26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

2019, Karyawan Perempuan Tambang Emas Martabe Capai 25 Persen

Foto: Martabe for Sumut Pos
Seorang karyawan sedang bekerja di pabrik produksi Tambang Emas Martabe. Manajemen Tambang Emas Martabe memberikan sertifikat kepada 58 karyawan lokal yang bekerja di Pabrik Pengolahan Emas. Terhitung April 2016, ke-58 karyawan lokal ini telah dipromosikan sebagai tenaga operator Tingkat 1.

Tim menambahkan saat ini Tambang Emas Martabe tengah menapaki langkah bersama untuk menciptakan lingkungan tempat kerja di mana orang dapat bekerja dengan energik serta menciptakan nilai baru untuk menciptakan kesejahteraan bersama. “Dan tentunya mengembangkan Tambang Emas Martabe menjadi perusahaan yang lebih baik lagi,” kata Tim.

Sementara itu Tika Bisono, psikolog kenamaan yang menjadi pembicara khusus dalam perayaan puncak Hari Kartini di Tambang Emas Martabe, pada Rabu (26/6), menyatakan ide-ide pemikiran Kartini bisa terlihat di lingkungan Tambang Emas Martabe. Tika mengaku kagum dengan keberagaman gender yang diterapkan Tambang Emas Martabe dalam  segenap aspek operasionalnya. Menurutnya dalam perspektif ini perusahaan bukan sekadar mengejar pencapaian jumlah berapa persen karyawan perempuan yang bergabung dalam angkatan kerja, tetapi terutama menciptakan budaya perusahaan yang secara bersama-sama menjadikan Martabe sebagai tempat berkarya produktif bagi pekerja kompeten laki-laki dan perempuan.

“Dengan angkatan kerja yang beragam, perusahaan dapat menyerap segenap kekuatan dari berbagai latar belakang karyawan sehingga memperkaya pemikiran dan upaya setiap karyawan, baik laki-laki maupun perempuan untuk bisa semakin produktif serta menghadirkan solusi dan inovasi,” kata Tika. “Keragaman ini seharusnya dipandang sebagai kekuatan untuk bekerja semakin baik dan bukan sumber masalah,” kata dia.

Menurut Tika, terobosan yang dihadirkan oleh Kartini adalah memperjuangkan keadilan bukan sekadar kesetaraan bagi perempuan untuk bisa mempunyai pilihan dan kesempatan untuk belajar atau menuntut ilmu. Karena, lanjut Tika, Kartini yakin bahwa dengan memiliki ilmu, manusia menjadi semakin mampu menemukan apa yang hendak dilakukannya dengan kehidupan dan kemampuan yang dimilikinya.

“Bersyukur sekali di zaman sekarang perempuan sudah semakin diberikan peluang dan akses yang sama dengan yang diberikan kepada laki-laki, terutama bagi mereka yang memiliki talenta dan kompetensi,” kata Tika. Menurutnya persaingan positif antara laki-laki dan perempuan dalam dunia kerja harus didasari sepenuhnya oleh kompetensi dan kemampuan dan bukan karena gender semata.

Tika mengungkapkan, berbagai studi membuktikan perusahaan-perusahaan yang telah bersikap terbuka dan menerapkan keragaman gender lebih sukses. Inilah yang terus dilakukan oleh Tambang Emas Martabe dengan dorongan konsisten dari Presiden Direktur Tim Duffy dan semua manajemen.

Hingga saat ini jumlah karyawan perempuan di Tambang emas Martabe telah mencapai 18 % dari total 761 karyawan. Sementara dari seluruh perusahaan dan kontraktor jumlahnya adalah 16% dari 2.376 karyawan. Jumlah tenaga kerja perempuan ini cukup signifikan jika dibanding dengan perusahaan tambang lain. Dan ini merupakan prestasi tersendiri mengingat bahwa sebagian besar tenaga kerja tersebut tidak memiliki pengalaman sebelumnya bekerja di lokasi tambang. (rel/mea)

Foto: Martabe for Sumut Pos
Seorang karyawan sedang bekerja di pabrik produksi Tambang Emas Martabe. Manajemen Tambang Emas Martabe memberikan sertifikat kepada 58 karyawan lokal yang bekerja di Pabrik Pengolahan Emas. Terhitung April 2016, ke-58 karyawan lokal ini telah dipromosikan sebagai tenaga operator Tingkat 1.

