KARO, SUMUTPOS.CO – Tindakan Jadija Purba (50) memaksa minta uang minum dari Anggaran Dana Desa kepada Toni Tarigan (35), menggiringnya masuk rumah sakit.
Pasalnya, Tarigan yang kesal dengan pemaksaannya, nekat pulang dan mengambil pisau ke rumah. Berikutnya, perangkat desa ini kembali menemui lalu menyerang Purba.
Akibat serangan tersebut, Purba mengalami luka pada tangan kiri, perut sebelah kanan, luka gores pada leher, luka gores pada kaki kiri, dan luka gores pada paha kiri.
Kejadian yang nyaris merenggut nyawa Purba terjadi di depan warung milik Sujarwati beru Purba alias Nuhar, Rabu (25/10) sekira pukul 22:15 wib.
“Entah itu mau beli minuman keras atau minum teh dan kopi di kedai kopi. Itu kita gak tau, katanya dia hanya minta uang minum,” ujar Kanit Reskrim Polsek Tiganderket, Aiptu Bastanta Tarigan, Kamis (26/10).
Dikatakannya, korban memaksa minta uang ADD kepada Tarigan sebesar Rp1.5 juta. Permintaan itu tidak disanggupi pelaku dan hanya memberi Rp120 ribu.
“Karena terus dipaksa memberi Rp1.5 juta, terjadilah percekcokan. Mungkin karena terlanjur emosi, Tarigan pergi mengambil pisau ke rumahnya dan mengejar korban. Setelah menikam Purba, pelaku yang juga perangkat Desa Jandi Meriah itu langsung kabur. Kasusnya masih dalam penanganan Polsek Tiganderket,” ujarnya sembari mengungkap jika korban masih menjalani perawatan intensif di RS Efarina Etaham Berastagi.(nit/ras)
KARO, SUMUTPOS.CO – Tindakan Jadija Purba (50) memaksa minta uang minum dari Anggaran Dana Desa kepada Toni Tarigan (35), menggiringnya masuk rumah sakit.
Pasalnya, Tarigan yang kesal dengan pemaksaannya, nekat pulang dan mengambil pisau ke rumah. Berikutnya, perangkat desa ini kembali menemui lalu menyerang Purba.
Akibat serangan tersebut, Purba mengalami luka pada tangan kiri, perut sebelah kanan, luka gores pada leher, luka gores pada kaki kiri, dan luka gores pada paha kiri.
Kejadian yang nyaris merenggut nyawa Purba terjadi di depan warung milik Sujarwati beru Purba alias Nuhar, Rabu (25/10) sekira pukul 22:15 wib.
“Entah itu mau beli minuman keras atau minum teh dan kopi di kedai kopi. Itu kita gak tau, katanya dia hanya minta uang minum,” ujar Kanit Reskrim Polsek Tiganderket, Aiptu Bastanta Tarigan, Kamis (26/10).
Dikatakannya, korban memaksa minta uang ADD kepada Tarigan sebesar Rp1.5 juta. Permintaan itu tidak disanggupi pelaku dan hanya memberi Rp120 ribu.
“Karena terus dipaksa memberi Rp1.5 juta, terjadilah percekcokan. Mungkin karena terlanjur emosi, Tarigan pergi mengambil pisau ke rumahnya dan mengejar korban. Setelah menikam Purba, pelaku yang juga perangkat Desa Jandi Meriah itu langsung kabur. Kasusnya masih dalam penanganan Polsek Tiganderket,” ujarnya sembari mengungkap jika korban masih menjalani perawatan intensif di RS Efarina Etaham Berastagi.(nit/ras)