25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Kata Gurunya, Kepemimpinan Edy Rahmayadi Sudah Terlihat Sejak SMA

Foto: Istimewa
Guru Edy Rahmayadi, K Pandiangan (kanan) dan Habeahan (tengah), hadir dalam silaturahmi di Posko Relawan Smansa Eramas Jalan Wahid Hasyim, Medan.

MEDAN SUMUTPOS.CO – Dukungan dan doa agar Edy Rahmayadi dapat memimpin Provinsi Sumut, datang dari keluarga besar alumni dan guru SMA Negeri 1 Medan (SMANSA).  Para guru yang dulu pernah menjadi orangtua kedua, bagi Edy dan siswa lainnya di SMANSA, dipastikan ikut berjuang dalam Relawan SMANSA.

Kepada wartawan, Bapak Habeahan, pria yang sempat menjadi Wali Kelas Edy Rahmayadi, mengaku bangga dengan kesuksesan yang sudah diraih Edy sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Namun hal yang paling membanggakan lagi Edy rela menanggalkan pangkat dan jabatannya, hanya karena prihatin dengan kondisi Sumut yang martabatnya mulai tergerus.

“Ya tentu saya sangat bangga dengan Edy. Apalagi saya pernah jadi Wali Kelasnya saat dia kelas 1. Tapi memang sejak SMA, sudah terlihat figur seorang pimpin dari Edy. Dia sudah menjadi teladan bagi teman-temannya,” ujar Habeahan yang masih terlihat sehat saat ditemui di Posko Relawan SMANSA, Jalan KH Wahid Hasyim, Sabtu (24/3/2018).

Senada, guru lainnya yang pernah mendidik Edy Rahmayadi, Bapak K Pandiangan berharap cita-cita dan keinginan Edy Rahmayadi menjadi Gubernur Sumut bersama calon wakil Gubernur Musa Rajekshah, dapat terwujud.  “Sebagai orangtua dan guru, tentu kita akan mendukung dan mendoakan murid-murid sukses. Apalagi kita tahu Edy Rahmayadi memiliki tugas mulia menjadi seorang calon gubernur meskipun harus korbankan jabatan yang dia punya untuk menjadi Sumut Bermartabat. Semoga Tuhan memberkati cita-cita beliau,” ujar Pandiangan.

Dalam kesempatan tersebut, Pandiangan menceritakan kalau Edy Rahmayadi semasa SMAN dikenal aktif menekuni olahraga sepakbola. Edy juga mudah bergaul sehingga disenangi teman-teman di sekolahnya. “Dia aktif main bola. Posisinya striker.  Walaupun tubuhnya tidak terlalu tinggi tapi dia punya kecepatannya saat menyerang. Memang gaya kepemimpinan Edy sudah terlihatlah saat SMA,” kenang Pandiangan.

Foto: Istimewa
Guru Edy Rahmayadi, K Pandiangan (kanan) dan Habeahan (tengah), hadir dalam silaturahmi di Posko Relawan Smansa Eramas Jalan Wahid Hasyim, Medan.

MEDAN SUMUTPOS.CO – Dukungan dan doa agar Edy Rahmayadi dapat memimpin Provinsi Sumut, datang dari keluarga besar alumni dan guru SMA Negeri 1 Medan (SMANSA).  Para guru yang dulu pernah menjadi orangtua kedua, bagi Edy dan siswa lainnya di SMANSA, dipastikan ikut berjuang dalam Relawan SMANSA.

Kepada wartawan, Bapak Habeahan, pria yang sempat menjadi Wali Kelas Edy Rahmayadi, mengaku bangga dengan kesuksesan yang sudah diraih Edy sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Namun hal yang paling membanggakan lagi Edy rela menanggalkan pangkat dan jabatannya, hanya karena prihatin dengan kondisi Sumut yang martabatnya mulai tergerus.

“Ya tentu saya sangat bangga dengan Edy. Apalagi saya pernah jadi Wali Kelasnya saat dia kelas 1. Tapi memang sejak SMA, sudah terlihat figur seorang pimpin dari Edy. Dia sudah menjadi teladan bagi teman-temannya,” ujar Habeahan yang masih terlihat sehat saat ditemui di Posko Relawan SMANSA, Jalan KH Wahid Hasyim, Sabtu (24/3/2018).

Senada, guru lainnya yang pernah mendidik Edy Rahmayadi, Bapak K Pandiangan berharap cita-cita dan keinginan Edy Rahmayadi menjadi Gubernur Sumut bersama calon wakil Gubernur Musa Rajekshah, dapat terwujud.  “Sebagai orangtua dan guru, tentu kita akan mendukung dan mendoakan murid-murid sukses. Apalagi kita tahu Edy Rahmayadi memiliki tugas mulia menjadi seorang calon gubernur meskipun harus korbankan jabatan yang dia punya untuk menjadi Sumut Bermartabat. Semoga Tuhan memberkati cita-cita beliau,” ujar Pandiangan.

Dalam kesempatan tersebut, Pandiangan menceritakan kalau Edy Rahmayadi semasa SMAN dikenal aktif menekuni olahraga sepakbola. Edy juga mudah bergaul sehingga disenangi teman-teman di sekolahnya. “Dia aktif main bola. Posisinya striker.  Walaupun tubuhnya tidak terlalu tinggi tapi dia punya kecepatannya saat menyerang. Memang gaya kepemimpinan Edy sudah terlihatlah saat SMA,” kenang Pandiangan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/