SUMUTPOS.CO – MESKI menggeluarkan biaya Passenger Service Cast (PSG) Rp200 ribu, namun jemaah umroh tak bisa menikmati fasilitas khusus di Bandara Kualanamu.
PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara Kualanamu tak menyediakan fasilitas. Itu memaksa para jemaah umroh duduk di lantai sembari menunggu keberangkatan, kemarin (25/4).
Sejatinya, PT Angkasa Pura (AP) II memberikan fasilitas ruang tunggu khusus buat jamaah. Namun, amatan Sumut Pos terlihat sejumlah jamaah umroh duduk dan tertidur di lantai selama berjam-jam menunggu jadwal keberangkatan.
Padahal, sebagian jamaah umroh itu sudah berusia lanjut. Abu Bakar (56), salah seorang jamaah umroh asal Aceh mengatakan, sudah semestinya pengelola bandara memberikan fasilitas pelayanan seperti ruangan khusus bagi peserta jamaah umroh.
“Jadi, tidak dengan kondisi seperti ini, kami terpaksa duduk dan tertidur di lantai menunggu pemberangkatan,” ujar Abu Bakar.
Menanggapi keluhan ini, Junior Manager Bandara Kualanamu, Abdi Nugroho menyampaikan pihaknya akan memperhatikan hal tersebut.
“Nanti dalam rapat atau pertemuan dengan pimpinan akan kami sampaikan masukan dari masyarakat ini,” kilahnya.
Sejak bertambahnya sejumlah maskapai penerbangan melayani rute penerbangan internasional Kualanamu-Jeddah, jumlah peserta umroh meningkat setiap tahunnya. (mag-2/ala)
SUMUTPOS.CO – MESKI menggeluarkan biaya Passenger Service Cast (PSG) Rp200 ribu, namun jemaah umroh tak bisa menikmati fasilitas khusus di Bandara Kualanamu.
PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara Kualanamu tak menyediakan fasilitas. Itu memaksa para jemaah umroh duduk di lantai sembari menunggu keberangkatan, kemarin (25/4).
Sejatinya, PT Angkasa Pura (AP) II memberikan fasilitas ruang tunggu khusus buat jamaah. Namun, amatan Sumut Pos terlihat sejumlah jamaah umroh duduk dan tertidur di lantai selama berjam-jam menunggu jadwal keberangkatan.
Padahal, sebagian jamaah umroh itu sudah berusia lanjut. Abu Bakar (56), salah seorang jamaah umroh asal Aceh mengatakan, sudah semestinya pengelola bandara memberikan fasilitas pelayanan seperti ruangan khusus bagi peserta jamaah umroh.
“Jadi, tidak dengan kondisi seperti ini, kami terpaksa duduk dan tertidur di lantai menunggu pemberangkatan,” ujar Abu Bakar.
Menanggapi keluhan ini, Junior Manager Bandara Kualanamu, Abdi Nugroho menyampaikan pihaknya akan memperhatikan hal tersebut.
“Nanti dalam rapat atau pertemuan dengan pimpinan akan kami sampaikan masukan dari masyarakat ini,” kilahnya.
Sejak bertambahnya sejumlah maskapai penerbangan melayani rute penerbangan internasional Kualanamu-Jeddah, jumlah peserta umroh meningkat setiap tahunnya. (mag-2/ala)