RSUD Djoelham Diverifikasi Kedua

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Binjai HM Idaham didampingi Asisten I Otto Harianto dan Dirut RSUD Djoelham, dr Sugianto menyambut kehadiran tim surveyor survei verifikasi II KARS di aula lantai dua Poliklinik RSUD Dr RM Djoelham Binjai, Selasa (25/6).

Pada kesempatan itu, Wali Kota Idaham memaparkan, bahwa rumah sakit milik Pemko Binjai telah dilakukan verifikasi pertama dan meraih hasil paripurna pada 2018.

Bahkan, RSUD ditetapkan sebagai salah satu rumah sakit umum terbaik untuk tipe B.

“Sebagaimana kita ketahui tahun 2018 telah dilakukan verifikasi akreditasi pertama dengan hasil mendapat Paripurna. Kita berharap pada verifikasi kedua ini semua temuan-temuan di verifikasi pertama tidak ditemukan lagi,” ujarnya.

“Saya juga berharap prestasi yang sudah diraih itu dapat dipertahankan dan juga untuk surveyor agar dapat memberi masukan dan kritikan yang membangun agar rumah sakit ini bisa lebih baik lagi dalam melayani masyarakat,” kata Idaham.

Sebagaimana diketahui, terjadi perubahan regulasi. Di mana pelayanan BPJS Kesehatan lebih dititikberatkan pada rumah sakit tipe C, sehingga membuat semakin menurunnya tingkat hunian karena pelayanan rumah sakit umum lebih berfokus pada pelayanan kesehatan dasar.

Menanggapi hal itu, Idaham berharap agar RSUD Dr RM Djoelham Binjai dapat mencermati regulasi tersebut. Sehingga, bisa meningkatkan pelayanan rumah sakit tidak hanya pada tingkat standart pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, tapi bagaimana bisa melakukan profit sharing antara mereka yang mampu dengan mereka yang tidak mampu.

Sementara, Gandauli Panggabean selaku Tim Surveyor KARS mengatakan, dirinya ditugaskan oleh KARS untuk melakukan verifikasi akreditas ke-dua terhadap rumah sakit Djoelham, serta melihat bagaimana rekomendasi verifikasi pertama sudah dilakukan.

“Saya mengucapkan terima kasih atas sambutan yang begitu meriahnya. Saya ditugaskan oleh KARS untuk verifikasi ke dua survei akreditasi di rumah sakit ini. Intinya saya akan melihat bagaimana rekomendasi verifikasi pertama sudah dilakukan kemudian melihat apakah standart akreditasi itu masih tetap secara konsisten dilakukan,” pungkasnya. (ted)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Binjai HM Idaham didampingi Asisten I Otto Harianto dan Dirut RSUD Djoelham, dr Sugianto menyambut kehadiran tim surveyor survei verifikasi II KARS di aula lantai dua Poliklinik RSUD Dr RM Djoelham Binjai, Selasa (25/6).

Pada kesempatan itu, Wali Kota Idaham memaparkan, bahwa rumah sakit milik Pemko Binjai telah dilakukan verifikasi pertama dan meraih hasil paripurna pada 2018.

Bahkan, RSUD ditetapkan sebagai salah satu rumah sakit umum terbaik untuk tipe B.

“Sebagaimana kita ketahui tahun 2018 telah dilakukan verifikasi akreditasi pertama dengan hasil mendapat Paripurna. Kita berharap pada verifikasi kedua ini semua temuan-temuan di verifikasi pertama tidak ditemukan lagi,” ujarnya.

“Saya juga berharap prestasi yang sudah diraih itu dapat dipertahankan dan juga untuk surveyor agar dapat memberi masukan dan kritikan yang membangun agar rumah sakit ini bisa lebih baik lagi dalam melayani masyarakat,” kata Idaham.

Sebagaimana diketahui, terjadi perubahan regulasi. Di mana pelayanan BPJS Kesehatan lebih dititikberatkan pada rumah sakit tipe C, sehingga membuat semakin menurunnya tingkat hunian karena pelayanan rumah sakit umum lebih berfokus pada pelayanan kesehatan dasar.

Menanggapi hal itu, Idaham berharap agar RSUD Dr RM Djoelham Binjai dapat mencermati regulasi tersebut. Sehingga, bisa meningkatkan pelayanan rumah sakit tidak hanya pada tingkat standart pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, tapi bagaimana bisa melakukan profit sharing antara mereka yang mampu dengan mereka yang tidak mampu.

Sementara, Gandauli Panggabean selaku Tim Surveyor KARS mengatakan, dirinya ditugaskan oleh KARS untuk melakukan verifikasi akreditas ke-dua terhadap rumah sakit Djoelham, serta melihat bagaimana rekomendasi verifikasi pertama sudah dilakukan.

“Saya mengucapkan terima kasih atas sambutan yang begitu meriahnya. Saya ditugaskan oleh KARS untuk verifikasi ke dua survei akreditasi di rumah sakit ini. Intinya saya akan melihat bagaimana rekomendasi verifikasi pertama sudah dilakukan kemudian melihat apakah standart akreditasi itu masih tetap secara konsisten dilakukan,” pungkasnya. (ted)