30.2 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Mudik Lebaran 2019, Alat Berat Disiagakan di Titik Rawan Bencana

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melakukan upaya antisipasi di daerah-daerah rawan bencana selama mudik Lebaran 2019. Antara lain dengan membuka posko selama 24 jam dan menempatkan sejumlah alat berat serta logistik, di setiap kabupaten/kota.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis menyebutkan, Posko 24 Jam itu untuk logistik dan peralatan di setiap kabupaten/kota. Kemudian, khusus daerah-daerah rawan longsor akan distandby-kan alat-alat beratn

Riadil juga mengatakan, Gubernur Sumut telah mengirimkan surat edaran ke seluruh bupati dan wali kota sekaitan kesiapsiagaan di daerah masing-masing, dengan melakukan pemetaan potensi bencana yang rawan terjadi di wilayah bersangkutan. “Hal ini agar seluruh kepala daerah menyiagakan segala kemungkinan saat cuaca dan iklim dalam menghadapi bencana. Beberapa kabupaten/kota yang rawan bencana tersebut sudah kita petakan, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG yang setiap harinya kami analisis,” kata Riadil menjawab Sumut Pos, Senin (27/5).

Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut, Iswahyudi, membenarkan ihwal penempatan sejumlah alat berat pada titik-titik rawan bencana tersebut. Katanya, dalam rangka menyambut libur nasional dan cuti nersama Idul Fitri 1440 Hijriah, pihaknya telah menyiapkan 13 posko yang tersebar di UPT-UPT yang ada. “Pada posko disiapkan alat-alat yang ada seperti backhoe, grader, wheel loader dan dump truck,” katanya.

Diketahui, berdasarkan rencana operasi angkutan Lebaran 2019 yang telah Pemprovsu susun melalui Dishub Sumut, untuk pembatasan angkutan barang akan dimulai sejak 31 Mei menjelang puncak arus mudik atau lima hari memasuki momen Lebaran, sampai pada 2 Juni mendatang.

Selanjutnya di puncak arus balik juga demikian yang diperkirakan pada 9 Juni. Selama tiga hari, mulai 8-10 Juni, angkutan barang juga dilarang untuk beroperasi. Sedangkan untuk posko Lebaran, telah direncanakan dimulai pada 29 Mei. Kemudian untuk prediksi penumpang dan kapasitas angkutan yang tersedia, Dishub sudah memetakan rata-rata kenaikan penumpang secara agregat sebesar 14 persen di tahun ini. Khusus transportasi darat seperti bus, akan terdapat kenaikan penumpang 5 persen dari tahun lalu, yakni dari 87.584 orang menjadi 91.963 orang. Pada jalur kereta api kenaikan penumpang diperkirakan signifikan yaitu 15 persen, dari 247.576 orang menjadi 284.701 orang.

Sedangkan untuk jalur udara prediksi ada kenaikan penumpang 15% dan laut 10 persen, dimana dihitung mulai H-7 sampai dengan H+7 Lebaran. Khusus perkiraan penumpang transportasi darat, jika ambil berdasarkan data BPTD dari Terminal Pinang Baris, Amplas, Siantar dan Tarutung.

Tak hanya itu, Pemprovsu bersama stakeholder terkait lain juga telah memetakan lokasi jalan yang rusak di wilayah Sumut sebanyak 41 lokasi atau titik. Yakni terdiri dari Kabupaten Mandailing Natal (22 lokasi), Belawan (5 lokasi), Medan, Binjai, Labuhanbatu dan Tanah Karo masing-masing terdapat tiga lokasi, Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan masing-masing satu lokasi.

Selanjutnya lokasi rawan longsor diketahui terdapat 51 titik yang tersebar di Tanah Karo (4 lokasi), Dairi (3), Samosir (1), Tobasa (2), Pakpak Bharat (6), Sidimpuan (1), Sibolga (2), Tapteng (3), Madina (15), Medan (2), Asahan (1), Simalungun (2), Tapanuli Utara (4), dan Tapanuli Selatan (5). Lokasi rawan banjir terdapat 36 titik yang tersebar di Tanah Karo (2 lokasi), Tapteng (2), Sidimpuan (1), Madina (10), Medan (8), Deliserdang (2), Sergai (2), Tebingtinggi (3), Asahan (1), Simalungun (1), dan Labuhanbatu (4).

