25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Kata Gurunya, Kepemimpinan Edy Rahmayadi Sudah Terlihat Sejak SMA

Sebelumnya Edy Rahmayadi mengaku bangga dengan dukungan dan doa yang ditunjukan rekan-rekan sesama alumni di SMAN 1 Medan. Apalagi dirinya bisa menyaksikan kehadiran para guru yang berjasa kepada para siswa di SMAN 1 Medan.  “Saya senang guru-guru saya yang paling rajin bisa hadir di sini. Karena beliau-beliau inilah kita bisa seperti sekarang ini.  Saya juga bangga dengan rekan-rekan alumni SMAN 1 Medan,  rupanya saya tak sendiri di sini,” ujar Edy yang merupakan alumni angkatan 1979.

Dikatakan Edy bahwa dukungan dan doa dari rekan-rekan alumni SMAN 1 Medan merupakan modal dan tambahan semangat bagi dirinya untuk mewujudkan Sumut Bermartabat. Sebagai sesama alumni yang terikat dalam ikatan almamater Edy pun menilai bahwa suatu kewajaran jika para alumni SMAN 1 Medan mendukung dirinya pada pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur pada Juni 2018 mendatang.

Dalam kesempatan tersebut,  Edy mengatakan kalau dirinya tidak sedang berkampanye melainkan sedang berdiskusi dalam sebuah keluarga, yang di dalamnya ada abang,  adek,  kakak dan orangtua.

“Saya sedang pulang kampong, sangat wajar saya pulang ke Sumut, bukan ke Jatim. Karena kampung besar saya memang di sini. Saya yang minta pensiun agar saya bisa bersama abang-abang saya,  kakak-kakak saya, adik-adik saya semua membangun Sumut yang bermartabat,” tegas Edy.

Kembali ditegaskan Edy, bahwa dia terpaksa mengubur impiannya dalam-dalam, meraih pangkat tertinggi sebagai Jenderal Bintang Empat, hanya karena prihatin dengan kondisi Sumut yang wibawanya semakin hilang. Sejumlah kasus korupsi yang menyeret Gubernur Sumut dan anggota dewan merupakan salah satu puncak dari merosotnya wibawa Sumut, di mata masyarakat Indonesia. Kondisi ini semakin diperburuk lagi dengan tingkat kesejahteraan dan kenyaman hidup masyarakat Sumut yang semakin memprihatinkan.

Mempertegas keinginannya untuk bersama-sama alumni berjuangan menjadikan Sumut Bermartabat Edy pun menyanyikan lagu dengan lirik,  “aku tak akan pernah menghianatimu” dan  ‘bersama-sama kita lagi”. “Aku berjanji menjadikan Sumut Bermartabat. Dan tidak ada yang boleh berkhianat untuk Sumut,” pungkasnya.

Ketua Tim Relawan Eramas SMAN 1 Medan Khairul Oyong mengatakan, para alumni siap memberikan dukungan untuk memenangkan Eramas. Sebagai keluarga besar SMAN 1, sudah selayaknya mendukung Edy Rahmayadi.  “Banyak alasan kenapa kita mendukung Bang Edy. Salah satunya beliau merupakan keluarga besar alumni Smansa. Bang Edy itu asli putra daerah dan memiliki komitmen yang tinggi akan menjadikan Sumut bermartabat. Ini sudah beliau buktikan dengan beraninya beliau mengorbankan pangkat dan jabatannya. Ini patut kita apresiasi dan sewajarnya sebagai keluarga,  alumni smansa mendukung beliau. Moto kita, Satu Bersatu untuk Nomor Satu , menjadi  Sumut Satu. Eramas, ” ujarnya. (rel)

Sebelumnya Edy Rahmayadi mengaku bangga dengan dukungan dan doa yang ditunjukan rekan-rekan sesama alumni di SMAN 1 Medan. Apalagi dirinya bisa menyaksikan kehadiran para guru yang berjasa kepada para siswa di SMAN 1 Medan.  “Saya senang guru-guru saya yang paling rajin bisa hadir di sini. Karena beliau-beliau inilah kita bisa seperti sekarang ini.  Saya juga bangga dengan rekan-rekan alumni SMAN 1 Medan,  rupanya saya tak sendiri di sini,” ujar Edy yang merupakan alumni angkatan 1979.

Dikatakan Edy bahwa dukungan dan doa dari rekan-rekan alumni SMAN 1 Medan merupakan modal dan tambahan semangat bagi dirinya untuk mewujudkan Sumut Bermartabat. Sebagai sesama alumni yang terikat dalam ikatan almamater Edy pun menilai bahwa suatu kewajaran jika para alumni SMAN 1 Medan mendukung dirinya pada pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur pada Juni 2018 mendatang.

Dalam kesempatan tersebut,  Edy mengatakan kalau dirinya tidak sedang berkampanye melainkan sedang berdiskusi dalam sebuah keluarga, yang di dalamnya ada abang,  adek,  kakak dan orangtua.

“Saya sedang pulang kampong, sangat wajar saya pulang ke Sumut, bukan ke Jatim. Karena kampung besar saya memang di sini. Saya yang minta pensiun agar saya bisa bersama abang-abang saya,  kakak-kakak saya, adik-adik saya semua membangun Sumut yang bermartabat,” tegas Edy.

Kembali ditegaskan Edy, bahwa dia terpaksa mengubur impiannya dalam-dalam, meraih pangkat tertinggi sebagai Jenderal Bintang Empat, hanya karena prihatin dengan kondisi Sumut yang wibawanya semakin hilang. Sejumlah kasus korupsi yang menyeret Gubernur Sumut dan anggota dewan merupakan salah satu puncak dari merosotnya wibawa Sumut, di mata masyarakat Indonesia. Kondisi ini semakin diperburuk lagi dengan tingkat kesejahteraan dan kenyaman hidup masyarakat Sumut yang semakin memprihatinkan.

Mempertegas keinginannya untuk bersama-sama alumni berjuangan menjadikan Sumut Bermartabat Edy pun menyanyikan lagu dengan lirik,  “aku tak akan pernah menghianatimu” dan  ‘bersama-sama kita lagi”. “Aku berjanji menjadikan Sumut Bermartabat. Dan tidak ada yang boleh berkhianat untuk Sumut,” pungkasnya.

Ketua Tim Relawan Eramas SMAN 1 Medan Khairul Oyong mengatakan, para alumni siap memberikan dukungan untuk memenangkan Eramas. Sebagai keluarga besar SMAN 1, sudah selayaknya mendukung Edy Rahmayadi.  “Banyak alasan kenapa kita mendukung Bang Edy. Salah satunya beliau merupakan keluarga besar alumni Smansa. Bang Edy itu asli putra daerah dan memiliki komitmen yang tinggi akan menjadikan Sumut bermartabat. Ini sudah beliau buktikan dengan beraninya beliau mengorbankan pangkat dan jabatannya. Ini patut kita apresiasi dan sewajarnya sebagai keluarga,  alumni smansa mendukung beliau. Moto kita, Satu Bersatu untuk Nomor Satu , menjadi  Sumut Satu. Eramas, ” ujarnya. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/