25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pemko Tebingtinggi Larang Asmara Subuh

SAMPAIKAN: Juru bicara Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia.
SAMPAIKAN: Juru bicara Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Memasuki hari pertama Ramadan masih ditemukan sejumlah remaja berkumpul-kumpul di jalanan, usai bersahur dan Salat Subuh, Jumat (24/4). Asmara subuh tersebut dianggap berpotensi dalam penyebaran wabah virus Covid-19.

Juru bicara penanganan Covid -19 Kota Tebingtinggi, dr Nanang Fitra Aulia dalam konferensi pers yang digelar, Jumat (24/4), di Posko Covid-19 Pemko Tebingtinggi, sangat berharap para orangtua melarang anak anaknya berkeliaran keluar rumah usai melaksanakan sahur dan salat subuh.

“Di hari pertama puasa Ramadan masih didapati anak anak remaja yang berasmara subuh dan berkumpul kumpul yang bisa berpotensi dalam penyebaran Covid-19, kita berharap para orangtua mengawasi dan mengingatkan anak anaknya agar jangan berkeliaran setelah sahur, habis sahur lebih baik dirumah saja,” imbuh dr Nanang.

Nanang juga meminta kepada seluruh masyarakat khususnya para pedagang agar menggunakan masker dalam melayani pembeli. Begitu juga dengan para pembeli yang datang ke tempat jualan agar menggunakan masker.

Dalam penanganan penyebaran wabah Covid-19 ini, pedagang diimbau agar memberikan sistem layanan dengan take away (bayar langsung pergi), apabila para pembeli malas, maka bisa menggunakan jasa ojek online.

Saat ini penyebaran pandemi Covid-19 sangat memprihatinkan, mari bersama-sama memutus mata rantai penyebaran virus corona ini.

“Masyarakat Tebingtinggi harus mematuhi protokoler kesehatan Covid -19, pakai masker dan rajin mencuci tangan, selain itu, jaga kesehatan dan penuhi kebutuhan gizi serta stay at home,” serunya.

Hingga saat ini, Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi mencatat jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 604 orang, 3 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 1 orang positif Covid -19 dan 618 orang selesai masa pemantauan selama 14 hari dan dinyatakan sehat. (ian/azw)

SAMPAIKAN: Juru bicara Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia.
SAMPAIKAN: Juru bicara Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Memasuki hari pertama Ramadan masih ditemukan sejumlah remaja berkumpul-kumpul di jalanan, usai bersahur dan Salat Subuh, Jumat (24/4). Asmara subuh tersebut dianggap berpotensi dalam penyebaran wabah virus Covid-19.

Juru bicara penanganan Covid -19 Kota Tebingtinggi, dr Nanang Fitra Aulia dalam konferensi pers yang digelar, Jumat (24/4), di Posko Covid-19 Pemko Tebingtinggi, sangat berharap para orangtua melarang anak anaknya berkeliaran keluar rumah usai melaksanakan sahur dan salat subuh.

“Di hari pertama puasa Ramadan masih didapati anak anak remaja yang berasmara subuh dan berkumpul kumpul yang bisa berpotensi dalam penyebaran Covid-19, kita berharap para orangtua mengawasi dan mengingatkan anak anaknya agar jangan berkeliaran setelah sahur, habis sahur lebih baik dirumah saja,” imbuh dr Nanang.

Nanang juga meminta kepada seluruh masyarakat khususnya para pedagang agar menggunakan masker dalam melayani pembeli. Begitu juga dengan para pembeli yang datang ke tempat jualan agar menggunakan masker.

Dalam penanganan penyebaran wabah Covid-19 ini, pedagang diimbau agar memberikan sistem layanan dengan take away (bayar langsung pergi), apabila para pembeli malas, maka bisa menggunakan jasa ojek online.

Saat ini penyebaran pandemi Covid-19 sangat memprihatinkan, mari bersama-sama memutus mata rantai penyebaran virus corona ini.

“Masyarakat Tebingtinggi harus mematuhi protokoler kesehatan Covid -19, pakai masker dan rajin mencuci tangan, selain itu, jaga kesehatan dan penuhi kebutuhan gizi serta stay at home,” serunya.

Hingga saat ini, Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi mencatat jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 604 orang, 3 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 1 orang positif Covid -19 dan 618 orang selesai masa pemantauan selama 14 hari dan dinyatakan sehat. (ian/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/