SERDANGBEDAGAI, SUMUTPOS.CO – Regal Springs Indonesia atau PT Aqua Farm Nusantara sebagai pelopor bisnis budidaya Ikan Tilapia bertekad untuk berkontribusi pada peningkatan ekonomi daerah.
Hal itu ditunjukkan dengan sejak beroperasi pada 1989 PT Aqua Farm Nusantara mempekerjakan lebih dari 2.000 karyawan di Sumatera Utara, 1.300 di antaranya adalah masyarakat Serdang Bedagai di mana tempat perusahaan ini berdiri.
Processing Plant Director Regal Springs Indonesia, Sri Rusmianawati mengatakan bahwa Regal Springs ingin memberikan lebih banyak akses dan peluang untuk masyarakat daerah.
“Keberadaan pabrik pengolahan Regal Springs Indonesia di Kabupaten Serdang Bedagai kami harapkan dapat memberikan lebih banyak akses dan peluang untuk masyarakat sekitar wilayah operasional kami,” katanya Kamis (26/10/2023) di Serdangbedagai.
“Baik itu untuk memberikan alternatif mata pencarian, peningkatan lapangan pekerjaan, menjaga tersedianya bahan pangan yang bergizi untuk masyarakat serta berkolaborasi bersama pemangku kepentingan,” imbuh Rusmianawati.
Sebagai bentuk tanggung jawab moral perusahaan, tahun 2018 Regal Springs Indonesia meluncurkan program tanggung jawab sosial dan keberlanjutan “KAMI PEDULI”.
Program tersebut berfokus pada pilar lingkungan, sosial, kesehatan dan ekonomi. Ini adalah program berkelanjutan terpadu pertama untuk budidaya ikan Tilapia.
Dalam operasionalnya, Regal Springs Indonesia selalu mengedepankan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam.
Hal tersebut dibuktikan dengan salah satu pencapaian yakni menjadi produsen Ikan Tilapia pertama di dunia yang menjalankan operasionalnya dengan bertanggung jawab sesuai standar Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), Aquaculture Stewardship Council (ASC) dan GAA BAP.
Adapun produk ikan tilapia dari perusahaan yang berdiri di Lubuk Naga Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut ini yaitu fillet ikan tilapia, loin, portion, kepala ikan, dan lainnya yang disebut sebagai produk utama. Adapun filet ikan tersebut sebagian besar diekspor ke Amerika Serikat.
Sementara produk sampingan seperti tetelan ikan, perut ikan, sisik, kulit, kepala ikan, dan lainnya dijadikan sebagai produk alternatif yang dipasarkan oleh pedagang binaan Koperasi Karyawan Aqua Farm Nusantara Makmur Sejahtera (ANMS).
Adapun pembelian sebagiannya melalui koperasi tersebut rata-rata pengambilan produk 50-150kg. Saat ini permintaan atas ketersediaan bahan pangan dari ikan tilapia di Serdang Bedagai terus bertumbuh, dengan rata-rata sekitar 5 persen.
Uniknya tak satupun bagian dari ikan Tilapia di Regal Springs ini terbuang sia-sia. Kebijakan nir limbah (zero waste) yang ketat serta sesuai prosedur membuat semua produk sisa dapat digunakan kembali oleh industri lain. Dengan begitulah Regal Springs meminimalkan dampak lingkungan dan meningkatkan nilai tambah ekonomi.
“Walaupun hanya 35 persen dari ikan yang dipotong menjadi fillet, sisanya akan kami distribusikan untuk digunakan kembali untuk industri lain, seperti farmasi, kosmetik, pakaian, bahkan bahan bakar,” pungkasnya. (fad/ram)