24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

KMP Ihan Batak Dikabarkan Beroperasi, Kadispar Samosir: Itu Hoax!

istimewa
BERSANDAR: KMP Ihan Batak bersandar di dermaga usai diluncurkan pada September 2018 lalu. Kadispar Samosir membantah KMP ini beroperasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir melalui Kepala Dinas Pariwisata Ombang Siboro meluruskan tentang kabar telah beroperasinya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ihan Batak. Menurut Ombang, kabar tersebut adalah hoax.

“Tidak ada, itu hoax. Belum ada beroperasi. Saya nyatakan itu hoax. Itu cuma omong doang, pemerintah provinsi belum ada etikat baik untuk itu,” ketus Ombang saat dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (26/12)n

Ombang pun menyesalkan sikap pihak terkait yang memberikan informasi yang tidak jelas. Untuk itu, ia meminta kepada pihak terkait memberikan keterangan atau informasi sesuai dengan fakta yang ada.

Disebutnya, KMP Ihan Batak belum ada melakukan pelayaran secara resmi untuk melayani pelayaran atau penyeberangan bagi wisatawan atau masyarakat sekitar. “Bagaimana mau beroperasi, izinnya saja belum ada. Uji coba sudah. Tidak ada memberikan informasi terkait pariwisata, makanya hati-hati dalam memberikan informasi,” ketus Ombang dengan nada kesal.

Sejumlah masyarakat juga membantah telah beroperasinya KMP Ihan Batak. Seperti M Sijabat, warga Ajibata mengatakan, kehadiran KMP Ihan Batak sudah diketahui masyarakat umum, khususnya di Sumut. Bahkan sudah viral di media sosial. “Awalnya tersiar, KMP Ihan Batak dijadwalkan beroperasi pada 21 Desember 2018. Akan tetapi diundur lagi rencananya jadi 24 Desember 2018. Tapi, sampai sekarang tak kunjung beroperasi. Jelas kami masyarakat merasa kecewa,” ungkap Sijabat.

Sementara Sidauruk, warga Ambarita mengatakan, kendala yang menyebabkan tidak beroperasinya Feri KMP Ihan Batak diduga akibat adanya tarik-menarik pengelolaan manajemen antara Syahbandar Sibolga dengan ASDP Medan. Selain itu, menurut dia, masih ada masalah lahan pelabuhan di Ambarita. “Ada sekitar 10 KK warga masyarakat Ambarita sekitar pelabuhan belum bersedia memberikan lahannya sebagai tempat areal parkir dan pintu masuk Feri. Sementara keramba jaring apung milik warga di lokasi pelabuhan masih beroperasi. Itulah diduga penyebab kendala belum beroperasi Feri KMP Ihan Batak ini,” papar Sidauruk di dermaga Ajibata.

Hotel Full Boking

Sementara, Pemkab Samosir melalui Dinas Pariwisata mengklaim, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba meningkat 100 persen. Bahkan, hotel-hotel yang ada di Samosir full boking selama libur Natal dan Tahun Baru 2019. “Untuk liburan Natal ada peningkatkan 100 persen lah. Untuk persiapan kita lakukan dengan mengirim surat edaran mengenai pelayanan dan kebersihan kepada seluruh hotel di Samosir,” kata Kadis Pariwisata Kabupaten Samosir, Ombang Siboro.

Ombang mengungkapkan, pada liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, Dispar Samosir menargetkan kunjungan wisatawan 20 ribu hingga 50 ribu wisatawan. Dengan begitu, dipastikan hunian hotel di Kabupaten Samosir mengalami peningkatkan. “Sekarang full boking rata-rata hotel di Kabupaten Samosir dari tanggal 25 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019,” ucap Ombang.

Segi pengamanan, Pemkab Samosir melakukan kordinasi dengan Polres Samosir dan TNI setempat dengan mendirikan pos pengamanan dan menempatkan petugas gabungan. “Kita terus lakukan monitoring, termasuk pelayaran di Danau Toba,” jelas Ombang.

Ombang menambahkan, pihaknya juga akan melaunching kalender even tahun 2019 pada Januari mendatang. “Saya akan umumkan bulan depan (Januari,Red) lah. Nanti saya kabari kalian (wartawan,red) lagi,” pungkasnya.

Sementara, pernyataan berbeda disampaikan anak buah kapal KM Dosroha, Marlen Sidabutar. Menurutnya, jumlah penumpang yang datang ke Samosir belum ramai. Sidabutar berharap, jumlah pengunjung yang akan datang pada saat libur Tahun Baru meningkat.

Sepinya pengunjung ke Danau Toba juga berdampak kepada pengelola usaha makanan, penginapan, dan penjualan souvenir di beberapa objek wisata unggulan Samosir. Seorang pedagang souvenir di Tomok, Lasma br Sinaga mengatakan, pengunjung yang datang ke Tomok turun drastis jika dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun 2017.

Pedagang di Pantai Pasir Putih Parbaba, Saurma br Sihaloho juga mengatakan, sejak kejadian tenggelamnya KM Sinar Bangun, jumlah pengunjung menurun. Biasanya pada musim libur Natal menjelang Tahun Baru, puluhan ribu pengunjung pasti sudah datang menikmati keindahan alam Pantai Pasir Putih Parbaba. Namun beberapa pekan terakhir jumlah pengunjung setiap harinya hanya ratusan orang saja.

