26.7 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Asap Hitam Muncul, Petugas Nuklir Kabur

Air di Tokyo Bahaya Untuk Bayi

OSAKA – Asap kembali mengganggu upaya perbaikan reaktor nuklir yang mengalami kerusakaan pada pompa airnya. Para pekerja memutuskan menghentikan sementara pekerjaannya ketika melihat kepulan asap hitam keluar dari unit reaktor nomor tiga.

Petugas pemadam kebakaran terus menyemprotkan air untuk mendinginkan reaktor tersebut, selain itu harus mengevakuasi dari sebagian lokasi reaktor Fukushima 1. Lokasinya sekitar 250 kilometer timur laut Tokyo.
“Asap mengepul dari reaktor nomor tiga. Sebagai langkah antisipiasi, para pekerja telah dievakuasi sementara,” terang seorang pertugas dari perusahaan operator reaktor Tokyo Electric Power Co (TEPCO).

Sumber asap belum diketahui, tapi tidak ada laporan adanya api dan meningkatnya tingkat radiasi di sekitar reaktor.  Para teknisi telah menyambungkan alat penyuplai daya listrik eksternal ke enam reaktor dan menguji coba sistem komponen serta peralatan lainnya untuk menghidupkan kembali alat pendingin serta alat pengukur lainnya.
Penyuplai energi sebagian telah dikembalikan ke ruang kontrol di masing-masing tiga reaktor. Tiga dari enam reaktor tersebut adalah prioritas utama untuk diperbaiki karena berisi campuran uranium dan plutonium.
“Pompa pendingin di reaktor nomor tiga sedang kami perbaiki, supaya suplai air ke inti reaktor bisa lancar,” jelas seorang petugas dari badan perlindungan nuklir.

“Jika dimungkinkan, kami ingin mengembalikan mesin pompa airnya besok (hari ini),” tambahnya sebelum munculnya kepulan asap hitam dan menghentikan kerja seperti dilansir Agence France Presse.

Sebagai tindakan sementara untuk mencegah melarutnya bahan berbahaya, petugas menyemprotkan air laut ke dalam inti reaktor nomer 1-3 menggunakan pompa pemadam kebakaran. Air dalam jumlah besar dipompakan ke dalam reaktor nomor satu, Rabu  (23/3), setelah temperatur reaktor meningkat menjadi 302 derajat celsius, atau batas bahaya temperatur sebuah reaktor.

Gempa bumi 11 Maret lalu memutuskan sambungan listrik eksternal untuk menghidupkan reaktor. Reaktor yang saat itu beroperasi otomatis mati dan tertutup. Namun, tsunami yang datang tiba-tiba merusak generator cadangan sehingga fungsi mesin pendingin tidak berfungsi.

Perbaikan sistem pendingin di reaktor nomor dua diperkirakan juga akan rumit. “Kondisinya (reaktor nomor 2) sangat basah. Saya dengar situasinya memang sulit. Tingkat radiasinya relatif tinggi. Karenanya, mereka (pekerja) akan menguras dulu airnya, memasang kabel pengganti sementara, dan memperbaiki bagian-bagian yang rusak,” tambah keterangan dari badan keselamatan nuklir.

Pemerintah Jepang menyatakan air keran, yang biasa langsung dikonsumsi, tidak aman untuk bayi. Pencemaran terjadi setelah radiasi nuklir mempengaruhi pasokan air bersih di Tokyo.

Tingkat iodine radioaktif  meningkat dua kali lipat dari batas aman yang direkomendasikan. Penduduk di Prefektur Fukushima, tempat reaktor nuklir, telah diimbau untuk tidak mengosumsi sayuran karena sudah terkoentaminasi.
Otoritas setempat menekankan agar anak-anak harus mengkonsumsi banyak air.   “Sesuai petunjuk pemerintah, air mengandung bahan radioaktif lebih  100 becquerels per kilogram, tak bisa digunakan membuat susu bayi,” katanya. (cak/jpnn)

Air di Tokyo Bahaya Untuk Bayi

OSAKA – Asap kembali mengganggu upaya perbaikan reaktor nuklir yang mengalami kerusakaan pada pompa airnya. Para pekerja memutuskan menghentikan sementara pekerjaannya ketika melihat kepulan asap hitam keluar dari unit reaktor nomor tiga.

