30 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Lagi, Gunung Sinabung Luncurkan Awan Panas

Gunung Sinabung kembali bergejolak, Minggu (26/7) pukul 12.00 Wib. Terbentuk kolom abu setinggi 1500 meter dan guguran lava dari puncak ke arah tenggara sejauh 1500 meter.
Gunung Sinabung kembali bergejolak, Minggu (26/7) pukul 12.00 Wib. Terbentuk kolom abu setinggi 1500 meter dan guguran lava dari puncak ke arah tenggara sejauh 1500 meter.

KARO, SUMUTPPOS.CO – Hingga pukul 12.00 kemarin (26/7), Gunung Sinabung kembali bergejolak. Statusnya juga belum berubah, masih Awas (Level IV). Sempat terjadi luncuran awan panas sejauh 3000 meter ke arah timur dan tenggara.

Juga terbentuk kolom abu setinggi 1500 meter dan guguran lava dari puncak ke arah tenggara sejauh 1500 meter. Gempa seismik masih terjadi sebanyak 50 kali guguran dengan Amplitudo 5 hingga 120 millimeter dengan lamanya gempa berkisar 13 hingga 240 detik.

Serta terjadi 1 kali gempa Vulkanik Dalam, dengan Amplitudo 33 millimeter, selama 25 detik dengan sekunder dan primer 3 hingga detik. Sementara Tremor dengan Amplitudo 0,5 hingga 2 millimeter, dengan dominan Amplitudo 0,5 millimeter.

Terpisah, pasca peletakan batu pertama pembangunan Gereja GBKP di wilayah relokasi pengungsi Sinabung di Siosar, Kec. Merek yang dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal DR Moeldoko, akhirnya peletakan batu pertama masjid juga dilakukan. Sedikitnya, ada 200 jiwa warga muslim yang berasal dari tiga desa yaitu Bekerah, Simacem dan Suka Meriah yang juga menginginkan rumah untuk beribadah di Siosar.

Pangdam I/BB Mayjen TNI Edi Rahmayadi akhirnya melakukan peletakkan batu pertama di Siosar, Sabtu (25/7).

Lebih lanjut disampaikan, mesjid yang dibangun di Siosar ini diharapkan dapat meningkatkan keimanan warga muslim di Siosar dan dasar dalam pembangunan moral dan spiritual warga. Warga yang ada di Siosar juga harus saling menjaga kerukunan umat beragama dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi di Papua.

“Saya belum lama kembali ke Sumut dari Papua. Papua merupakan daerah yang mayoritas nasrani, dan selama saya bertugas disana, saya mengetahui toleransi beragama di Papua sangat bagus. Orang-orang Papua tidak menghiraukan agama. Untuk itu masalah yang terjadi sedang diselidiki. Saya berharap kejadian di Papua tidak terjadi di Siosar ini. Warga Muslim dan Nasrani di Siosar harus saling menghormati agar dapat hidup bersama di Siosar” ujar Pangdam.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam juga menyampaikan bahwa tugas utamanya mendatangi Siosar adalah memastikan pembangunan 370 rumah di Siosar dilaksanakan tepat waktu karena direncanakan usai melaksanakan 17 Agustus Presiden RI Ir. Joko Widodo akan kembali berkunjung ke Karo dan akan melihat langsung relokasi pengungsi di Siosar. Diharapkan pada waktu Presiden datang berkunjung, semua rumah sudah selesai dibangun dan ditempati.(des/smg/cr8/trg)

Gunung Sinabung kembali bergejolak, Minggu (26/7) pukul 12.00 Wib. Terbentuk kolom abu setinggi 1500 meter dan guguran lava dari puncak ke arah tenggara sejauh 1500 meter.
Gunung Sinabung kembali bergejolak, Minggu (26/7) pukul 12.00 Wib. Terbentuk kolom abu setinggi 1500 meter dan guguran lava dari puncak ke arah tenggara sejauh 1500 meter.

KARO, SUMUTPPOS.CO – Hingga pukul 12.00 kemarin (26/7), Gunung Sinabung kembali bergejolak. Statusnya juga belum berubah, masih Awas (Level IV). Sempat terjadi luncuran awan panas sejauh 3000 meter ke arah timur dan tenggara.

Juga terbentuk kolom abu setinggi 1500 meter dan guguran lava dari puncak ke arah tenggara sejauh 1500 meter. Gempa seismik masih terjadi sebanyak 50 kali guguran dengan Amplitudo 5 hingga 120 millimeter dengan lamanya gempa berkisar 13 hingga 240 detik.

Serta terjadi 1 kali gempa Vulkanik Dalam, dengan Amplitudo 33 millimeter, selama 25 detik dengan sekunder dan primer 3 hingga detik. Sementara Tremor dengan Amplitudo 0,5 hingga 2 millimeter, dengan dominan Amplitudo 0,5 millimeter.

Terpisah, pasca peletakan batu pertama pembangunan Gereja GBKP di wilayah relokasi pengungsi Sinabung di Siosar, Kec. Merek yang dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal DR Moeldoko, akhirnya peletakan batu pertama masjid juga dilakukan. Sedikitnya, ada 200 jiwa warga muslim yang berasal dari tiga desa yaitu Bekerah, Simacem dan Suka Meriah yang juga menginginkan rumah untuk beribadah di Siosar.

Pangdam I/BB Mayjen TNI Edi Rahmayadi akhirnya melakukan peletakkan batu pertama di Siosar, Sabtu (25/7).

Lebih lanjut disampaikan, mesjid yang dibangun di Siosar ini diharapkan dapat meningkatkan keimanan warga muslim di Siosar dan dasar dalam pembangunan moral dan spiritual warga. Warga yang ada di Siosar juga harus saling menjaga kerukunan umat beragama dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi di Papua.

“Saya belum lama kembali ke Sumut dari Papua. Papua merupakan daerah yang mayoritas nasrani, dan selama saya bertugas disana, saya mengetahui toleransi beragama di Papua sangat bagus. Orang-orang Papua tidak menghiraukan agama. Untuk itu masalah yang terjadi sedang diselidiki. Saya berharap kejadian di Papua tidak terjadi di Siosar ini. Warga Muslim dan Nasrani di Siosar harus saling menghormati agar dapat hidup bersama di Siosar” ujar Pangdam.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam juga menyampaikan bahwa tugas utamanya mendatangi Siosar adalah memastikan pembangunan 370 rumah di Siosar dilaksanakan tepat waktu karena direncanakan usai melaksanakan 17 Agustus Presiden RI Ir. Joko Widodo akan kembali berkunjung ke Karo dan akan melihat langsung relokasi pengungsi di Siosar. Diharapkan pada waktu Presiden datang berkunjung, semua rumah sudah selesai dibangun dan ditempati.(des/smg/cr8/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/