Begitu juga kegiatan permainan wahana air yang disediakan pengelola seperti banana boat, speed boat, sewa sepeda air, dan sewa ban hanya sesekali digunakan pengunjung. (gus/bbs/adz)

istimewa
BERSANDAR: KMP Ihan Batak bersandar di dermaga usai diluncurkan pada September 2018 lalu. Kadispar Samosir membantah KMP ini beroperasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir melalui Kepala Dinas Pariwisata Ombang Siboro meluruskan tentang kabar telah beroperasinya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ihan Batak. Menurut Ombang, kabar tersebut adalah hoax.

“Tidak ada, itu hoax. Belum ada beroperasi. Saya nyatakan itu hoax. Itu cuma omong doang, pemerintah provinsi belum ada etikat baik untuk itu,” ketus Ombang saat dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (26/12)n

Ombang pun menyesalkan sikap pihak terkait yang memberikan informasi yang tidak jelas. Untuk itu, ia meminta kepada pihak terkait memberikan keterangan atau informasi sesuai dengan fakta yang ada.

Disebutnya, KMP Ihan Batak belum ada melakukan pelayaran secara resmi untuk melayani pelayaran atau penyeberangan bagi wisatawan atau masyarakat sekitar. “Bagaimana mau beroperasi, izinnya saja belum ada. Uji coba sudah. Tidak ada memberikan informasi terkait pariwisata, makanya hati-hati dalam memberikan informasi,” ketus Ombang dengan nada kesal.

Sejumlah masyarakat juga membantah telah beroperasinya KMP Ihan Batak. Seperti M Sijabat, warga Ajibata mengatakan, kehadiran KMP Ihan Batak sudah diketahui masyarakat umum, khususnya di Sumut. Bahkan sudah viral di media sosial. “Awalnya tersiar, KMP Ihan Batak dijadwalkan beroperasi pada 21 Desember 2018. Akan tetapi diundur lagi rencananya jadi 24 Desember 2018. Tapi, sampai sekarang tak kunjung beroperasi. Jelas kami masyarakat merasa kecewa,” ungkap Sijabat.

Sementara Sidauruk, warga Ambarita mengatakan, kendala yang menyebabkan tidak beroperasinya Feri KMP Ihan Batak diduga akibat adanya tarik-menarik pengelolaan manajemen antara Syahbandar Sibolga dengan ASDP Medan. Selain itu, menurut dia, masih ada masalah lahan pelabuhan di Ambarita. “Ada sekitar 10 KK warga masyarakat Ambarita sekitar pelabuhan belum bersedia memberikan lahannya sebagai tempat areal parkir dan pintu masuk Feri. Sementara keramba jaring apung milik warga di lokasi pelabuhan masih beroperasi. Itulah diduga penyebab kendala belum beroperasi Feri KMP Ihan Batak ini,” papar Sidauruk di dermaga Ajibata.

Hotel Full Boking

Sementara, Pemkab Samosir melalui Dinas Pariwisata mengklaim, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba meningkat 100 persen. Bahkan, hotel-hotel yang ada di Samosir full boking selama libur Natal dan Tahun Baru 2019. “Untuk liburan Natal ada peningkatkan 100 persen lah. Untuk persiapan kita lakukan dengan mengirim surat edaran mengenai pelayanan dan kebersihan kepada seluruh hotel di Samosir,” kata Kadis Pariwisata Kabupaten Samosir, Ombang Siboro.

Ombang mengungkapkan, pada liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, Dispar Samosir menargetkan kunjungan wisatawan 20 ribu hingga 50 ribu wisatawan. Dengan begitu, dipastikan hunian hotel di Kabupaten Samosir mengalami peningkatkan. “Sekarang full boking rata-rata hotel di Kabupaten Samosir dari tanggal 25 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019,” ucap Ombang.

Segi pengamanan, Pemkab Samosir melakukan kordinasi dengan Polres Samosir dan TNI setempat dengan mendirikan pos pengamanan dan menempatkan petugas gabungan. “Kita terus lakukan monitoring, termasuk pelayaran di Danau Toba,” jelas Ombang.

Ombang menambahkan, pihaknya juga akan melaunching kalender even tahun 2019 pada Januari mendatang. “Saya akan umumkan bulan depan (Januari,Red) lah. Nanti saya kabari kalian (wartawan,red) lagi,” pungkasnya.

Sementara, pernyataan berbeda disampaikan anak buah kapal KM Dosroha, Marlen Sidabutar. Menurutnya, jumlah penumpang yang datang ke Samosir belum ramai. Sidabutar berharap, jumlah pengunjung yang akan datang pada saat libur Tahun Baru meningkat.

Sepinya pengunjung ke Danau Toba juga berdampak kepada pengelola usaha makanan, penginapan, dan penjualan souvenir di beberapa objek wisata unggulan Samosir. Seorang pedagang souvenir di Tomok, Lasma br Sinaga mengatakan, pengunjung yang datang ke Tomok turun drastis jika dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun 2017.

Pedagang di Pantai Pasir Putih Parbaba, Saurma br Sihaloho juga mengatakan, sejak kejadian tenggelamnya KM Sinar Bangun, jumlah pengunjung menurun. Biasanya pada musim libur Natal menjelang Tahun Baru, puluhan ribu pengunjung pasti sudah datang menikmati keindahan alam Pantai Pasir Putih Parbaba. Namun beberapa pekan terakhir jumlah pengunjung setiap harinya hanya ratusan orang saja.

Begitu juga kegiatan permainan wahana air yang disediakan pengelola seperti banana boat, speed boat, sewa sepeda air, dan sewa ban hanya sesekali digunakan pengunjung. (gus/bbs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/