“Sedangkan untuk lokasi rawan macet terdapat di 92 titik yang tersebar dihampir kabupaten dan kota di Sumut. Lalu untuk lokasi rawan kecelakaan lalu lintas, perkiraan kita terdapat di 49 lokasi antara lain Binjai (2 lokasi), Medan (4), Tobasa (2), Pakpak Bharat (2), Sidimpuan (1), Tapteng (1), Madina (2), Langkat (8), Pelabuhan Belawan (3), Deliserdang (2), Sergai (8), Tebingtinggi (3), Batubara (3), Tanjungbalai (2), Siantar (5), Labuhanbatu (3), dan Taput (1),” kata Kabid Lalu Lintas Dishub Sumut, Darwin Purba.

Pembangunan Infrastruktur KSPN Danau Toba

Di sisi lain, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan instruktur menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba. Rencananya tahun ini, sejumlah infrastruktur seperti pementapan jalan nasional, pembangunan jalan lingkar luar Pulau Samosir, jembatan Tano Ponggol, dan jalan tol akan dimulai pembangunannya tahun ini.

“Jalan nasional menuju Danau Toba melanjutkan dari peningkatkan jalan, khususnya jalur Siantar- Parapat-Silangit agar berstatus mantap. Kementerian PUPR menganggap ini satu jalur yang sangat penting,” kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo kepada wartawan di Medan, Senin (27/5).

Arie menjelaskan, pemerintah pusat juga akan mengerjakan pembangunan jalan lingkar luar Pulau Samosir, yakni preservasi dan pelebaran jalan dilakukan dengan dua paket. “Paket I yakni Pengururan-Ambarita-Tomok-Onan Runggu. Sedangkan Paket II, Tele-Pangururan, Naingolan-Onan Runggu. Sedangkan, jalan Sibisa-Ajibata sedang dalam finalisasi pendanaan World Bank,” beber Arie.

Menurut Arie, Kementerian PUPR dalam waktu dekat ini juga akan membangun jembatan Tano Ponggol. Untuk desain jembatan sudah disetujui tim evaluasi, yakni dengan tiga tiang yang melambangkan Dalihan Natolu. “Untuk pembangunan jembatan tersebut, akan dimulai semester 2 tahun 2019 ini. Saat ini, sedang finalisasi pendanaan World Bank,” sebut Arie.

Selain itu, Pemerintah juga akan melanjutkan proses pembangunan ruas tol menuju Danau Toba.”Ruas tol Tebingtinggi-Indrapura akan selesesai pada tahun 2020,” ungkap Arie.

Untuk Bandara Silangit Internasional Airport di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) sebagai pintu gerbang jalur udara, Arie mengungkapkan, pemerintah akan menyelesaikan terminal penumpang dengan target ulimate 10.000 M2. “Penyelesaian pembangunan tower udara Silangit dan pemasangan Instrument Landing Sistem (ILS) Bandara Silangit,” ucap Arie.

Arie menyebutkan, Presiden Joko Widodo meminta untuk pembangunan infrastruktur akses menuju danau terbesar di Asia itu, dapat segera diselesai hingga tahun 2020, mendatang dengan perencanaan yang sudah dibuat. “Oya, termasuk revitalisasi rel kereta api ruas Araskabu-Siantar ditargetkan akan dimulai pada Agustus 2019 dan selesai 2019 dan Direktorat Jendral (Ditjen) Perkeretaapian sampai dengan bulan Febuari 2019, telah melakukan penetapan trase atau koridor Jalur KA, yakni Sinaksak-Panei-Parapat dan Panei-Raya di Kabupaten Simalungun,” jelas Arie.

