31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Pulang dari Warung, Anggota DPRD Langkat Tewas dengan Luka Tembak

STABAT, SUMUTPOS.CO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Langkat periode 2014-2019, Paino, ditemukan tewas dengan luka tembak, Kamis (26/1/2023) malam. Dari tubuh politisi Partai Golkar ini, terdapat luka tembak pada dada sebelah kanannya.

Nyawa korban diduga dihabisi saat jalan pulang usai nongkrong di warung bersama teman-temannya. Informasi dirangkum pada Jum’at (27/1/2023) pagi, sebelum kejadian korban bersama Miran dan Amin sedang duduk mengobrol di warung Miran, Dusun I, Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, sekitar pukul 21.00 WIB.

Saat itu, mereka juga sedang menunggu teman-teman lain datang. Sekitar pukul 22.45 WIB, datang seorang aparat berpangkat Aipda berinisial S bersama teman-temannya ke warung tersebut.

Kelompok korban dan kelompok aparat penegak hukum yang baru datang ini kemudian mengobrol bersama. Namun sekitar pukul 23.00 WIB, korban dan kelompoknya balik kanan membubarkan diri.

Mereka pun kemudian berpisah untuk pulang ke arah rumah masing-masing. Korban yang mengemudikan sepeda motor jenis KLX bergerak pulang ke arah rumahnya.

Dalam perjalanan saat melintas di Devisi I, Desa Besilam Bukit Lembasa, saksi atas nama Arif ada mendengar suara letusan menyerupai senjata. Oleh saksi ini kemudian mengejar ke arah asal muasal suara letusan tersebut.

Saksi pun terkejut ketika melihat korban sudah jatuh ke jalan. Karena saksi takut, yang bersangkutan memanggil temannya atas nama Hendra untuk menuju tempat kejadian perkara.

Begitu membalikkan badan korban, ditemukan luka tembak. Melihat ini, kedua saksi membawa korban ke Rumah Sakit Bidadari di Jalan Lintas Sumatera Stabat-Tanjungpura, Desa Jentera, Kecamatan Wampu.

Sekitar pukul 01.00 WIB pada Jum’at (27/1/2023) dini hari, mobil yang berisikan korban tiba di rumah sakit dan kemudian dilarikan ke UGD. Berdasarkan pemeriksaan awal terhadap korban oleh dokter jaga, dinyatakan yang bersangkutan telah meninggal dunia.

Peristiwa ini kemudian sampai ke telinga keluarga korban. Sekitar pukul 03.00 WIB, keluarga korban tiba di rumah sakit.

Mereka datang lantaran dikabarkan oleh saksi dan memberi informasi bahwa ditemukan adanya luka tembak. Singkat cerita, keluarga korban mengabarkan peristiwa ini ke Polsek Stabat guna kepengtingan penyidikan lebih lanjut.

Oleh polisi kemudian berdasarkan kesepakatan keluarga korban, membawa jenazah Paino ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi. Dari TKP, ditemukan satu butir selongsong peluru yang belum diketahui jenisnya, sepeda motor korban dan sendal.

Kapolsek Stabat, AKP Ferry Ariandy membenarkan adanya peristiwa korban tewas. “Laporan lengkap nanti kami kirim ke Kasubbag Humas Polres Langkat ya. Keluarga sudah buat LP di Polres,” katanya. (ted)

STABAT, SUMUTPOS.CO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Langkat periode 2014-2019, Paino, ditemukan tewas dengan luka tembak, Kamis (26/1/2023) malam. Dari tubuh politisi Partai Golkar ini, terdapat luka tembak pada dada sebelah kanannya.

Nyawa korban diduga dihabisi saat jalan pulang usai nongkrong di warung bersama teman-temannya. Informasi dirangkum pada Jum’at (27/1/2023) pagi, sebelum kejadian korban bersama Miran dan Amin sedang duduk mengobrol di warung Miran, Dusun I, Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, sekitar pukul 21.00 WIB.

Saat itu, mereka juga sedang menunggu teman-teman lain datang. Sekitar pukul 22.45 WIB, datang seorang aparat berpangkat Aipda berinisial S bersama teman-temannya ke warung tersebut.

Kelompok korban dan kelompok aparat penegak hukum yang baru datang ini kemudian mengobrol bersama. Namun sekitar pukul 23.00 WIB, korban dan kelompoknya balik kanan membubarkan diri.

Mereka pun kemudian berpisah untuk pulang ke arah rumah masing-masing. Korban yang mengemudikan sepeda motor jenis KLX bergerak pulang ke arah rumahnya.

Dalam perjalanan saat melintas di Devisi I, Desa Besilam Bukit Lembasa, saksi atas nama Arif ada mendengar suara letusan menyerupai senjata. Oleh saksi ini kemudian mengejar ke arah asal muasal suara letusan tersebut.

Saksi pun terkejut ketika melihat korban sudah jatuh ke jalan. Karena saksi takut, yang bersangkutan memanggil temannya atas nama Hendra untuk menuju tempat kejadian perkara.

Begitu membalikkan badan korban, ditemukan luka tembak. Melihat ini, kedua saksi membawa korban ke Rumah Sakit Bidadari di Jalan Lintas Sumatera Stabat-Tanjungpura, Desa Jentera, Kecamatan Wampu.

Sekitar pukul 01.00 WIB pada Jum’at (27/1/2023) dini hari, mobil yang berisikan korban tiba di rumah sakit dan kemudian dilarikan ke UGD. Berdasarkan pemeriksaan awal terhadap korban oleh dokter jaga, dinyatakan yang bersangkutan telah meninggal dunia.

Peristiwa ini kemudian sampai ke telinga keluarga korban. Sekitar pukul 03.00 WIB, keluarga korban tiba di rumah sakit.

Mereka datang lantaran dikabarkan oleh saksi dan memberi informasi bahwa ditemukan adanya luka tembak. Singkat cerita, keluarga korban mengabarkan peristiwa ini ke Polsek Stabat guna kepengtingan penyidikan lebih lanjut.

Oleh polisi kemudian berdasarkan kesepakatan keluarga korban, membawa jenazah Paino ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi. Dari TKP, ditemukan satu butir selongsong peluru yang belum diketahui jenisnya, sepeda motor korban dan sendal.

Kapolsek Stabat, AKP Ferry Ariandy membenarkan adanya peristiwa korban tewas. “Laporan lengkap nanti kami kirim ke Kasubbag Humas Polres Langkat ya. Keluarga sudah buat LP di Polres,” katanya. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/