27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Eco UMKM Sejahtera Tebingtinggi Jadi Unggulan

TEBINGTNGGI, SUMUTPOS.CO – Eco UMKM untuk Tebingtinggi Sejahtera merupakan program unggulan Kota Tebingtinggi di hadapan fanelis juri dalam pemulihan ekonomi nasional melalui UMKM. Dimana Kota Tebingtinggi termasuk dalam 15 besar Kota I-Sim for Cities.

Hal tersebut dikatakan oleh Pj Wali Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi bahwa Kota Tebingtinggi mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui UMKM yang diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kapabilitas dan sustainability UMKM sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM, Rabu (25/11).

Lanjut Dimiyathi, program berkelanjutan Kota Tebingtinggi yaitu Eco-Batik Kota Tebingtinggi, Pisang Kepok Keling, Bioflok Kelompok Tani Lestari Jaya, Mall Pelayanan Publik Kota Tebingtinggi, Parenting (PAUD Keren Cegah Stunting), CATIN SIAGA (Calon Pengantin Siap Berkeluarga), Call Center 112 Peduli Perempuan dan Anak, Rumah Aman Perlindungan Perempuan dan Anak, PELIHARA DAKU (Peduli Anak Berhadapan dengan Hukum), GEMMAR Mengaji (Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji), Anak Tebingtinggi sebagai Pelopor dan Pelapor, BESTARI (Bersama Wanita Tebingtinggi Mandiri) dan Gender Champion.

“Kita berkomitmen dengan beberapa OPD menganggarkan UMKM ini. Program Eco-Batik ialah salah satu UMKM kota Tebingtinggi yang baru kita angkat keberadaannya dengan program daur ulang. Untuk batik, ada yang memproduksi batik dan ada pengolahan sampah dan membuat packaging dari hasil daur ulang sampah,” ujar Dimiyathi.

Dimiyathi juga mengatakan, limbah dari pisang kepok keling bisa juga dijadikan bahan untuk pembuatan batik. Eco UMKM adalah bioflok limbah perikanan darat yang bisa digunakan sebagai pupuk cair bahan pertanian dan budidaya pisang kepok keling, yang sekarang sudah diekspor ke Malaysia dan retail di Kota Tebingtinggi.

“Ini yang terus kami kembangkan dan majukan. Dengan demikian kemitraan dengan masyarakat dapat kami lakukan dengan baik, kemitraan kami harapkan merupakan kolaborasi, karena sekarang bukan era kompetensi tapi era kolaborasi untuk kita bisa memajukan daerah kita masing-masing,”terang Dimiyathi. (ian/han)

TEBINGTNGGI, SUMUTPOS.CO – Eco UMKM untuk Tebingtinggi Sejahtera merupakan program unggulan Kota Tebingtinggi di hadapan fanelis juri dalam pemulihan ekonomi nasional melalui UMKM. Dimana Kota Tebingtinggi termasuk dalam 15 besar Kota I-Sim for Cities.

Hal tersebut dikatakan oleh Pj Wali Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi bahwa Kota Tebingtinggi mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui UMKM yang diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kapabilitas dan sustainability UMKM sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM, Rabu (25/11).

Lanjut Dimiyathi, program berkelanjutan Kota Tebingtinggi yaitu Eco-Batik Kota Tebingtinggi, Pisang Kepok Keling, Bioflok Kelompok Tani Lestari Jaya, Mall Pelayanan Publik Kota Tebingtinggi, Parenting (PAUD Keren Cegah Stunting), CATIN SIAGA (Calon Pengantin Siap Berkeluarga), Call Center 112 Peduli Perempuan dan Anak, Rumah Aman Perlindungan Perempuan dan Anak, PELIHARA DAKU (Peduli Anak Berhadapan dengan Hukum), GEMMAR Mengaji (Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji), Anak Tebingtinggi sebagai Pelopor dan Pelapor, BESTARI (Bersama Wanita Tebingtinggi Mandiri) dan Gender Champion.

“Kita berkomitmen dengan beberapa OPD menganggarkan UMKM ini. Program Eco-Batik ialah salah satu UMKM kota Tebingtinggi yang baru kita angkat keberadaannya dengan program daur ulang. Untuk batik, ada yang memproduksi batik dan ada pengolahan sampah dan membuat packaging dari hasil daur ulang sampah,” ujar Dimiyathi.

Dimiyathi juga mengatakan, limbah dari pisang kepok keling bisa juga dijadikan bahan untuk pembuatan batik. Eco UMKM adalah bioflok limbah perikanan darat yang bisa digunakan sebagai pupuk cair bahan pertanian dan budidaya pisang kepok keling, yang sekarang sudah diekspor ke Malaysia dan retail di Kota Tebingtinggi.

“Ini yang terus kami kembangkan dan majukan. Dengan demikian kemitraan dengan masyarakat dapat kami lakukan dengan baik, kemitraan kami harapkan merupakan kolaborasi, karena sekarang bukan era kompetensi tapi era kolaborasi untuk kita bisa memajukan daerah kita masing-masing,”terang Dimiyathi. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/