26 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Monev di Kecamatan Dolok Masihul, Soekirman Minta Kades Giatkan BUMDes

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Bupati Sergai Ir H Soekirman didampingi sejumlah OPD melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Kecamatan Dolok Masihul. Monev pertama dilakukan dari Desa Tegal Sari, Dame, Pardomuan, Pekan Kamis, Bantan dan Batu 12, Senin (24/8).

Disela monev tersebut, Bupati Ir Soekirman mengatakan, kunjungan sebagai bupati untuk menjalankan tugas utama Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan dalam rangka evaluasi progres pelaksanaan pembangunan infrastruktur dari anggaran ADD/DD tahun 2019, saat ini hanya tinggal tersisa 4 bulan dari tahun 2020.

“Monev ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pembangunan itu bermanfaat bagi masyarakat, serta mengingatkan jika terdapat kewajiban pajak yang tertunggak di setiap desa. Karena pembangunan selanjutnya berasal dari pajak yang kita bayar,” kata Soekirman.

Soekirman mengingatkan, agar kinerja APBD di tahun 2020 ini tidak mengalami defisit. Syarat untuk meraih opini WTP dari BPK RI jika belanja daerah tidak mengalami defisit.

“Kabupaten ini sangat tergantung pada pendapatan, sementara pemasukan dan pendapatan daerah saat ini seperti pajak mengalami defisit terlebih selama Covid-19 mengakibatkan penekanan pendapatan pajak bagi daerah,” bilangnya.

Selain itu, untuk desa sendiri, ADD maupun DD mengalami realokasi dan recofussing secara signifikan. Sehingga banyak rencana pembangunan infrastruktur ditunda atau bahkan dibatalkan pelaksanaannya dan diganti dengan BLT bagi masyarakat terdampak Covid-19.

Untuk itu, Soekirman berharap kepada Kepala Desa untuk segera menyelesaikan tunggakan pajak dari pembangunan infrastruktur yang telah dibangun melalui ADD/DD tahun anggaran 2019.

“Pemerintah tidak mau ada kepala desa yang merasakan sakit akibat menutupi hal yang salah. Sebab, sakitnya kepala desa adalah sakitnya camat, dan sakitnya camat adalah rasa sakitnya Bupati. Untuk itu jangan menutupi kesalahan dengan kesalahan, jika ada kewajiban agar diselesaikan agar tidak menjadi masalah dikemudian hari,”bebernya.

Soekirman juga meminta kepada para Kepala Desa, dalam rangka meningkatkan pendapatan desa agar dapat kiranya mereplikasi dan menggiatkan upaya dan inovasi yang dilakukan seperti desa Karang Anyar dan Desa Jati Mulyo di Kecamatan Pegajahan.

“Dengan memanfaatkan bekas gudang KUD yang disulap menjadi DesMart yang menjual kebutuhan sehari-hari masyarakat, menambah pemasukan yang signifikan bagi desa itu sendiri,” tuturnya. (sur)

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Bupati Sergai Ir H Soekirman didampingi sejumlah OPD melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Kecamatan Dolok Masihul. Monev pertama dilakukan dari Desa Tegal Sari, Dame, Pardomuan, Pekan Kamis, Bantan dan Batu 12, Senin (24/8).

Disela monev tersebut, Bupati Ir Soekirman mengatakan, kunjungan sebagai bupati untuk menjalankan tugas utama Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan dalam rangka evaluasi progres pelaksanaan pembangunan infrastruktur dari anggaran ADD/DD tahun 2019, saat ini hanya tinggal tersisa 4 bulan dari tahun 2020.

“Monev ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pembangunan itu bermanfaat bagi masyarakat, serta mengingatkan jika terdapat kewajiban pajak yang tertunggak di setiap desa. Karena pembangunan selanjutnya berasal dari pajak yang kita bayar,” kata Soekirman.

Soekirman mengingatkan, agar kinerja APBD di tahun 2020 ini tidak mengalami defisit. Syarat untuk meraih opini WTP dari BPK RI jika belanja daerah tidak mengalami defisit.

“Kabupaten ini sangat tergantung pada pendapatan, sementara pemasukan dan pendapatan daerah saat ini seperti pajak mengalami defisit terlebih selama Covid-19 mengakibatkan penekanan pendapatan pajak bagi daerah,” bilangnya.

Selain itu, untuk desa sendiri, ADD maupun DD mengalami realokasi dan recofussing secara signifikan. Sehingga banyak rencana pembangunan infrastruktur ditunda atau bahkan dibatalkan pelaksanaannya dan diganti dengan BLT bagi masyarakat terdampak Covid-19.

Untuk itu, Soekirman berharap kepada Kepala Desa untuk segera menyelesaikan tunggakan pajak dari pembangunan infrastruktur yang telah dibangun melalui ADD/DD tahun anggaran 2019.

“Pemerintah tidak mau ada kepala desa yang merasakan sakit akibat menutupi hal yang salah. Sebab, sakitnya kepala desa adalah sakitnya camat, dan sakitnya camat adalah rasa sakitnya Bupati. Untuk itu jangan menutupi kesalahan dengan kesalahan, jika ada kewajiban agar diselesaikan agar tidak menjadi masalah dikemudian hari,”bebernya.

Soekirman juga meminta kepada para Kepala Desa, dalam rangka meningkatkan pendapatan desa agar dapat kiranya mereplikasi dan menggiatkan upaya dan inovasi yang dilakukan seperti desa Karang Anyar dan Desa Jati Mulyo di Kecamatan Pegajahan.

“Dengan memanfaatkan bekas gudang KUD yang disulap menjadi DesMart yang menjual kebutuhan sehari-hari masyarakat, menambah pemasukan yang signifikan bagi desa itu sendiri,” tuturnya. (sur)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/