SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Karli Edison Sipayung, honorer Satpol PP Pemkab Simalungun, tersangka penikaman terhadap Hotman Munthe mengaku nekat menusuk korban karena dendam. Dia berujar, dendamnya muncul karena Hotman kerap menghina istrinya, Betty Purba.
Ditemui di sela-sela pemeriksaan di ruang Idik III Sat Reskrim Polres Siantar, Sipayung mengaku melakukan perbuatan itu karena dendam.
“Aku dendam sama dia. Dia sering menghina istriku. Dia menjelek-jelekannya, dan ngomong yang tidak- tidak,”akunya.
Dia juga mengakui hubungannya dengan istrinya memang sudah tidak harmonis lagi. “Memang suda lama kami pisah. Dulu aku diusir dari rumahnya,”ucap pria berambut plontos ini, lantas diam.
Sementara, Betty br Purba (35), istri tersangka kepada wartawan mengaku, selama berumah tangga dengan Karli, dia kerap dipukuli. Di kediaman mereka, di Jalan Farel Pasaribu gang Kana, Siantar Selatan, ibu dua anak ini menceritakan, keharmonisan rumah tangga mereka sudah terganggu sejak 2011 silam. Penyebabnya, sifat Karli yang temperamental, dan ringan tangan.
“Dari tahun 2011 lalu, kami sudah sering cekcok. Dia itu orangnya cemburuan. Kalau ada sms masuk ke Handphoneku pasti dia curiga. Dia menganggap kalau sms yang masuk itu dari pria lain. Gara-gara itu dia sering marah-marah dan memukuli aku juga,”akunya.
Menurut Betty, perangai sang suami yang tak kunjung berubah membuatnya kehabisan kesabaran, dan akhirnya pada 2014 lalu dia mengusir Karli dari kediaman mereka. Ketepatan, sebut Betty, rumah yang mereka tempati adalah pemberian orangtua Betty.
“Karena aku nggak tahan lagi makanya ku usir dia. Selama inikan aku sama dia tinggal di rumah orangtuaku di Jalan Farel Pasaribu. Semenjak dia kuusir, aku nggak tahu lagi di mana dia,”lanjutnya.
Meski begitu, kata Betty, tersangka masih sering menghubunginya via telepon seluler untuk mengajak bertemu dan membicarakan masalah hubungan mereka. “Setelah kuusir, dia masih sering menghubungi aku. Dia mau minta rujuk. Tapi aku nggak mau. Aku sudah nggak menganggap dia lagi. Dan sekarang aku sudah memblokir nomor teleponnya,” ujarnya.
Terkait persoalan penikaman itu, wanita berambut pendek ini bercerita bahwa kejadian itu bermula ketika dia melintas di Jalan WR Supratman dengan sepedamotor bebek.
Pada saat itu, ia melihat mobil korban parkir tepat di Jalan WR Supratman, di depan Siantar Hotel, lalu berhenti, dan menemui korban.
“Pas lewat nya aku, kulihat mobil dia (korban) parkir makanya aku berhenti. Aku kan rekan kerjanya,” jelas Betty, yang mengku bekerja sebagai sekretaris korban. Pertemuan mereka, menurut Betty, kemungkinan terlihat sang suami, yang lantas menemui keduanya.
“Aku nggak tahu, tiba-tiba dia (tersangka) datang dan langsung memecahkan kaca, memukul, dan menikam si Hotman. Nggak ada aku sama-sama dia (korban). Pas lewatnya aku jumpa sama dia,”jelasnya. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Siantar AKP Arnold Julius Simanjuntak mengatakan untuk sementara penyidik menyimpulkan, motif perbuatan tersebut adalah cemburu. (mag-05/ing)