Di sisi lain, Arie juga menyampaikan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh per 24 Mei 2019. Dimana, tingkat hunian hotel di Kawasan Danau Toba, saat liburan Lebaran, periode 29 Mei-9 Juni 2019, diperkirakan akan naik mencapai 48 persen. “Tingkat hunian hotel tertinggi saat Liburan Lebaran, nanti. Berada di daerah Samosir dan Parapat. Dengan rata-rata bookingan kamar hotel sebesar 60 persen di daerah Samosir dan 42,36 persen hotel di daerah Parapat,” pungkasnya. (gus)

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melakukan upaya antisipasi di daerah-daerah rawan bencana selama mudik Lebaran 2019. Antara lain dengan membuka posko selama 24 jam dan menempatkan sejumlah alat berat serta logistik, di setiap kabupaten/kota.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis menyebutkan, Posko 24 Jam itu untuk logistik dan peralatan di setiap kabupaten/kota. Kemudian, khusus daerah-daerah rawan longsor akan distandby-kan alat-alat beratn

Riadil juga mengatakan, Gubernur Sumut telah mengirimkan surat edaran ke seluruh bupati dan wali kota sekaitan kesiapsiagaan di daerah masing-masing, dengan melakukan pemetaan potensi bencana yang rawan terjadi di wilayah bersangkutan. “Hal ini agar seluruh kepala daerah menyiagakan segala kemungkinan saat cuaca dan iklim dalam menghadapi bencana. Beberapa kabupaten/kota yang rawan bencana tersebut sudah kita petakan, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG yang setiap harinya kami analisis,” kata Riadil menjawab Sumut Pos, Senin (27/5).

Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut, Iswahyudi, membenarkan ihwal penempatan sejumlah alat berat pada titik-titik rawan bencana tersebut. Katanya, dalam rangka menyambut libur nasional dan cuti nersama Idul Fitri 1440 Hijriah, pihaknya telah menyiapkan 13 posko yang tersebar di UPT-UPT yang ada. “Pada posko disiapkan alat-alat yang ada seperti backhoe, grader, wheel loader dan dump truck,” katanya.

Diketahui, berdasarkan rencana operasi angkutan Lebaran 2019 yang telah Pemprovsu susun melalui Dishub Sumut, untuk pembatasan angkutan barang akan dimulai sejak 31 Mei menjelang puncak arus mudik atau lima hari memasuki momen Lebaran, sampai pada 2 Juni mendatang.

Selanjutnya di puncak arus balik juga demikian yang diperkirakan pada 9 Juni. Selama tiga hari, mulai 8-10 Juni, angkutan barang juga dilarang untuk beroperasi. Sedangkan untuk posko Lebaran, telah direncanakan dimulai pada 29 Mei. Kemudian untuk prediksi penumpang dan kapasitas angkutan yang tersedia, Dishub sudah memetakan rata-rata kenaikan penumpang secara agregat sebesar 14 persen di tahun ini. Khusus transportasi darat seperti bus, akan terdapat kenaikan penumpang 5 persen dari tahun lalu, yakni dari 87.584 orang menjadi 91.963 orang. Pada jalur kereta api kenaikan penumpang diperkirakan signifikan yaitu 15 persen, dari 247.576 orang menjadi 284.701 orang.

Sedangkan untuk jalur udara prediksi ada kenaikan penumpang 15% dan laut 10 persen, dimana dihitung mulai H-7 sampai dengan H+7 Lebaran. Khusus perkiraan penumpang transportasi darat, jika ambil berdasarkan data BPTD dari Terminal Pinang Baris, Amplas, Siantar dan Tarutung.

Tak hanya itu, Pemprovsu bersama stakeholder terkait lain juga telah memetakan lokasi jalan yang rusak di wilayah Sumut sebanyak 41 lokasi atau titik. Yakni terdiri dari Kabupaten Mandailing Natal (22 lokasi), Belawan (5 lokasi), Medan, Binjai, Labuhanbatu dan Tanah Karo masing-masing terdapat tiga lokasi, Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan masing-masing satu lokasi.

Selanjutnya lokasi rawan longsor diketahui terdapat 51 titik yang tersebar di Tanah Karo (4 lokasi), Dairi (3), Samosir (1), Tobasa (2), Pakpak Bharat (6), Sidimpuan (1), Sibolga (2), Tapteng (3), Madina (15), Medan (2), Asahan (1), Simalungun (2), Tapanuli Utara (4), dan Tapanuli Selatan (5). Lokasi rawan banjir terdapat 36 titik yang tersebar di Tanah Karo (2 lokasi), Tapteng (2), Sidimpuan (1), Madina (10), Medan (8), Deliserdang (2), Sergai (2), Tebingtinggi (3), Asahan (1), Simalungun (1), dan Labuhanbatu (4).

