31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Tak Pernah USG, Rutin Kusuk

Foto: Gatha Ginting/PM Bayi berkepala dua saat  dirawat Intensif di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Jalan Jl Bunga Lau 17  Medan.
Foto: Gatha Ginting/PM
Bayi berkepala dua saat dirawat Intensif di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Jalan Jl Bunga Lau 17 Medan.

SUMUTPOS.CO – Lasmini, ibu yang melahirkan bayi berkepala 2, masih dirawat intensif di RSU Insani Pangkalan Brandan. Kondisinya membaik usai operasi caesar. Namun, dia belum mengetahui kondisi bayinya. Ini memang masih sengaja dirahasiakan agar kondisinya tetap stabil.

Sementara ITU, tetangga dan keluarga besar pasangan Poniman dan Lasmini, terlihat masih heboh. Mereka syok soal kondisi bayi laki-laki yang belum diberi nama itu.

Kediaman Poniman di Dusun Suka Mulya Desa Telaga Said, kemarin (24/4) nampak lengang. Hanya ada adik Lasmini bernama Santi (15) yang berada di sana beserta anak pertama Lasmini yang baru berusia 12 tahun. Menurut Santi, selama kakaknya mengandung, tidak ada keanehan atau pun keganjilan yang terjadi. Namun, sambungnya, kakaknya sering merasa sakit pada perutnya dan sering diurut Wak Ni yang masih kerabat mereka.

Penuturan Santi, Wak Ni sendiri sudah memprediksi anak Lasmini kembar. “Kakak memang gak pernah dan memang gak mau memeriksa kandungannya. Pernah dulu disuruh USG, tapi kakak gak mau. Ya cuma diurut aja. Tukang urutnya juga pernah merasa aneh dengan kehamilan kakak, dia juga menduga kembar,” ujar Santi. Dibebernya lagi, keseharian kakaknya hanya di rumah dan sesekali membantu mencari nafkah karena pekerjaan suaminya yang hanya buruh harian lepas di kebun Karet Dahlan Tarigan.

“Namanya buruh bang, taulah kondisi buruh gimana. Kakak bisa bangun rumah pun karena rejeki dari minyak mentah waktu itu masih heboh-hebohnya. Sebelumnya ya semua dikerjai abang, mulai ngarit, deres, dodos sawit. Pokoknya semua di kerjai. Saya pun kadang kasihan lihat kakak sama abang yang kerja banting tulang, ini pun kakak bangun rumah di tanah milik bapak, karena belum punya uang untuk beli tanah,” ujar Santi.

Kades Telaga Said, Sujono yang saat ditemui baru saja pulang dari Medan, mengaku dikabari soal bayi itu pada Rabu (23/4) sekitar pukul 12.30 dan langsung menuju rumah sakit serta berkoordinasi dengan camat.

“Karena ini warga saya, jadi saya punya tanggungjawab. Karena itu saya ikut ke Medan untuk membantu mengarahkan mereka, karena selama ini mereka tidak pernah berurusan dengan hal seperti ini. Terlebih lagi dengan kondisi ekonomi mereka. Saya sangat prihatin bahkan saya sempat menangis ketika Pak Bupati yang datang siang tadi memberikan suport kepada bapak si bayi,” terangnya.

Ia juga menuturkan bahwa sampai saat ini warga di kampungnya belum mengetahui tentang kelahiran yang tak biasa ini. Sengaja tidak diberitahu agar tidak terjadi gunjingan dari masyarakat.

 

CAMAT & KADES GANTIAN MEMANTAU

Tak hanya masyarakat, Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu SH juga sepertinya penasaran dengan kelahiran bayi berkepala 2 itu. Nah, kemarin (24/4) pagi, Ngogesa langsung mengunjunginya ke RSU Pirngadi Medan. Didampingi Sekda, dr H Indra Salahudin, rombongan Ngogesa langsung menuju lantai 4 rumah sakit tempat perawatan khusus bayi.

“Kita turut prihatin atas keadaan ini, saya harap keluarga tetap sabar dan tabah, kami akan membantu segala yang dibutuhkan,” ujar Ngogesa menenangkan Poniman, ayah bayi tersebut, yang tampak mengeluarkan air mata.

Secara pribadi Ngogesa berikan bantuan dana. Juga menginstruksikan bawahannya untuk membantu pengurusan BPJS Poniman. Bahkan Camat Sei Lepan, Wagito bersama Kades Telaga Said, Sujono kerjasama dengan Kapus Sei Lepan, diminta untuk mengatur jadwal secara bergantian memantau perkembangan kesehatan sang bayi.

Terkait perawatan Lasmini yang masih di RSU Insani Pangkalanbrandan, Ngogesa meminta camat dan kapus untuk segera dirujuk, agar mudah mengontrol keduanya. Poniman mengaku istrinya tak pernah mengeluh dan merasakan tanda apapun sebelum melahirkan anak ke tiganya itu, “Gak pernah USG pak, dua anak kami yang lain juga normal,” ucapnya seraya sampaikan terima kasihnya atas bantuan dan kepedulian Ngogesa.(pmg/deo)

Foto: Gatha Ginting/PM Bayi berkepala dua saat  dirawat Intensif di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Jalan Jl Bunga Lau 17  Medan.
Foto: Gatha Ginting/PM
Bayi berkepala dua saat dirawat Intensif di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Jalan Jl Bunga Lau 17 Medan.

