SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Keberadaan pelabuhan kapal penumpang dan feri pengangkut mobil di kawasan Danau Toba diminta untuk meningkatkan kualitas dan standarisasi ke arah internasional. Hal ini agar sejalan dengan program pengembangan pariwisata di tujuh kabupaten itu.
“Banyak pengembang yang tertarik menghadirkan kapal wisata bertaraf internasional di Danau Toba. Tentu ini harus didukung dengan keberadaan pelabuhan yang memadai, baik itu transportasi pengangkut penumpang (orang) dan barang (mobil),” ujar Gubernur Sumatera Utara (Sumut) HT Erry Nuradi beberapa waktu lalu.
Pengembangan lain yang utama dikatakannya, adalah pengadaan air bersih, sanitasi, pengelolaan air limbah dan persampahan. Infrastruktur dasar ini menjadi catatan penting baginya untuk bisa diprioritaskan oleh pemerintah kabupaten se-kawasan Danau Toba. Sehingga arah pembangunan nantinya benar-benar untuk mendukung sektor pariwisata bagi kesejahteraan masyarakat.
“Listrik, telekomunikasi dan lainnya, bisa dipusatkan di masing-masing kota seperti Parapat, Balige, Siborong-borong, Dolok Sanggul, Pangururan, Tongging dan Silalahi. Ini juga jadi fokus kita untuk perbaikan infrastruktur dasar tersebut,” sebut Erry.
Begitu juga untuk daya tarik wisata dan segala faktor pendukungnya menurutnya Erry, kemampuan atau kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik masyarakat petani, nelayan, pedagang, serta pelaku bisnis pariwisata, semua kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan Danau Toba.
“Makanya untuk menstimulus kabuoaten/kota, setiap even yang akan dilaksanakan dan terjadwal, Pemprov Sumut akan berikan bantuan dana,” sebutnya.
Dirinya juga meminta kepada Bupati Simalungun JR Saragih untuk segera mengupayakan pendekatan kepada masyarakat terkait rencana pembangunan jalan tol Tebing Tinggi-Pematang Siantar. Setelah akhir tahun mendatang, diperkirakan ruas Medan-Tebing Tinggi akan bisa digunakan.
Kemudian khusus untuk lokasi wisata kota Parapat yang berada di Kabupaten Simalungun, Erry berharap penataan pedagang yang berjualan di sejumlah tempat agar tertib dan rapi. Sebagai menurutnya, kerapian menjadi nilai khusus dan daya tarik bagi wisatawan khususnya mancanegara.
“Kita harapkan ini bisa dilakukan kepala daerah. Jangan sampai nanti ekspektasi orang kepada Danau Toba berkurang karena kurang rapi dan nyaman,” sebutnya.
Erry juga menilai, keberadaan PT Inalum juga berpengaruh kepada tingginya air Danau Toba. Sebab kebutuhan listrik untuk produksi dan rumah tangga di perusahaan BUMN itu memanfaatkan aliran air terjun, di mana hulunya adalah Danau Toba. “Itu sangat berpengaruh kepada ketinggian air Danau Toba. Maka kita juga berharap agar mendapatkan bagian dari (pajak) penggunaan air permukaan yang sekarang sedang diperjuangkan,” pungkasnya. (bal)