Tim menambahkan saat ini Tambang Emas Martabe tengah menapaki langkah bersama untuk menciptakan lingkungan tempat kerja di mana orang dapat bekerja dengan energik serta menciptakan nilai baru untuk menciptakan kesejahteraan bersama. “Dan tentunya mengembangkan Tambang Emas Martabe menjadi perusahaan yang lebih baik lagi,” kata Tim.

Sementara itu Tika Bisono, psikolog kenamaan yang menjadi pembicara khusus dalam perayaan puncak Hari Kartini di Tambang Emas Martabe, pada Rabu (26/6), menyatakan ide-ide pemikiran Kartini bisa terlihat di lingkungan Tambang Emas Martabe. Tika mengaku kagum dengan keberagaman gender yang diterapkan Tambang Emas Martabe dalam  segenap aspek operasionalnya. Menurutnya dalam perspektif ini perusahaan bukan sekadar mengejar pencapaian jumlah berapa persen karyawan perempuan yang bergabung dalam angkatan kerja, tetapi terutama menciptakan budaya perusahaan yang secara bersama-sama menjadikan Martabe sebagai tempat berkarya produktif bagi pekerja kompeten laki-laki dan perempuan.

“Dengan angkatan kerja yang beragam, perusahaan dapat menyerap segenap kekuatan dari berbagai latar belakang karyawan sehingga memperkaya pemikiran dan upaya setiap karyawan, baik laki-laki maupun perempuan untuk bisa semakin produktif serta menghadirkan solusi dan inovasi,” kata Tika. “Keragaman ini seharusnya dipandang sebagai kekuatan untuk bekerja semakin baik dan bukan sumber masalah,” kata dia.

Menurut Tika, terobosan yang dihadirkan oleh Kartini adalah memperjuangkan keadilan bukan sekadar kesetaraan bagi perempuan untuk bisa mempunyai pilihan dan kesempatan untuk belajar atau menuntut ilmu. Karena, lanjut Tika, Kartini yakin bahwa dengan memiliki ilmu, manusia menjadi semakin mampu menemukan apa yang hendak dilakukannya dengan kehidupan dan kemampuan yang dimilikinya.

“Bersyukur sekali di zaman sekarang perempuan sudah semakin diberikan peluang dan akses yang sama dengan yang diberikan kepada laki-laki, terutama bagi mereka yang memiliki talenta dan kompetensi,” kata Tika. Menurutnya persaingan positif antara laki-laki dan perempuan dalam dunia kerja harus didasari sepenuhnya oleh kompetensi dan kemampuan dan bukan karena gender semata.

Tika mengungkapkan, berbagai studi membuktikan perusahaan-perusahaan yang telah bersikap terbuka dan menerapkan keragaman gender lebih sukses. Inilah yang terus dilakukan oleh Tambang Emas Martabe dengan dorongan konsisten dari Presiden Direktur Tim Duffy dan semua manajemen.

Hingga saat ini jumlah karyawan perempuan di Tambang emas Martabe telah mencapai 18 % dari total 761 karyawan. Sementara dari seluruh perusahaan dan kontraktor jumlahnya adalah 16% dari 2.376 karyawan. Jumlah tenaga kerja perempuan ini cukup signifikan jika dibanding dengan perusahaan tambang lain. Dan ini merupakan prestasi tersendiri mengingat bahwa sebagian besar tenaga kerja tersebut tidak memiliki pengalaman sebelumnya bekerja di lokasi tambang. (rel/mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/