Petugas pemadam kebakaran terus menyemprotkan air untuk mendinginkan reaktor tersebut, selain itu harus mengevakuasi dari sebagian lokasi reaktor Fukushima 1. Lokasinya sekitar 250 kilometer timur laut Tokyo.
“Asap mengepul dari reaktor nomor tiga. Sebagai langkah antisipiasi, para pekerja telah dievakuasi sementara,” terang seorang pertugas dari perusahaan operator reaktor Tokyo Electric Power Co (TEPCO).

Sumber asap belum diketahui, tapi tidak ada laporan adanya api dan meningkatnya tingkat radiasi di sekitar reaktor.  Para teknisi telah menyambungkan alat penyuplai daya listrik eksternal ke enam reaktor dan menguji coba sistem komponen serta peralatan lainnya untuk menghidupkan kembali alat pendingin serta alat pengukur lainnya.
Penyuplai energi sebagian telah dikembalikan ke ruang kontrol di masing-masing tiga reaktor. Tiga dari enam reaktor tersebut adalah prioritas utama untuk diperbaiki karena berisi campuran uranium dan plutonium.
“Pompa pendingin di reaktor nomor tiga sedang kami perbaiki, supaya suplai air ke inti reaktor bisa lancar,” jelas seorang petugas dari badan perlindungan nuklir.

“Jika dimungkinkan, kami ingin mengembalikan mesin pompa airnya besok (hari ini),” tambahnya sebelum munculnya kepulan asap hitam dan menghentikan kerja seperti dilansir Agence France Presse.

Sebagai tindakan sementara untuk mencegah melarutnya bahan berbahaya, petugas menyemprotkan air laut ke dalam inti reaktor nomer 1-3 menggunakan pompa pemadam kebakaran. Air dalam jumlah besar dipompakan ke dalam reaktor nomor satu, Rabu  (23/3), setelah temperatur reaktor meningkat menjadi 302 derajat celsius, atau batas bahaya temperatur sebuah reaktor.

Gempa bumi 11 Maret lalu memutuskan sambungan listrik eksternal untuk menghidupkan reaktor. Reaktor yang saat itu beroperasi otomatis mati dan tertutup. Namun, tsunami yang datang tiba-tiba merusak generator cadangan sehingga fungsi mesin pendingin tidak berfungsi.

Perbaikan sistem pendingin di reaktor nomor dua diperkirakan juga akan rumit. “Kondisinya (reaktor nomor 2) sangat basah. Saya dengar situasinya memang sulit. Tingkat radiasinya relatif tinggi. Karenanya, mereka (pekerja) akan menguras dulu airnya, memasang kabel pengganti sementara, dan memperbaiki bagian-bagian yang rusak,” tambah keterangan dari badan keselamatan nuklir.

Pemerintah Jepang menyatakan air keran, yang biasa langsung dikonsumsi, tidak aman untuk bayi. Pencemaran terjadi setelah radiasi nuklir mempengaruhi pasokan air bersih di Tokyo.

Tingkat iodine radioaktif  meningkat dua kali lipat dari batas aman yang direkomendasikan. Penduduk di Prefektur Fukushima, tempat reaktor nuklir, telah diimbau untuk tidak mengosumsi sayuran karena sudah terkoentaminasi.
Otoritas setempat menekankan agar anak-anak harus mengkonsumsi banyak air.   “Sesuai petunjuk pemerintah, air mengandung bahan radioaktif lebih  100 becquerels per kilogram, tak bisa digunakan membuat susu bayi,” katanya. (cak/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/