SUMUTPOS.CO – Lasmini, ibu yang melahirkan bayi berkepala 2, masih dirawat intensif di RSU Insani Pangkalan Brandan. Kondisinya membaik usai operasi caesar. Namun, dia belum mengetahui kondisi bayinya. Ini memang masih sengaja dirahasiakan agar kondisinya tetap stabil.

Sementara ITU, tetangga dan keluarga besar pasangan Poniman dan Lasmini, terlihat masih heboh. Mereka syok soal kondisi bayi laki-laki yang belum diberi nama itu.

Kediaman Poniman di Dusun Suka Mulya Desa Telaga Said, kemarin (24/4) nampak lengang. Hanya ada adik Lasmini bernama Santi (15) yang berada di sana beserta anak pertama Lasmini yang baru berusia 12 tahun. Menurut Santi, selama kakaknya mengandung, tidak ada keanehan atau pun keganjilan yang terjadi. Namun, sambungnya, kakaknya sering merasa sakit pada perutnya dan sering diurut Wak Ni yang masih kerabat mereka.

Penuturan Santi, Wak Ni sendiri sudah memprediksi anak Lasmini kembar. “Kakak memang gak pernah dan memang gak mau memeriksa kandungannya. Pernah dulu disuruh USG, tapi kakak gak mau. Ya cuma diurut aja. Tukang urutnya juga pernah merasa aneh dengan kehamilan kakak, dia juga menduga kembar,” ujar Santi. Dibebernya lagi, keseharian kakaknya hanya di rumah dan sesekali membantu mencari nafkah karena pekerjaan suaminya yang hanya buruh harian lepas di kebun Karet Dahlan Tarigan.

“Namanya buruh bang, taulah kondisi buruh gimana. Kakak bisa bangun rumah pun karena rejeki dari minyak mentah waktu itu masih heboh-hebohnya. Sebelumnya ya semua dikerjai abang, mulai ngarit, deres, dodos sawit. Pokoknya semua di kerjai. Saya pun kadang kasihan lihat kakak sama abang yang kerja banting tulang, ini pun kakak bangun rumah di tanah milik bapak, karena belum punya uang untuk beli tanah,” ujar Santi.

Kades Telaga Said, Sujono yang saat ditemui baru saja pulang dari Medan, mengaku dikabari soal bayi itu pada Rabu (23/4) sekitar pukul 12.30 dan langsung menuju rumah sakit serta berkoordinasi dengan camat.

“Karena ini warga saya, jadi saya punya tanggungjawab. Karena itu saya ikut ke Medan untuk membantu mengarahkan mereka, karena selama ini mereka tidak pernah berurusan dengan hal seperti ini. Terlebih lagi dengan kondisi ekonomi mereka. Saya sangat prihatin bahkan saya sempat menangis ketika Pak Bupati yang datang siang tadi memberikan suport kepada bapak si bayi,” terangnya.

Ia juga menuturkan bahwa sampai saat ini warga di kampungnya belum mengetahui tentang kelahiran yang tak biasa ini. Sengaja tidak diberitahu agar tidak terjadi gunjingan dari masyarakat.

 

CAMAT & KADES GANTIAN MEMANTAU

Tak hanya masyarakat, Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu SH juga sepertinya penasaran dengan kelahiran bayi berkepala 2 itu. Nah, kemarin (24/4) pagi, Ngogesa langsung mengunjunginya ke RSU Pirngadi Medan. Didampingi Sekda, dr H Indra Salahudin, rombongan Ngogesa langsung menuju lantai 4 rumah sakit tempat perawatan khusus bayi.

“Kita turut prihatin atas keadaan ini, saya harap keluarga tetap sabar dan tabah, kami akan membantu segala yang dibutuhkan,” ujar Ngogesa menenangkan Poniman, ayah bayi tersebut, yang tampak mengeluarkan air mata.

Secara pribadi Ngogesa berikan bantuan dana. Juga menginstruksikan bawahannya untuk membantu pengurusan BPJS Poniman. Bahkan Camat Sei Lepan, Wagito bersama Kades Telaga Said, Sujono kerjasama dengan Kapus Sei Lepan, diminta untuk mengatur jadwal secara bergantian memantau perkembangan kesehatan sang bayi.

Terkait perawatan Lasmini yang masih di RSU Insani Pangkalanbrandan, Ngogesa meminta camat dan kapus untuk segera dirujuk, agar mudah mengontrol keduanya. Poniman mengaku istrinya tak pernah mengeluh dan merasakan tanda apapun sebelum melahirkan anak ke tiganya itu, “Gak pernah USG pak, dua anak kami yang lain juga normal,” ucapnya seraya sampaikan terima kasihnya atas bantuan dan kepedulian Ngogesa.(pmg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/