30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Wanita Hamil Itu Ternyata Janda 4 Anak

Korban  Pembunuhan yang Dibuang di Parit

DOLOK SANGGUL- Identitas sesosok mayat wanita yang diduga hamil enam bulan ditemukan di Parit Tao Hau Silom Parhonasan, Dusun Laguboti, Desa Aek Nauli, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan, Selasa (25/9), terkuak sudah. Korban bernama Ati br Manullang (35), janda empat anak yang diduga dibunuh kekasihnya berinsial BS.

Informasi yang dihimpun METRO (Group Sumut Pos) dari sejumlah pihak, Rabu (26/9) menyebutkan, almarhum Ati Manullang diduga tewas ditangan kekasihnya BS. Pasalnya, janda empat anak tersebut belakangan ini disebut-sebut menjalin hubungan dengan seorang pemuda berinisial BS, warga Desa Aek Nauli I, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan.

Almarhum sebelum ditemukan tewas diketahui membuka kedai tuak di Jalan Simangaronsang, Kecamatan Dolok Sanggul. “Ati pernah cerita kepada saya kalau dia menjalin hubungan dengan BS. Belakangan, Ati pernah cerita bahwa hubungan mereka sedang cekcok,” ujar salahsatu teman dekat korban yang enggan menyebutkan namanya kepada METRO, Rabu (26/9) di Dolok Sanggul.

Sumber METRO lainnya mengatakan, tanggal 16 September 2012, korban sempat cekcok dengan BS melalui telepon seluler. Dimana saat pembicaraan melalui handphone itu, korban bersikeras ingin bertemu dengan BS untuk menuntut pertanggungjawaban atas kehamilannya.

“Pada tanggal 16 September, sekitar pukul 20.00 Wib, korban menemui tersangka yang diantar seorang pria bermarga Situmorang untuk meminta pertanggungjawaban. Keduanya mungkin bertemu disalahsatu tempat. Saya dengar informasinya BS membawa korban ke rumah orang tuanya di Desa Aek Nauli untuk meminta restu,” ungkap sumber yang enggan disebutkan identitasnya. Namun, sambungnya, pertemuan untuk meminta restu pernikahan dengan kedua orangtua BS ditolak karena korban diketahui sudah janda dan memiliki empat anak. “Informasinya korban dan BS justru diusir kedua orangtunya dari rumah.

Nah, mungkin saat diperjalanan pulang itu lah korban dibunuh,” sebutnya. Kasat Reskrim Polres Humbahas AKP V Sibarani, kepada METRO mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah kejanggalan pada tubuh Ati usai divisum di RSU Dolok Sanggul.

“Saat di rumah sakit, ditemukan luka robek pada kening korban. Sejumlah benda berupa aksesoris gelang berwarna putih yang dipakai korban, serta bungkusan dalam kaus tangan bayi berupa uang logam Rp50 dan 2 lembar kertas bertuliskan surat arab adalah milik korban.

Itu kita pastikan setelah kita tanya anak korban paling besar bernama Tiara. Ternyata anak kelas enam SD itu mengenalinya, dan mengatakan benda itu milik ibunya,” terang Sibarani. Ia menyebut, dari hasil keterangan Tiara, ternyata BS yang dipanggilnya “Om” memiliki hubungan spesial dengan ibunya.

“Tapi BS sudah beberapa hari melarikan diri dari Desa Aek Nauli I. Untuk sementara, BS sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Sedangkan jasad korban sudah kita bawa ke Rumah Sakit Umum Djasamen Saragih di Pematangsiantar guna di otopsi,” pungkasnya. (jona/hsl)

Korban  Pembunuhan yang Dibuang di Parit

DOLOK SANGGUL- Identitas sesosok mayat wanita yang diduga hamil enam bulan ditemukan di Parit Tao Hau Silom Parhonasan, Dusun Laguboti, Desa Aek Nauli, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan, Selasa (25/9), terkuak sudah. Korban bernama Ati br Manullang (35), janda empat anak yang diduga dibunuh kekasihnya berinsial BS.

Informasi yang dihimpun METRO (Group Sumut Pos) dari sejumlah pihak, Rabu (26/9) menyebutkan, almarhum Ati Manullang diduga tewas ditangan kekasihnya BS. Pasalnya, janda empat anak tersebut belakangan ini disebut-sebut menjalin hubungan dengan seorang pemuda berinisial BS, warga Desa Aek Nauli I, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan.

Almarhum sebelum ditemukan tewas diketahui membuka kedai tuak di Jalan Simangaronsang, Kecamatan Dolok Sanggul. “Ati pernah cerita kepada saya kalau dia menjalin hubungan dengan BS. Belakangan, Ati pernah cerita bahwa hubungan mereka sedang cekcok,” ujar salahsatu teman dekat korban yang enggan menyebutkan namanya kepada METRO, Rabu (26/9) di Dolok Sanggul.

Sumber METRO lainnya mengatakan, tanggal 16 September 2012, korban sempat cekcok dengan BS melalui telepon seluler. Dimana saat pembicaraan melalui handphone itu, korban bersikeras ingin bertemu dengan BS untuk menuntut pertanggungjawaban atas kehamilannya.

“Pada tanggal 16 September, sekitar pukul 20.00 Wib, korban menemui tersangka yang diantar seorang pria bermarga Situmorang untuk meminta pertanggungjawaban. Keduanya mungkin bertemu disalahsatu tempat. Saya dengar informasinya BS membawa korban ke rumah orang tuanya di Desa Aek Nauli untuk meminta restu,” ungkap sumber yang enggan disebutkan identitasnya. Namun, sambungnya, pertemuan untuk meminta restu pernikahan dengan kedua orangtua BS ditolak karena korban diketahui sudah janda dan memiliki empat anak. “Informasinya korban dan BS justru diusir kedua orangtunya dari rumah.

Nah, mungkin saat diperjalanan pulang itu lah korban dibunuh,” sebutnya. Kasat Reskrim Polres Humbahas AKP V Sibarani, kepada METRO mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah kejanggalan pada tubuh Ati usai divisum di RSU Dolok Sanggul.

“Saat di rumah sakit, ditemukan luka robek pada kening korban. Sejumlah benda berupa aksesoris gelang berwarna putih yang dipakai korban, serta bungkusan dalam kaus tangan bayi berupa uang logam Rp50 dan 2 lembar kertas bertuliskan surat arab adalah milik korban.

Itu kita pastikan setelah kita tanya anak korban paling besar bernama Tiara. Ternyata anak kelas enam SD itu mengenalinya, dan mengatakan benda itu milik ibunya,” terang Sibarani. Ia menyebut, dari hasil keterangan Tiara, ternyata BS yang dipanggilnya “Om” memiliki hubungan spesial dengan ibunya.

“Tapi BS sudah beberapa hari melarikan diri dari Desa Aek Nauli I. Untuk sementara, BS sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Sedangkan jasad korban sudah kita bawa ke Rumah Sakit Umum Djasamen Saragih di Pematangsiantar guna di otopsi,” pungkasnya. (jona/hsl)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/