25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lestarikan Budaya Melayu di Labura

KELUARGA besar Kesultanan Kualuh menggelar penabalan pemangku adat Kesultanan Negeri Kualuh H Tengku Zainul Abidin. Gelar yang dipertuan oleh Tuanku Sultan Al-Haji Zainul Abidin Mansyur Syah tersebut betujuan untuk melestarikan kembali budaya Melayu yang ada di Sumatera khususnya Kesultanan Kualuh di Labuhanbatu Utara (Labura). Acara digelar di kediamannya Jalan Beringin Raya, Kemarin (25/5).

PROSESI: Tuanku Sultan Al-Haji Zainul Abidin Mansyur Syah (kanan) menjalani prosesi penyerahan keris Pusaka Kesultanan Negeri Kualuh  penambalan pemangku adat Kesultanan Negeri Kualuh.//Anita/sumut pos
PROSESI: Tuanku Sultan Al-Haji Zainul Abidin Mansyur Syah (kanan) menjalani prosesi penyerahan keris Pusaka Kesultanan Negeri Kualuh dalam penambalan pemangku adat Kesultanan Negeri Kualuh.//Anita/sumut pos

Dalam penabalan adat dilakukan beberapa proses. Seperti, rapat musyawarah zuriat Kesultanan Negeri Kualuh, keputusan hasil musyawarah serta penandatanganan dan membacakan surat mengangkat pemangku adat dan penyerahan keris Pusaka Kesultanan Negeri Kualuh.

Tuanku Sultan Al-Haji Zainul Abidin Mansyur Syah mengatakan penambalan pemangku adat Kesultanan Negeri Kualuh merupakan salah satu bentuk pelestarian terhadap budaya bangsa khususnya masyarakat Melayu.

“Melestarikan budaya menjadi kewajiban kita bersama karena jika tidak dijaga maka generasi bangsa ini ke depan akan kehilangan identitasnya terutama bagi keturunan melayu sehingga bukan semata-mata untuk sombong atau pamer,” katanya.
Kesultanan Kualuh, Kata Sultan diharapkan dapat terus dijaga pemerintah dalam hal ini Pemkab Labura. (mag-12)

KELUARGA besar Kesultanan Kualuh menggelar penabalan pemangku adat Kesultanan Negeri Kualuh H Tengku Zainul Abidin. Gelar yang dipertuan oleh Tuanku Sultan Al-Haji Zainul Abidin Mansyur Syah tersebut betujuan untuk melestarikan kembali budaya Melayu yang ada di Sumatera khususnya Kesultanan Kualuh di Labuhanbatu Utara (Labura). Acara digelar di kediamannya Jalan Beringin Raya, Kemarin (25/5).

PROSESI: Tuanku Sultan Al-Haji Zainul Abidin Mansyur Syah (kanan) menjalani prosesi penyerahan keris Pusaka Kesultanan Negeri Kualuh  penambalan pemangku adat Kesultanan Negeri Kualuh.//Anita/sumut pos
PROSESI: Tuanku Sultan Al-Haji Zainul Abidin Mansyur Syah (kanan) menjalani prosesi penyerahan keris Pusaka Kesultanan Negeri Kualuh dalam penambalan pemangku adat Kesultanan Negeri Kualuh.//Anita/sumut pos

Dalam penabalan adat dilakukan beberapa proses. Seperti, rapat musyawarah zuriat Kesultanan Negeri Kualuh, keputusan hasil musyawarah serta penandatanganan dan membacakan surat mengangkat pemangku adat dan penyerahan keris Pusaka Kesultanan Negeri Kualuh.

Tuanku Sultan Al-Haji Zainul Abidin Mansyur Syah mengatakan penambalan pemangku adat Kesultanan Negeri Kualuh merupakan salah satu bentuk pelestarian terhadap budaya bangsa khususnya masyarakat Melayu.

“Melestarikan budaya menjadi kewajiban kita bersama karena jika tidak dijaga maka generasi bangsa ini ke depan akan kehilangan identitasnya terutama bagi keturunan melayu sehingga bukan semata-mata untuk sombong atau pamer,” katanya.
Kesultanan Kualuh, Kata Sultan diharapkan dapat terus dijaga pemerintah dalam hal ini Pemkab Labura. (mag-12)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/