Para pedagang tambahnya lagi, sudah trauma dengan kejadian seperti ini. Sebab masih banyak pedagang Pasar Kabanjahe yang menjadi korban kebakaran Desember 2008 lalu. Dan, sampai saat ini berjualan di tempat penampungan sementara (TPS). “Sampe sekarang udah berapa tahun, pasar belum juga dibangun akibat kebakaran Desember 2008 lalu. Makanya udah trauma kalau melihat api,”ujarnya.
Teguh Purba, Kepala Pos Damkar Kabanjahe, menyebutkan api berasal dari korsleting listrik. Selama kurang lebih 1,5 jam api berhasil dijinakkan. “5 unit Damkar diturunkan saat kejadian. Kami juga takut kalau sampai api merembet ke ruko lainnya. Kan kasian kalo menjadi korban untuk kedua kalinya,” sebutnya.
Pemerhari Kelistrikan Karo, MT Tarigan ST, mengatakan kebakaran selalu menelan banyak kerugian baik moril maupun materil. Untuk itu, di setiap tempat usaha maupun rumah harus mempunyai teknik penanggulangan kebakaran. Seperti terampil menggunakan berbagai alat perlengakapan kebakaran. “Meskipun begitu, jika sudah terampil dan terlatih kalau di tempat usahanya tidak menyediakan alat pemadam kebakaran ya percuma juga. Biasanya kebakaran terjadi akibat kelalaian manusianya. Seperti
lupa mematikan kompor, merokok di tempat yang tidak semestinya dan mengganti alat listrik atau kabel tanpa ada pengamanannya,” ujarnya.
Disebutkannya, kebakaran akibat hubungan singkat (korslet) terjadi karena adanya hubungan kawat positif dan negatif yang beraliran listrik. Hal ini karena isolasi kabel rusak. Misalnya kabelnya rusak, digigit binatang, mutu kabel jelek, dan penampang kabel terlalu kecil atau tidak sesuai dengan beban listrik yang mengalir. (ita/rbb)
Para pedagang tambahnya lagi, sudah trauma dengan kejadian seperti ini. Sebab masih banyak pedagang Pasar Kabanjahe yang menjadi korban kebakaran Desember 2008 lalu. Dan, sampai saat ini berjualan di tempat penampungan sementara (TPS). “Sampe sekarang udah berapa tahun, pasar belum juga dibangun akibat kebakaran Desember 2008 lalu. Makanya udah trauma kalau melihat api,”ujarnya.
Teguh Purba, Kepala Pos Damkar Kabanjahe, menyebutkan api berasal dari korsleting listrik. Selama kurang lebih 1,5 jam api berhasil dijinakkan. “5 unit Damkar diturunkan saat kejadian. Kami juga takut kalau sampai api merembet ke ruko lainnya. Kan kasian kalo menjadi korban untuk kedua kalinya,” sebutnya.
Pemerhari Kelistrikan Karo, MT Tarigan ST, mengatakan kebakaran selalu menelan banyak kerugian baik moril maupun materil. Untuk itu, di setiap tempat usaha maupun rumah harus mempunyai teknik penanggulangan kebakaran. Seperti terampil menggunakan berbagai alat perlengakapan kebakaran. “Meskipun begitu, jika sudah terampil dan terlatih kalau di tempat usahanya tidak menyediakan alat pemadam kebakaran ya percuma juga. Biasanya kebakaran terjadi akibat kelalaian manusianya. Seperti
lupa mematikan kompor, merokok di tempat yang tidak semestinya dan mengganti alat listrik atau kabel tanpa ada pengamanannya,” ujarnya.
Disebutkannya, kebakaran akibat hubungan singkat (korslet) terjadi karena adanya hubungan kawat positif dan negatif yang beraliran listrik. Hal ini karena isolasi kabel rusak. Misalnya kabelnya rusak, digigit binatang, mutu kabel jelek, dan penampang kabel terlalu kecil atau tidak sesuai dengan beban listrik yang mengalir. (ita/rbb)
