BINJAI- Seleksi tenaga penyuluh Agama Islam nonPNS (honorer) yang dilaksanakan Kepala Kementerian Agama (Ka Kemenag ) Kota Binjai, sejak Selasa-Rabu (17-18 Juni 2013) kemarin dinilai peserta berbau Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN). Hal tersebut dikatakan seorang peserta ujian seleksi ujian, K Ahmad kepada wartawan, Selasa (25/6).
Menurut K Ahmad, seleksi ujian tulis yang digelar di MAN Binjai itu dianggapnya sebagai simbol dan tidak benar-benar diterapkan.
Buktinya, kata Ahmad peserta diperbolehkan membawa hendphone, catatan dan tanpa ada pengawasan. Kemudian kertas soal dan jawaban tidak ada leges dari intansi terkait, sehingga rawan ada penyelewengan dan manipulasi hasil ujian pihak panitia.
Kata Ahmad, dari 110 peserta yang ikut ujian, yang berhasil lulus hanya 34 orang. Dari jumlah ini diketahui lulus paling banyak muka baru, dan tidak punya pengalaman. Sementara penyuluh yang lama dan sudah mengabdi bertahun-tahun tidak proritaskan.
Kemenag Kota Binjai, Lukman saat ditanya wartawan tidak tahu menahu masalah itu. Menurutnya hasil ujian tersebut sudah sedemikian baik.”Kalau pun ada anak dan famili kita akan coret itu,” katanya. (kl/smg)