Umbar Peluru di Hadapan Tenaga Medis Honorer
BALIGE-Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Pemkab Tobasa, dr Viktor Sitorus bertindak ala koboi di hadapan tenaga medis honorer. Pasalnya, Viktor mengumbar peluru dari senjata api miliknya ke papan informasi yang berada di ruang kerjanya di kantor Dinas Kesehatan Tobasa, di Jalan Somba Debata Siahaan, Balige, Kabupaten Tobasa, saat para honorer hendak menerima gaji honor dan SK, Selasa (24/5). Akibatnya, Satuan Intel Polres Kabupaten Toba Samosir memboyong Viktor ke Mapolres Tobasa.
Informasi dihimpun METRO TAPANULI (grup Sumut Pos) dari sejumlah tenaga medis di lokasi kejadian menerangkan, sekira pukul 11.00 WIB sebanyak 34 perawat dan bidan desa tenaga honorer yang bertugas di 10 puskesmas yang ada di Pemkab Tobasa diundang rapat di Kantor Dinas Kesehatan Tobasa. Tujuannya, membicarakan masalah honor yang belum dibayar selama empat bulan mulai Januari hingga April 2011. Di mana honor setiap perawat yang masih honorer sebesar Rp700.000 per bulan.
Rapat pun selesai pukul 12.00 WIB. Usai makan siang, mereka kembali diundang untuk menerima honor dan Surat Keputusan (SK) sebagai tenaga medis dengan status honorer. Saat mereka memasuki ruang kerja kadis untuk menerima honor dan SK tersebut, diduga karena ada honorer yang bersungut-sungat, tiba-tiba kadis kesehatan mengeluarkan sepucuk senjata api lalu menembakkannya satu kali ke arah papan informasi yang berada di ruang kerja Kadis tersebut. Karena ketakutan, para tenaga medis itu keluar dan tidak jadi menerima honor dan SK mereka.
Oleh karena kejadian yang menakutkan itu, para tenaga medis meminta aparat kepolisian supaya memeroses kadis kesehatan sesuai hukum yang berlaku. Sementara kepada Bupati mereka mengharapkan agar kadis yang menunjukkan sifat premanisme itu ditindak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kapolsek Balige, AKP Gibson Siagian ketika dikonfirmasi wartawan menerangkan, begitu mendapat informasi peristiwa itu, personel Intel Polres Tobasa, Bripka Rollys Marpaung, Brigadir BS Simargolang, Briptu Asmadi, dan Intel Polsek Balige, Bripka Wilson Panjaitan langsung turun menuju kantor dinas kesehatan.
“Kemudian kadis kesehatan sudah dibawa ke Mapolres Toba Samosir. Namun sampai pukul 16.30 WIB belum ada pengaduan resmi. Artinya, kalau belum ada pengaduan resmi, Kadis Kesehatan Tobasa bisa pulang. Sebaliknya jika ada, Polres akan memerosesnya sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah ada izin senjata yang dimiliki Kadis Kesehatan, AKP Gibson menerangkan kepemilikan senjata itu ada izinnya. “Kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang izin kepemilikan senjata tersebut,” kilahnya.
Sementara itu informasi yang diperoleh METRO TAPANULI dari seorang personel Polres Tobasa, senjata yang digunakan Kadis Kesehatan tersebut jenis air soft gun (senjata jenis gas peluru material keras dan tidak pakai amunisi). Model senjata itu pun seperti FN.
Kapolres Tobasa, AKP Musa Tampubolon SIk MSi kepada sejumlah wartawan menerangkan, senjata yang digunakan Kadis Kesehatan tersebut jenis air soft gun dengan peluru mimis dan memiliki kartu dari target shooting club.
Hingga pukul 21.35 WIB, Kadis Kesehatan Tobasa, dr Vikctor Sitorus masih menjalani pemeriksaan di ruang Kasat Intel Polres Tobasa. Begitu juga sejumlah perawat dan bidan honor masih dimintai keterangan. (mag-1/smg)