PORSEA, SUMUTPOS.CO – Sepuluh kelompok Serikat Buruh (SB) dan Serikat Pekerja (SP) di Sumatera Utara sepakat bersatu menolak setiap bentuk kegiatan maupun isu negatif yang dibawa oleh kelompok tertentu, untuk mengkriminalisasikan perusahaan swasta yang memiliki investasi, dan banyak berperan mendukung pemerintah dalam mensejahterakan rakyat serta memberi peluang pekerjaan di Sumatera Utara.
Ajakan dan imbauan tersebut diungkapkan pengurus dari 10 serikat buruh/serikat pekerja Provinsi Sumatera Utara, ketika berkunjung dan melihat langsung aktivitas kegiatan perusahaan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk di Porsea Toba Samosir, Rabu (27/5). Kunjungan para wakil pekerja dan solidaritas buruh ini juga sebagai ajang silahturahmi dengan para pekerja perusahaan yang tergabung dalam Serikat buruh / Serikat Pekerja.
“Kita sengaja datang ke TobaPulp sebagai bentuk silahturahmi dan dukungan semangat kepada perusahaan, khususnya para buruh dan pekerja agar tetap semangat dan optimis menjalankan aktivitas pekerjannya. Terutama adanya isu negatif dari kelompok maupun individu yang mencoba mengkriminalisasi perusahaan, terutama yang ada di Tapanuli dengan cara yang negatif dan merugikan pekerja serta investasi di Sumatera Utara,” sebut Baginda Harahap, salah satu pengurus dari Serikat Buruh Medan Independen.
Baginda menilai adanya upaya tindakan kriminalisasi terhadap perusahaan yang ada di Tapanuli dengan menopang pada kepentingan tertentu, bahkan menebar isu negatif dengan tujuan menutup perusahaan, jelas merugikan para buruh dan pekerja. “Seharusnya pemerintah dan masyarakat memberikan dukungan dan jaminan berinvestasi, terhadap keberadaan perusahaan yang telah menjalankan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan dan undang-udang yang berlaku. Sehingga laju perekonomian di Sumatera Utara semakin baik, bukan sebaliknya,” kata dia.
Menurut Baginda Harahap, dengan adanya upaya provokasi dan isu negatif dari pihak luar yang merugikan pekerja, maka serikat buruh yang dipimpinnya siap untuk menghadang semua gangguan terhadap kesejahteraan dan keberlangsungan hidup pekerja baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.
“Jika ada yang mengatakan tutup perusahaan, maka kami dari SBMI siap maju digaris depan menghadang. Tutup bukan solusi dari permasalahan, isu negatif ternyata tidak sesuai dengan apa yang ada dilapangan. Kami dari berbagai serikat pekerja dan buruh telah langsung melihat, bahwa perusahaan yang diisukan negatif ternyata menjalankan prosedurnya dengan baik dan benar,” sebut Baginda Harahap ketika berdialog langsung dengan para pekerja dilokasi Hutan Tanaman Industri (HTI) TobaPulp di Aek Nauli Kabupaten Simalungun.