30.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Tarif Jaga Malam Naik, Pedagang Demo

BINJAI- Puluhan pedagang Pasar Tavip Binjai mendatangi kantor Ikatan Pedagang Pasar Tavip Binjai (IPPB) di Jalan Wahid Hasyim, Kelurahan Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, Senin (24/6).
Mereka menolak kenaikan pungutan jaga malam dilakukan pengurus IPPB dari Rp2.000 menjadi Rp3.000 setiap hari. Sebab, menurut pedagang, selama ini tarif yang dikutip sebesar Rp2.000 saja belum sesuai dengan harapan pedagang.  “Kami bukan tidak setuju dengan kanaikan itu, tapi harus dibarengi dengan keamanan dan tanggung jawab dari pihak IPPB sendiri. Kutipan naik, barang dagangan kami hilang juga, tanggung jawab pengurus tidak ada, rugi terus kami,” keluh pedagang.
Makanya, sebut Ana (43) salah seorang pedagang, tunjukkan dulu kinerja IPPB itu baru naikkan pungutan. “Jangan hanya tahu menaikkan tarif, tapi tidak memikirkan nasib pedagang, itu sama saja membunuh pedagang,” paparnya.
Diakuinya, mereka (pedagang, red) sudah menerima surat undangan dari pihak IPPB terkait kenaikan pungutan jaga malam tersebut. Namun, mereka sengaja tidak menghadiri pertemuan itu sebagai bentuk penolakan, tapi pengurus IPPB tetap menaikkan tariff. “Makanya kami demo menolak kenaikan itu sebelum adanya kesepakatan tentang hak dan kewajiban antara pengurus dan pedagang,” sebutnya.
Usai meluapkan unek-uneknya, para pedagang ini membubarkan diri dan mengancam akan kembali melakukan aksi bila masih ada barang pedagang yang hilang. “Intinya, kami ingin aman dan nyaman berdagang, jika memang tidak aman, percuma saja kami mebayar uang pungutan itu,” ancam pedagang.
Sementara itu, Kabid Pasar Dispenda Binjai Maja Sitepu, ketika dihubungi mengaku, pihaknya hanya sebagai mediasi dalam pertemuan tersebut. Sebab, persoalan tarif jaga malam tidak masuk dalam lingkup  kerjanya.
Dia juga mengatakan, guna meredakan konflik antara pedagang dengan pengurus IPPB, pihaknya dan kedua belah pihak akan kembali dipertemukan hari ini. (ndi)

BINJAI- Puluhan pedagang Pasar Tavip Binjai mendatangi kantor Ikatan Pedagang Pasar Tavip Binjai (IPPB) di Jalan Wahid Hasyim, Kelurahan Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, Senin (24/6).
Mereka menolak kenaikan pungutan jaga malam dilakukan pengurus IPPB dari Rp2.000 menjadi Rp3.000 setiap hari. Sebab, menurut pedagang, selama ini tarif yang dikutip sebesar Rp2.000 saja belum sesuai dengan harapan pedagang.  “Kami bukan tidak setuju dengan kanaikan itu, tapi harus dibarengi dengan keamanan dan tanggung jawab dari pihak IPPB sendiri. Kutipan naik, barang dagangan kami hilang juga, tanggung jawab pengurus tidak ada, rugi terus kami,” keluh pedagang.
Makanya, sebut Ana (43) salah seorang pedagang, tunjukkan dulu kinerja IPPB itu baru naikkan pungutan. “Jangan hanya tahu menaikkan tarif, tapi tidak memikirkan nasib pedagang, itu sama saja membunuh pedagang,” paparnya.
Diakuinya, mereka (pedagang, red) sudah menerima surat undangan dari pihak IPPB terkait kenaikan pungutan jaga malam tersebut. Namun, mereka sengaja tidak menghadiri pertemuan itu sebagai bentuk penolakan, tapi pengurus IPPB tetap menaikkan tariff. “Makanya kami demo menolak kenaikan itu sebelum adanya kesepakatan tentang hak dan kewajiban antara pengurus dan pedagang,” sebutnya.
Usai meluapkan unek-uneknya, para pedagang ini membubarkan diri dan mengancam akan kembali melakukan aksi bila masih ada barang pedagang yang hilang. “Intinya, kami ingin aman dan nyaman berdagang, jika memang tidak aman, percuma saja kami mebayar uang pungutan itu,” ancam pedagang.
Sementara itu, Kabid Pasar Dispenda Binjai Maja Sitepu, ketika dihubungi mengaku, pihaknya hanya sebagai mediasi dalam pertemuan tersebut. Sebab, persoalan tarif jaga malam tidak masuk dalam lingkup  kerjanya.
Dia juga mengatakan, guna meredakan konflik antara pedagang dengan pengurus IPPB, pihaknya dan kedua belah pihak akan kembali dipertemukan hari ini. (ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/