25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Penderita HIV/AIDS di Tebing 28 Orang, 2 Meninggal

TEBING TINGGI- Penyebaran virus HIV/AIDS semakin memprihatinkan di Kota  Tebing Tinggi.  Sejauh ini, tercatat pengidapnya 28 orang, terdiri dari 19 laki-laki dan 9 wanita . Mereka tersebar di wilayah Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai, 2 diantaranya meninggal dunia.
Data ini diperoleh dari Klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) Rumah Sakit Umum Daerah dr  Kumpulan Pane, Kota Tebing Tinggi, Rabu (25/1).
Kordinator Voluntary Counseling and Testing (VCT) dr Dedi Suryadi saat ditemui di ruang kerjanya, mengatakan, hasil VCT adalah tes HIV yang dilakukan secara sukarela. “Karena pada prinsipnya tes HIV tidak boleh dilakukan dengan paksaan atau tanpa sepengetahuan orang bersangkutan,” terangnya.

Menurut dr Dedy, jumlah tersebut diyakini masih jauh dari jumlah sebenarnya, mengingat adanya fenomena gunung es yang artinya setiap satu orang penderita HIV positif yang terdata, berarti ada seratusan orang yang terinfeksi belum terdata dan akan terus meningkat dimasa yang akan datang,” jelas Dedy.

Terpisah, pemerhati peduli Aids dan Narkoba Kota Tebing Tinggi, Gane Tan mengakui, masih minimnya informasi mengenai penyakit human immunodeficiency virus (HIV) danacquired immuno-deficiency syndrome (AIDS) di Kota Tebing Tinggi dan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui kalau mereka terjangkit HIV-positif, karena penderita HIN tidak sama dengan terkena AIDS. Begitu dengan penyebabnya, mereka hanya mengetahui sepintas saja apa itu HIV/AIDS.

“Dalam hal ini, peran serta Pemerintah Kota Tebing Tinggi sangat diperlukan dalam memberikan informasi yang selengkapnya kepada masyarakat. Baik itu penyuluhan ke sekolah-sekolah ataupun memberikan informasi secara rutin, antara lain melalui baliho ataupun siaran radio tentang apa itu bahaya AIDS/HIV,” saran Gane Tan.

Dijelaskannya kembali, selama ini pihaknya juga telah melakukan pendekatan secara persuasif kepada para pelajar, kaum homo (gay) dan para pekerja seks komersil untuk selalu menggunakan kondom atau pengaman jika akan melakukan hubungan intim dan terkait bahayanya seks bebas.

“Menurut data yang kami miliki, ada penderita HIV positif memiliki usia 26 tahun, berarti pada umur 16 sudah terinfeksi virus HIV. Penderita HIV/AIDS yang ada di Tebing Tinggi pada umumnya terjangkit melalui hubungan seks bebas,” katanya.

Banyak orang yang mengidap HIV positif tetapi tidak menunjukkan gejala sakit selama bertahun-tahun. Namun selama penyakit HIV berlanjut, virus tersebut secara perlahan-lahan merusak sistem kekebalan tubuh. Apabila kekebalan tubuh anda rusak, berbagai virus, parasit, jamur, dan bakteria yang biasanya tidak mengakibatkan masalah dapat membuat tubuh kita sangat sakit.

“Adapun rentang waktu bagi penderita HIV positif menjadi AIDS memakan waktu 5 – 10 tahun, tergantung asupan gizi yang diperoleh seseorang penderita HIV positif,” terangnya. (mag-3)

TEBING TINGGI- Penyebaran virus HIV/AIDS semakin memprihatinkan di Kota  Tebing Tinggi.  Sejauh ini, tercatat pengidapnya 28 orang, terdiri dari 19 laki-laki dan 9 wanita . Mereka tersebar di wilayah Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai, 2 diantaranya meninggal dunia.
Data ini diperoleh dari Klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) Rumah Sakit Umum Daerah dr  Kumpulan Pane, Kota Tebing Tinggi, Rabu (25/1).
Kordinator Voluntary Counseling and Testing (VCT) dr Dedi Suryadi saat ditemui di ruang kerjanya, mengatakan, hasil VCT adalah tes HIV yang dilakukan secara sukarela. “Karena pada prinsipnya tes HIV tidak boleh dilakukan dengan paksaan atau tanpa sepengetahuan orang bersangkutan,” terangnya.

Menurut dr Dedy, jumlah tersebut diyakini masih jauh dari jumlah sebenarnya, mengingat adanya fenomena gunung es yang artinya setiap satu orang penderita HIV positif yang terdata, berarti ada seratusan orang yang terinfeksi belum terdata dan akan terus meningkat dimasa yang akan datang,” jelas Dedy.

Terpisah, pemerhati peduli Aids dan Narkoba Kota Tebing Tinggi, Gane Tan mengakui, masih minimnya informasi mengenai penyakit human immunodeficiency virus (HIV) danacquired immuno-deficiency syndrome (AIDS) di Kota Tebing Tinggi dan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui kalau mereka terjangkit HIV-positif, karena penderita HIN tidak sama dengan terkena AIDS. Begitu dengan penyebabnya, mereka hanya mengetahui sepintas saja apa itu HIV/AIDS.

“Dalam hal ini, peran serta Pemerintah Kota Tebing Tinggi sangat diperlukan dalam memberikan informasi yang selengkapnya kepada masyarakat. Baik itu penyuluhan ke sekolah-sekolah ataupun memberikan informasi secara rutin, antara lain melalui baliho ataupun siaran radio tentang apa itu bahaya AIDS/HIV,” saran Gane Tan.

Dijelaskannya kembali, selama ini pihaknya juga telah melakukan pendekatan secara persuasif kepada para pelajar, kaum homo (gay) dan para pekerja seks komersil untuk selalu menggunakan kondom atau pengaman jika akan melakukan hubungan intim dan terkait bahayanya seks bebas.

“Menurut data yang kami miliki, ada penderita HIV positif memiliki usia 26 tahun, berarti pada umur 16 sudah terinfeksi virus HIV. Penderita HIV/AIDS yang ada di Tebing Tinggi pada umumnya terjangkit melalui hubungan seks bebas,” katanya.

Banyak orang yang mengidap HIV positif tetapi tidak menunjukkan gejala sakit selama bertahun-tahun. Namun selama penyakit HIV berlanjut, virus tersebut secara perlahan-lahan merusak sistem kekebalan tubuh. Apabila kekebalan tubuh anda rusak, berbagai virus, parasit, jamur, dan bakteria yang biasanya tidak mengakibatkan masalah dapat membuat tubuh kita sangat sakit.

“Adapun rentang waktu bagi penderita HIV positif menjadi AIDS memakan waktu 5 – 10 tahun, tergantung asupan gizi yang diperoleh seseorang penderita HIV positif,” terangnya. (mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/