“Sedangkan untuk lokasi rawan macet terdapat di 92 titik yang tersebar dihampir kabupaten dan kota di Sumut. Lalu untuk lokasi rawan kecelakaan lalu lintas, perkiraan kita terdapat di 49 lokasi antara lain Binjai (2 lokasi), Medan (4), Tobasa (2), Pakpak Bharat (2), Sidimpuan (1), Tapteng (1), Madina (2), Langkat (8), Pelabuhan Belawan (3), Deliserdang (2), Sergai (8), Tebingtinggi (3), Batubara (3), Tanjungbalai (2), Siantar (5), Labuhanbatu (3), dan Taput (1),” kata Kabid Lalu Lintas Dishub Sumut, Darwin Purba.

Pembangunan Infrastruktur KSPN Danau Toba

Di sisi lain, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan instruktur menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba. Rencananya tahun ini, sejumlah infrastruktur seperti pementapan jalan nasional, pembangunan jalan lingkar luar Pulau Samosir, jembatan Tano Ponggol, dan jalan tol akan dimulai pembangunannya tahun ini.

“Jalan nasional menuju Danau Toba melanjutkan dari peningkatkan jalan, khususnya jalur Siantar- Parapat-Silangit agar berstatus mantap. Kementerian PUPR menganggap ini satu jalur yang sangat penting,” kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo kepada wartawan di Medan, Senin (27/5).

Arie menjelaskan, pemerintah pusat juga akan mengerjakan pembangunan jalan lingkar luar Pulau Samosir, yakni preservasi dan pelebaran jalan dilakukan dengan dua paket. “Paket I yakni Pengururan-Ambarita-Tomok-Onan Runggu. Sedangkan Paket II, Tele-Pangururan, Naingolan-Onan Runggu. Sedangkan, jalan Sibisa-Ajibata sedang dalam finalisasi pendanaan World Bank,” beber Arie.

Menurut Arie, Kementerian PUPR dalam waktu dekat ini juga akan membangun jembatan Tano Ponggol. Untuk desain jembatan sudah disetujui tim evaluasi, yakni dengan tiga tiang yang melambangkan Dalihan Natolu. “Untuk pembangunan jembatan tersebut, akan dimulai semester 2 tahun 2019 ini. Saat ini, sedang finalisasi pendanaan World Bank,” sebut Arie.

Selain itu, Pemerintah juga akan melanjutkan proses pembangunan ruas tol menuju Danau Toba.”Ruas tol Tebingtinggi-Indrapura akan selesesai pada tahun 2020,” ungkap Arie.

Untuk Bandara Silangit Internasional Airport di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) sebagai pintu gerbang jalur udara, Arie mengungkapkan, pemerintah akan menyelesaikan terminal penumpang dengan target ulimate 10.000 M2. “Penyelesaian pembangunan tower udara Silangit dan pemasangan Instrument Landing Sistem (ILS) Bandara Silangit,” ucap Arie.

Arie menyebutkan, Presiden Joko Widodo meminta untuk pembangunan infrastruktur akses menuju danau terbesar di Asia itu, dapat segera diselesai hingga tahun 2020, mendatang dengan perencanaan yang sudah dibuat. “Oya, termasuk revitalisasi rel kereta api ruas Araskabu-Siantar ditargetkan akan dimulai pada Agustus 2019 dan selesai 2019 dan Direktorat Jendral (Ditjen) Perkeretaapian sampai dengan bulan Febuari 2019, telah melakukan penetapan trase atau koridor Jalur KA, yakni Sinaksak-Panei-Parapat dan Panei-Raya di Kabupaten Simalungun,” jelas Arie.

Di sisi lain, Arie juga menyampaikan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh per 24 Mei 2019. Dimana, tingkat hunian hotel di Kawasan Danau Toba, saat liburan Lebaran, periode 29 Mei-9 Juni 2019, diperkirakan akan naik mencapai 48 persen. “Tingkat hunian hotel tertinggi saat Liburan Lebaran, nanti. Berada di daerah Samosir dan Parapat. Dengan rata-rata bookingan kamar hotel sebesar 60 persen di daerah Samosir dan 42,36 persen hotel di daerah Parapat,” pungkasnya. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/