DAIRI, SUMUTPOS.CO – Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu, apresiasi pembangunan sopo (rumah) pendidikan bagi petani dilakukan Himpunan Tani Dairi (Hitada) Desa Sitinjo 2, Kecamatan Sitinjo.
Apresiasi disampaikan Eddy KA Berutu, saat menyampaikan sambutan disela menghadiri peletakan batu pertama Sopo Pendidikan Petani Desa Sitinjo 2, Kecamatan Sitinjo, Selasa (24/5).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Aryanto Tinambunan melalui Kepala Bidang Komunikasi Informasi Publik, Iswan Togatorop, Rabu (25/5) mengatakan, pendirian Sopo Pendidikan petani, memperingati ulang tahun Hitada ke-20 tahun ini, katanya.
Lanjut Iswan, inisiasi pembangunan Sopo Pendidikan Petani ini, berawal dari motivasi Ephorus Emiritius HKBP Pdt SAE Nababan yang ditulis dalam bukunya berjudul, Selagi Masih Siang.
“Saya senang bertemu di sini, kita bertemu untuk masa depan, Ephorus Emeritus SAE Nababan sudah memulai, kita disini pun sudah melakukan. Saya minta kepada kita, untuk saling mendukung satu sama lain soal pertanian,” ujar Eddy.
Eddy menyebut, Sopo Pendidikan Petani ini penting bagi kita semua, untuk kembali membudayakan bertani terutama bagi kaum muda.
“Saya bangga dilakukan Hitada, kontribusi bagi anak-anak petani berprestasi sangat diperlukan. Kita berdoa, aspirasi dan niat baik kita ini akan diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa,” pungkas Eddy KA Berutu.
Ketua Hitada, Benpa Hisar Nababan, inisiator sekaligus penyumbang lahan untuk pembangunan Sopo Pendidikan Petani mengatakan, petani boleh miskin tapi anak-anak petani harus maju, demi menaikkan derajat hidup petani itu sendiri.
“Hitada berkontribusi untuk memberi semangat bagi para petani dan anak anak petani. Bahwa, walaupun petani miskin namun anak-anaknya harus menikmati pendidikan yang sama dengan yang lain, terutama untuk menikmati sekolah lanjutan”, kata Benpa.
Mantan Wakil Ketua DPRD itu mengatakan, kehadiran Hitada untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak petani, menjawab tantangan dihadapi dunia pertanian dan petani itu sendiri. (rud/azw)
Selanjutnya, untuk menjawab tantangan pertanian itu seperti, bagaiaman pasar pertanian, bagaimana solusi kuota pupuk bisa terjawab, juga solusi pertanian organik. Itu semua akan bisa terjawab apabila orang-orang pintar yang notabene adalah anak petani mendapat kesempatan belajar yang lebih tinggi,” sebut Benpa.
Di antara anak petani yang sedang dipromosikan mendapat beasiswa kuliah ke luar negeri, Dian Sitanggang mengatakan, keinginannya untuk melanjutkan kuliah di Taiwan. Ia bisa kuliah di luar negeri berkat dukungan dari Hitada, juga orangtuanya.
Hadir Camat Sitinjo Simon Tony Malau, Pendeta Eko Sahputra Nainggolan dari GMII, tokoh masyarakat serta para petani di bawah naungan Hitada.(rud/azw)