa kontestasi politik di Pilgub 2018 akan sangat seru karena incumbent mendapat pesaing yang cukup diperhitungkan,” katanya.

Kekuatan dukungan partai politik antara pasangan Letjend TNI Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah dan Tengku Erry Nuradi, diprediksi cukup berimbang
nantinya. “Kemungkinan dan peluang makin sulit diprediksi karena persaingan yang ketat,” sebut Faisal.

Oleh karena itu, hasil Pilgubsu 2018 nanti akan ditentukan oleh kreatifitas kampanye dan strategi pemenangan yang dilakukan oleh para pasangan calon.

“Ini semua akan sangat tergantung pada kreatifitas kampanye dan strategi pemenangan masing-masing calon,” jelas Faisal.

Kendati demikian, Faisal menilai pasangan Letjend TNI Edy Rahmadai-Musa Rajeckshah tidak memiliki jaminan untuk bisa menang.

Sebab, selain dukungan partai politik, faktor figur juga akan sangat menentukan hasil Pilgubsu 2018.

“Dukungan gemuk terhadap pasangan Edi-Ijeck adalah modal bagus meskipun tidak jaminan menang. Karena selain faktor mesin politik, faktor figure juga sangat menentukan,” tandas Faisal. (sfj/jpg/azw) 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/